SANDIWARA GRAFI

32 4 0
                                    


"Selamat datang adik-adik semua , di sebuah organisas yang tidak ada senioritas. Organisasi yang flexible dan transparan, organisasi yang sangat asik dan menarik. Kalian bisa menuangkan semua pikiran kritis kalian disini, melalui tangan kalianlah dunia dapat berubah. Dari sini kalian akan belajar banyak hal jurnalisme, fotografi, videografi bahkan sandiwara grafi dari tokoh-tokoh sekolah ini kalian akan tau. SEKALI LAGI KAKAK UCAPKAN SELAMAT DATANG DAN BERGABUNG" (prok prok) riuh suara tepuk tangan dari anggota yang lain. Aku yang duduk dibangku paling belakang juga melakukan hal yang sama.

"Jujur ini adalah perkenalan organisasi yang rasis. Mengapa sejak awal kakak itu bilang sandiwara grafi? Dasar pelacur bahasa., enak saja mencampurkan bahasa sesuka hati dia" ucapku pada orang di samping ku yang sama sekali belum aku kenal.

"iya, tapi menurut aku, dia adalah pemikir kritis, dan jurnalis handal. Sejak awal dia sudah menanamkan keberanian pada kita untuk menantang ketidakadilan" sanggah nya.

Aku terdiam dengan ucapannya. Nama aku Sizi ucapku sambil mengulurkan tangan. Namaku Fayza balasnya, sambil kami berjabat tangan. Dia adalah orang yang pertama kali aku kenal di organsisasi ini. Semoga saja kedepannya kami akan menjadi patner yang baik.

Suara gema dari mik di aula membuat obrolan kami terhenti. Entah kenapa tiba tiba orang-orang itu tertawa girang. "oke oke, kita semua itu adalah organisasi yang baik, tapi jangan jadi munafik dan pengkhianat ya!" ucap nya lagi di ujung kata sambutannya.

Akhirnya kegiatan kami pun berakhir. Aku keluar ruangan lebih dulu dan tidak memperdulikan sekitar. Aku masuk organisasi ini hanya untuk pelarian. Berhubung aku adalah anak kos yang indie. Gayaku santai dan selalu memakai totebag bertuliskan efek rumah kaca. Tiba tiba, saat aku menginjakkan kaki di dekat pintu keluar, kakak itu menghentikan langkahku.

KULI TINTA SAJA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang