Perhatian!
Ini bukan work baru. Work ini sudah dibukukan. Tapi, lagi proses revisi. Jadi, harap bersabar.Tokoh, latar, dan seluruh kejadian adalah fiksi. Jadi, jangan baper dan sampai membenci tokoh di kehidupan nyata. Jika ada kesamaan, itu adalah tidak sengaja.
Semua part akan dipublikasikan dan sesuai dengan isi novelnya.
Jangan lupa ditegur jika ceritaku memiliki kesamaan dengan cerita orang lain.
***
"Saat cinta bertindak, jangankan orang buta, meskipun dia adalah lelaki berengsek, maka sosok tersebut tetap akan terlihat tampan di mata mereka yang sedang jatuh cinta."
***
Perempuan yang sedang memakai kemeja berwarna merah muda dengan
celana panjang kain yang membalut kaki jenjangnya itu mendesah panjang ketika
dirinya melihat sepasang high heels setinggi sepuluh senti meter berwarna merah menyala terpampang di hadapannya saat ini.Matanya langsung tertuju pada satu kamar yang ada di lantai atas di
rumahnya.Dengan gerakan jijiknya, perempuan itu meraih sepasang high heels yang
terlampau norak menurut pendapatnya itu, kemudian membuangnya di tempat
sampah.Seketika senyum manisnya mengembang karena telah berhasil membuang satu buah kotoran yang ada di rumahnya.
Selanjutnya, dengan langkah pelan miliknya, perempuan itu menyeret kaki
jenjangnya menuju lantai atas tepat di kamarnya. Melewati satu buah kamar yang menurutnya merupakan neraka di dunia ini sembari menutup telinganya agar suara-suara aneh tidak mencemari indera pendengarnya."It's a love shot. Nananananananana. Nanananananana."
Perempuan itu langsung menyalakan speaker kamarnya yang sudah disambung dengan ponselnya menggunakan volume yang kerasnya luar biasa.
Masa bodoh dengan para tetangga yang bisa datang menjambaknya karena
ia telah mengganggu tidur nyenyak mereka. Lebih baik dirinya dijambak oleh kerumunan tetangga dibandingkan mendengar suara jeritan perempuan murahan yang ada di sebelah kamarnya.Suaminya membawa peliharaan lagi di rumah mereka.
Itu bukan lagi hal mengejutkan bagi perempuan berparas cantik tersebut.
Dirinya sudah biasa jika mendengar suara menjijikkan dari ruangan yang dicapnya sebagai neraka itu.Setiap malam, suara dosa yang muncul di sana berbeda-beda. Bahkan dirinya
tidak tahu lagi sudah berapa banyak peliharaan yang suaminya bawa di rumah merekaTok-tok-tok!
Suara ketukan pada pintu kamarnya membuat ia yang tadinya tidur asalan di atas tempat tidur langsung bangkit dari kasurnya. Dengan gerakan malas,
perempuan itu melangkah menuju pintu kamarnya."Kenapa? Sudah selesai dengan kegiatan menjijikkan kalian?" tanyanya ketika
dirinya mendapati seorang lelaki tampan berdiri tepat di hadapannya bersama
dengan seorang perempuan yang bergelayut manja di lengan milik lelaki tersebut."Di mana sepatu Sarah kau taruh?" tanya lelaki tersebut dingin padanya.
Perempuan itu nampak berpikir sejenak. "Ah,sepatu berwarna merah
mencolok dengan tinggi sepuluh senti meter itu?" tanyanya dengan ekspresinya yang sengaja dibuat semenyebalkan mungkin.
KAMU SEDANG MEMBACA
That Cold Bad Boy is My Husband (RSB Book 9) SUDAH TERBIT
FanfictionMeskipun dingin dan juga nakal, dia tetap priaku! (SUDAH DIBUKUKAN) 11 Agustus 2019. 🏅2 #wattys19