ㄴ 3 ㄱ

73 10 0
                                    

It will come, the healing.
ㅡ Harpreet M Dayal




Seperti rencana awal, Seongwu dan Daniel akan ke toko buku bersama-sama. Setelah menyelesaikan makan siang mereka, keduanya berjalan beriringan menuju halte bus didepan kampus.

Dari jarak satu meter telah terlihat halte yang dituju tidak terlalu ramai. Hanya ada beberapa orang yang sedang duduk menunggu bus yang akan datang 10 menit lagi.

Setelah duduk disalah satu bangku di dalam halte, keduanya terdiam. Masing-masing dari mereka seakan enggan memulai percakapan.

Daniel yang mulai bosan dengan keterdiaman mereka akhirnya memecah keheningan.

"Hyung, mau ke toko buku mana?" Daniel menoleh menatap Seongwu bertanya.

Yang ditanya memiringkan kepalanya berpikir.

"Sebenarnya aku juga bingung ingin ke toko buku yang mana" Balas Seongwu sembari tersenyum lebar.

Daniel tertawa melihat tingkah menggemaskan pria disampingnya.

"Memang hyung ingin mencari buku apa?" Daniel kembali bertanya setelah tawanya reda.

"Buku untuk mata kuliah seni lanjutan dan beberapa buku bacaan baru"

Daniel menganggukkan kepalanya paham. Setelah berpikir sejenak, akhirnya Daniel kembali menoleh menatap Seongwu.

"Bagaimana jika ke toko buku Kyobo? Disana lebih lengkap daripada toko buku yang lain." Saran Daniel sembari menatap jam tangannya, memperkirakan kedatangan bus yang mereka tunggu.

"Baiklah. Kita kesana saja." Seongwu menganggukkan kepalanya.

Daniel dan Seongwu segera berdiri ketika bus yang mereka tunggu sudah terlihat. Orang-orang didalam halte tersebut pun berbondong-bondong berjejer dipintu masuk bus.

Ketika giliran Daniel dan Seongwu memasuki bus tersebut bangku yang tersisa hanya ada di bagian paling belakang dan itupun hanya tersisa satu tempat.

Tidak ingin membuat penumpang dibelakangnya terhambat, Daniel pun dengan segera mendudukkan Seongwu di bangku tersebut. Sementara Daniel sendiri berdiri berpegangan dengan handle grip yang ada diatas kepalanya.

Sejujurnya Seongwu ingin protes. Kenapa ia yang duduk? Padahal Daniel yang lebih dulu melihat bangku tersebut. Kenapa malah menyerahkan kepadanya? Seongwu tak habis pikir.

Dari tempatnya duduk, Seongwu bisa melihat Daniel sesekali hampir terjungkal kedepan ketika bus yang mereka tumpangi mengerem secara mendadak. Juga sudah dari tadi Seongwu membujuk Daniel agar bertukar tempat dengannya. Tapi manusia pencinta kucing tersebut sangat keras kepala. Padahal jarak halte dan toko buku yang akan mereka datangi lumayan memakan waktu, tapi Daniel bersikeras untuk tetap berdiri selama perjalanan mereka. Apa yang bisa Seongwu lakukan selain menghela napas panjang dan berdecak kesal atas keinginan pria tersebut.




Bermenit-menit kemudian, halte yang Daniel dan Seongwu tuju pun sudah terlihat. Dengan cepat Seongwu memasukkan telepon genggam yang ia mainkan sedari tadi kedalam tas dan bersiap untuk turun.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 13, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

audentes | ongniel;nielongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang