•duapuluhenam•

639 44 6
                                    

Jam menunjukkan pukul 00:00. Sudah tengah malam, tapi Ahra belum balik juga. Chanyeol mengacak rambutnya kasar, padahal baru beberapa saat yang lalu mereka becanda, melepas rindu akan waktu yang memisahkan bertahun-tahun lamanya.

Chanyeol mengganti kaosnya dengan bahan yang sedikit tebal, udara di Jeju sangat dingin. Chanyeol keluar dari akomodasi, dia lupa bawa sweter. Chanyeol keliling taman, tapi Ahra nggak ada.

Chanyeol: ra, lo dimana sih?

Chanyeol celingukan, dia terpikir satu tempat, Chanyeol: ah, pantai!

Chanyeol: iya, pantai!

Chanyeol lari kearah pantai, karena penginapan mereka didekat pantai jadi Chanyeol gak lama udah sampe disana. Chanyeol berdiri mematung, menatap seorang gadis yang duduk dipinggir pantai membiarkan air laut yang dingin menyentuh kulitnya, menpersilahkan angin malam memainkan rambut panjangnya. Ahra menekukkan kaki, menjadikan lutut sebagai tumpuan kepalanya.

Chanyeol mendekat.

Chanyeol: ra...

Ahra mendongak merasakan tangan kekar Chanyeol menyentuh punggungnya. Matanya sembab menatap Chanyeol datar. Ahra berdiri, menyapu pasir pantai yang menempel dipakaiannya.

Chanyeol: sini gue bantu bersihin

Ahra: gak usah gue bisa sendiri, nanti lo modus lagi

Chanyeol menipiskan bibir, Chanyeol: lo kenapa sih, ra?

Ahra menatap Chanyeol dingin.

Ahra: seharusnya gue yang nanya gitu

Ahra berbalik meninggalkan Chanyeol. Chanyeol mengejar Ahra.

Chanyeol: ra, tunggu!

Ahra tetap berjalan.

Chanyeol: rara tungguin channie!

Ahra terhenti. Air matanya menetes, teringat suatu kejadian. Chanyeol mendekat dan memeluk Ahra dari belakang, merasakan suhu badan Ahra yang dingin.

Chanyeol: maafin aku, aku cuma gak mau kamu ninggalin aku sendiri. Aku gak rela kamu sama yang lain, karena aku sayang kamu, Ahra.

Ahra melepas pelukan Chanyeol. Ia berbalik menatap Chanyeol dalam. Chanyeol berlutut, ia memegang tangan Ahra.

Chanyeol: tolong maafin-

Chanyeol terduduk, matanya memerah, dan air matanya menetes.

Ahra terisak, Ahra: yeol, lo gak perlu-

Chanyeol: nggak, gue brengsek gue tahu. Gue larang lo telponan sama sehun karena gue envy dan yang bisa gue lakuin hanya-

Ahra: yeol, hiks, stop! Bangun ih, nanti dilihat banyak orang dikira lagi syuting drama lagi. Berdiri woy, badan L-men mental Bebelac.

Chanyeol mendongak, Chanyeol: gue nggak bakalan berdiri sebelum lo maafin gue. Gue mau tetap gini aja.

Ahra mengelap air matanya, Ahra: gue udah maafin lo kok.

Chanyeol berdiri, dia menatap Ahra dengan senyum mengembang. Ahra menatap mata sayu Chanyeol yang tiba-tiba tertutup, tubuh Chanyeol terhuyung kedepan. Ahra dengan sigap menahan tubuh bongsor Chanyeol.

Ahra melihat Chanyeol yang ternyata pingsan. Mereka duduk diatas pasir pantai yang dingin. Menidurkan Chanyeol dipahanya, dan meraba kening sahabat kecilnya itu.

Ahra: panas

Ahra menepuk pipi Chanyeol pelan.

Ahra: yeol, chanyeol! Ireona!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 27, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[BS1] BAD teacher •pcyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang