MAFIAZONE #1- REFERRAL
Love is Bullshit
Aku hidup untuk mempercayai kalau cinta hanyalah omong kosong belaka. Lelucon yang diperuntukkan bagi lelaki lemah di luar sana. Aku tidak akan semudah itu melakukan penyerahan hanya demi wanita yang sanggup...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Please comment and vote
❤❤❤
CIITTTT!
Abigail tersentak kaget saat mobil mewah berkaca gelap yang keluar dari Mansion Aldrick tiba-tiba berhenti di depannya. Dua lelaki berbadan besar keluar dan menghampiri hingga membuatnya reflek mundur dengan kening berkerut.
"Nona Abigail--"
"Siapa kalian?" Ucapnya dengan intonasi setenang mungkin.
"Tuan Thomas menunggu di dalam mobil."
"Thomas?" Abigail melihat ke arah mobil dan langsung bergegas menghampiri pintu kursi penumpang yang kacanya perlahan turun hingga dia bisa melihat Thomas yang duduk di dalam sana.
"Masuklah, Abigail."
"Bukankah kita seharusnya menghadiri pesta topeng? Kenapa kau malah pergi?"
"Aku akan menjelaskannya jadi masuklah ke dalam mobil sekarang!!" Perintahnya tegas.
"Aku tidak mau menuruti kemauanmu," desis Abigail seraya mundur.
"Kau mau melihat surat-suratmu jadi abu, hmm?" Ancamnya.
Abigail terdiam, belum sempat membalas, lengannya di tarik paksa salah satu bodyguard Thomas dan memaksanya masuk ke dalam, duduk di samping Thomas.
"Kau sudah berjanji padaku. Aku hanya akan menemanimu menghadiri pesta topeng dan kau akan melepaskanku," ucap Abigail.
"Ya memang. Tapi kau terlambat. Aku sudah masuk lebih dulu dan berbincang dengan beberapa kenalanku--"
"Kalau begitu aku tidak perlu lagi menuruti kemauanmu. Aku mau surat-suratku sekarang juga!" sela Abigail.
Thomas berdecak, "Apa kau segitu inginnya lepas dariku?"
"Apa yang bisa aku harapkan darimu?" cecar Abigail. "Aku datang ke London untuk mencarimu berharap kita bisa bersama tapi apa yang aku dapatkan saat ini--"
"Kita memang bersama, bukan?" sela Thomas.
"Tapi kau mengecewakanku," desis Abigail. "Kau lebih mementingkan judimu dan tidak memperlakukanku dengan baik. Aku jelas melakukan kesalahan dengan datang ke sini!"
"Kau tahu aku tidak bisa melepaskan kesenanganku yang satu itu. Seharusnya kau mengerti!"
"Kalau begitu lepaskan aku supaya kau bebas melakukan apapun sesukamu!!"
Mereka saling bertatapan selama beberapa saat sampai Thomas menghela napas. "Oke baiklah." Thomas memanggil bodyguardnya di luar yang sedang menghalangi Thita juga Letisha di depan mobilnya.
"Berikan amplop coklatnya ke salah satu wanita itu," perintahnya, bodyguardnya mengangguk kemudian berbalik.
"Kenapa tidak kau berikan padaku?!" desis Abigail, berniat untuk keluar tapi lengannya langsung dicekal Thomas hingga membuatnya kembali berbalik.