5. Did He Just Call You Daddy?!

3.9K 494 264
                                    

Serentetan suara-suara tidak pantas terdengar menggema di sebuah kamar bernuansa hitam putih. Cahaya matahari pagi yang gagal menembus masuk karena terhalang oleh tirai membuat kamar itu terlihat remang-remang bahkan hampir mendekati gelap. Seperti sengaja dibuat oleh sang pemilik kamar agar tak ada orang lain yang bisa melihat kegiatan panas mereka.

"Ah! Aahh hyuㅡungh!"

Desahan eotis itu membuat pria bersurai blonde semakin gencar menggerakkan pinggulnya. Kedua tangannya tampak memegang pinggang ramping milik pria di bawahnya dengan begitu erat. Selain sebagai pelampiasan atas kenikmatan yang tengah ia rasakan, hal itu juga ia lakukan untuk menopang tubuh pria bersurai rosegold agar tetap berada pada posisinya.

"You like it huh?" Ujar si pria pucat tanpa sekalipun menghentikan gerakan pinggulnya. "You like it when I pound you from behind?"

Pria bersurai rosegold tak menjawab, ia hanya merespon pertanyaan itu dengan sebuah anggukan sambil terus mengeluarkan desahan nikmat dari bibir bengkaknya. Merasa tidak puas dengan respon yang diberikan oleh pasangannya, pria berkulit pucat seketika menghentikan pergerakannya.

"Hㅡhuh? Hyungie? Keㅡkenapa berhenti?" Tanya pria itu sedikit bingung.

"Kau tidak menjawab pertanyaanku. Jadi, kupikir kau tidak menyukainya."

"Buㅡbukanㅡah!" Sebuah desahan seketika keluar dari bibirnya begitu merasakan gerakan menarik dari dalam holenya. Kedua tangannya tampak meremat bed cover di bawahnya, bersiap untuk menerima dorongan dari  pria di belakangnya.

Sayangnya ia harus kembali menelan kekecewaan karena ternyata bukan hantaman menggairahkan yang ia dapat, melainkan sebuah kekosongan.

"YㅡYoongi-hyung?"

Yoongi tampak melepaskan pegangannya pada pinggang pria itu kemudian sedikit bergeser menjauh. Mengamati setiap jengkal tubuh seksi sang tetangga yang saat ini tengah menungging tepat di hadapannya.

Tubuh mengkilat penuh keringat, kedua kaki gemetar, dan daerah sekitar hole yang memerah karena terlalu banyak mendapat gesekan. Benar-benar pemandangan yang menggairahkan.

"Hㅡhyung kenapa dikeluarkan?" Tanyanya sambil menatap Yoongi dengan tatapan sayu. "Jangan bㅡberhenti."

Pria berkulit pucat tampak mendekatkan tubuhnya kemudian menggesekkan kejantanannya pada permukaan hole si pria manis.

"Kau ingin aku tidak berhenti, Jiminie?"

Jimin mengangguk cepat.

"Kau ingin benda ini kembali menusuk sweet spotmu dan memberimu kenikmatan hingga kau sampai ke puncak hm?"

Pria manis itu kembali mengangguk sambil menggigit bibir bawahnya.

PLAK!

"Ngah!" Tubuh rampingnya seketika terlonjak saat mendapat tamparan keras di bokong kirinya.

Yoongi meremat sepasang bongkahan menggoda itu. "Answer me."

"Yㅡya! Aku mㅡmenginginkannya!" Jimin menolehkan kepalanya. "IㅡI want it, so pㅡplease."

"Please what?"

Pria bersurai rosegold tampak meneguk ludahnya kasar dengan rona kemerahan yang begitu kentara di pipi tembamnya.

"Please what Jimin?"

"Pㅡpleaseㅡ" Ia menatap iris gelap milik si pria pucat. "Please Dㅡdaddy."

Poopㅡies | YoonMinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang