Aku baru saja tiba disekolah, diantarkan oleh Phi Sing. Sebenarnya aku ingin beristirahat saja dirumah, mengingat semalam aku baru tiba di Thailand, tapi ada hal penting yang perlu aku bahas dengan kedua sahabat tersayang ku. Membicarakan tentang mereka, kemana mereka pergi? Aku sudah memasuki kelas, kedua tas mereka ada, tapi orangnya lenyap.
"Krist!!!" Teriak Earth membuat aku menoleh ke sisi kiri, kulihat ia tengah berjalan menuju arahku bersama Godt.
"Ohooooo.... Aku merindukan kalian..." Aku berlari kecil ke arah mereka, sebelum memeluk keduanya.
"Ada banyak hal yang harus aku bahas denganmu. Salah satunya...." Aku menggantung ucapanku membuat Godt dan Earth saling pandang.
"Pertunangan" lanjutku dengan suara berbisik, berharap tidak ada yang dengar, tapi karena kebodohanku maka...
"PERTUNANGAN?!" Godt dan Earth berteriak sangat amat keras. Dengan segera aku meninggalkan mereka. Malu karena menjadi tatapan oleh beberapa siswa siswi lain.
"Aku tidak kenal kalian" aku berjalan cepat !meninggalkan mereka.
"Krist, maaf... Keceplosan..." Earth dan Godt mengejarku, membuat aku menghentikan langkahku.
"Mari kita bahas nanti sepulang sekolah..." Ujar Godt yang aku setujui dengan mengangguk, Earth juga melakukan hal yang sama.
Setelah berbincang kecil, mengikuti pelajaran yang membosankan seperti biasa hingga jam pulang, dan disinilah aku beserta kedua temanku duduk, di tepi lapangan basket. Di ruang tamu, membahas pertunanganku dan liburan kami.
"Jadi orang tuanya menginginkan kalian bertunangan?" Tanya Godt, aku mengangguk lelah.
"Lalu bagaimana menurutmu?" Tanya Earth aku hanya menggeleng ragu.
"Aku tak tau harus bagaimana..." Keluhku.
"Kau mencintainya?" Tanya Earth dan itu membuat aku merasakan panas di pipiku.
"Ah, dia jatuh cinta..." Godt yang menjawab.
Itulah kali terakhir kami berbicara serius, dan hari itu juga menjadi hari terakhir aku sekolah. Karena keesokan harinya, Pho melakukan sesuatu yang besar, ia dan ayahku telah merencakan sebuah pernikahan yang akan di adakan seminggu dari hari ini, sebuah pernikahan yang besar.
.
.
Satu minggu kemudian.
Aku tengah duduk disebuah ruangan, aku telah selesai bersiap, saat seseorang datang memasuki ruanganku.
"Kami tidak menyangka jika waktu berlalu begitu cepat dan kau akan segera menikah..." Ujar ayahku, dan aku tersenyum lembut.
Pernikahan berjalan lancar, aku dan Phi Sing menikah di sebuah gedung, di hadiri keluarga besar Phi Sing dan juga keluarga besarku. Saat aku bertanya pada Pho nya Phi Sing, bagaimana merayu mereka supaya mau memberikan aku, aku cukup terkejut dengan jawaban Pho.
"Aku mengatakan jika kalian sering melakukan seks, aku tidak ingin jika kalian berdua terkena sakit karena akan melakukan seks dengan orang lain apabila tidak segera dinikahkan" begitu kata Pho dengan entengnya.
Jadi, disinilah aku berdiri sekarang, di kamar Phi Sing dan menyandang nama belakangnya, Krist Perawat Ruangroj.
.
.
.
.END.
.
.
.
.
.
MAAF CERITA INI SAYA SELESAIKAN DENGAN PAKSA. MOHON MAAF SEBESAR-BESARNYA YANG TELAH MEMBAYANGKAN HAL LEBIH DARI CERITA INI.
