First Lesson

1.8K 128 5
                                    

Tasha menarikku sangat kencang, padahal td dia berlari sangatlah lambat. Aneh

"Zul, ayuk cepetan larinya, jgn lelet!" teriaknya kepadaku.

Bukannya aku yg lambat larinya, dianya aja tiba-tiba narik tangan aku dan langsung berlari kencang, org mah kalo digituin kan kaget. jadi maklum lah (alasan aja padahal)

Setelah beberapa menit kami sampai di depan pintu Gymnasium yg terbuat dari kayu jati yg kuat.

Terdengar bnyk suara dari dalam gymnasium. aku memutuskan untuk membuat bajuku terlihat tidak rapi terlebih dahulu agar tidak terjadi kecurigaan.

"Dimana-mana mah org ngarapiin bajunya, ini malah berantakin. gimana sih?" ucap Tasha bingung.

"Ah enggak kok. gue kalo gugup kyk gini. melakukan sesuatu terhadap diri gue. hehehe." cengirku tak bersalah.

"Serah lu dah."

Tasha pun mendorong pintu jati itu dengan kedua tangannya dan mulai melangkah masuk. aku pun mengikutinya di belakang.

Gymnasium ini memiliki 2 lapangan basket, panggung yg biasa dipakai untuk acara pentas atau acara pemberin penghargaan, tribun/tempat duduk penonton jika ada suatu lomba, dan tentu saja ada atapnya. ._.?

Terlihat bnyk murid yg kebingungan dengan apa yg sedang terjadi, ada jg yg sedang menangis, berteriak memanggil orangtuanya dan ada jg yg membanting benda apa saja yg ada disekitarnya.

Ini sekolah apa rumah sakit?

"Semua tolong tenang dikit! itu bukan sesuatu yg aneh kok." teriak Dan di atas panggung.

"Gimana mau tenang? kalo itu ternyata teroris gimana? apa jgn-jgn kita mau dibunuh? kan ngeri." ucap salah satu anak di antara murid-murid yg sedang berteriak.

"Iya gue tau, tapi kita hrs tenang dulu. gimana kita mau tahu apa yg terjadi jika kita sendiri pun tidak tenang?" tanya ketua osis itu dgn tegas.

Hening seketika.

Boleh jg tuh anak

"Oke sekarang semua tolong baris sesuai kelas! gue bakal absenin kalian semua." ujar Dan mulai menuruni panggung dan mengedarkan pandangannya. Tak sengaja pandanganku bertemu dgn pandangannya seperkian detik dan kukira dia akan mengedarkan pandangan lg, tp dia malah....

Tersenyum?

Emg ada yg salah?

"Zul? lu dikelas apaan? Cepetan! udh pd mulai baris di barisan kelasnya sediri!"

"Kelas X - 1B."

"What!?!? seriusan???????? Kita satu jurusan dong? gue di X - 1A."

Ngomong-ngomog soal kls di School International of World (SIW) itu dibagi 5 jurusan, 1 jurusan mempunyai 2 kelas, yg A jenius dan yg B pintar

1A dan 1B itu jurusan IPA yang terkenal dengan 'kepintaran' mereka,

2A dan 2B itu jurusan IPS yang terkenal dengan 'keusilan' mereka,

3A dan 3B jurusan bahasa yang terkenal dengan 'kemahiran' mereka,

4A dan 4B adalah jurusan seni yang terkenal dengan 'keindahan' mereka,

dan jurusan yang paling dihindari adalah 5A dan 5B yaitu jurusan olahraga, dihindari oleh murid-murid dan guru dan terkenal dengan 'kekuatan'

"Y udh ayo cari barisan kelas masing-masing," jawabku enteng dan mulai mencari.

"Zul gue udh nemu barisan gue, dimana barisan lu?"

"Gue gampang lu masuk barisan lu aja," ucapku acuh tak acuh.

"Y udh tp nanti kalo kita ketemu nyapa gue loh! Awas gak nyape," ancamnya.
Aku hanya tertawa mendengarnya.
Aku mulai mencari barisan kelasku.

X-1A,X-2B, XII-5A, X-1B, X-5B

Aihh sial banget. Barisanku diapit kelas bermasalah. Yang satu udh senior dan yang satu lagi satu angkatan. Selamatkanlah aku dari para serigala.

Aku pun berjalan dengan lemas ke barisanku.

Duk

Tak sengaja aku menyenggol orang yang ada di sebalah barisanku.

"Heh lihat-lihat dong kalo jalan! Mata lo dimana?" Ucap seorang laki-laki yang berbadan tegap, rabut hitam acak-acakan, bermata sipit dan berkulit putih. Orang korea.

Aku melihat ke saku bajunya.

Namanya,

Kim,
Akan aku ingat.

Aku hanya menatapnya datar.

"WOY LU PUNYA KUPING KAGAK SIH?" Teriaknya di depan wajahku.

Ingat jangan bikin masalah

"Oohh baru seumur jagung disini tp udh belagu sama senior ya? Berani lu ama gue?"

Bruk

Aku terjatuh dengan keras didorongnya.

Harus akting

"Awww," aku meringis dengan keras.

Semua orang melihat kearah kami, ada yang peduli, ada yg bersimpati ada yang tak ingin ikut campur.

"Cih dasar anak cengeng," ujar cowok itu dan kembali lagi ke barisannya.

Berhasil

Aku pun bangkit dan berjalan pincang untuk kembali ke barisanku

"Kau tak apa?" Tanya seorang wanita yang berbaris didepanku.

"Gpp cuman luka kecil," kujawab dengan senyuman kecil.

Namanya,
Sandra
Lumayan..

"Luka kecil gimana maksud lu?"

"Awww, Apaan sih?"

Orang yang berbicara itu menyenggol kakiku dengan keras. Tempat lukaku karna jatuh tadi.

Wait? Suara itu

Aku pun langsung berbalikdengan cepat

"Emangnya kenapa? Aneh kalo ketua osis nanya?"

Holy Cr*p
Itu Dan.....



Note:
Ingat pelajaran pertama yg dapat berguna:
"3A dan 3B jurusan bahasa yang terkenal dengan 'kemahiran' mereka,"

Kemahiran disini artinya sandiwara.
Kau bisa menggunakannya dalam keadaan genting. Walaupun itu bukan seperti dirimu, tp tidak ada salahnya melakukannya.

Itu yg aku lakukan sedaris tadi.







*********------------------***********

Maaf bangettt semuaaaaanyyyaaaaa, baru bisa lanjuttt, soalnya gue kira pada gak suka ceritanya....
Maaafff yaaa semuaaa

Doainn yaaa supaya bisa lanjut trssss

Gue bakal berusaha lebih giat lagii

FIGHTING!!!!!

Nerd In High SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang