Tiga

459 21 2
                                    

Paginya, Aku terburu-buru masuk ke dalam bakery, menggunakan apron, menyiapkan segala bahan untuk membuat cookies sampai Bono yang sedang melayani pemesan terheran-heran. Aku melihatnya hendak bertanya keapadaku tapi dengan keburu-buruan dan kegesitanku, Bono memilih diam dan melayani pesanan teh pelanggan.
Beth memberiku sebuah tantangan.
Ia akan memberikan setengah saham bakery miliknya, membiayai sekolah pastry, dan memaafkan kesalahanku dahulu, asalkan aku berhasil membuat kue2 yang ia sebutkan. 2 hidangan tiap minggunya dalam waktu 3 bulan.
Aku tidak tertarik dengan saham bakerynya. Aku juga tak terlalu ingin mendalami pastry untuk saat ini. Tapi satu. Satu hal yang kukejar. Maafnya. Kesan pertemuan tidak sengaja (tapi sebetulnya ini kan peryemuan yang bella rencanakan, sialan betul) antaraku dan Beth tidak buruk. Ia menyapaku tanpa ada kemarahan di wajahnya. Aku meminta maaf serta sedikit kubahas soal penyebab persahabatan kami yang tiba-tiba retak, dan kami yang saling hilang satu sama lain. Tapi, ia tiba-tiba menantangku.
Jadi, pagi ini aku akan membuat sebuah menu, permintaan Beth. croissants 🥐  . Sebuah pastry yang cukup medasar dan banyak ditemukan di toko kopi. Aku tak akan membuatya dengan banyak isian atau topping. Aku ingin membuat dasar croissant yang menjadi kunci. Kali ini aku akan membuay Whole wheat croissant. Tak ada lagi waktu. Aku harus bekerja seteliti mungkin. Bono kubirkan menjaga mesin kasir dan mememgang beverages jaga-jaga kalau ada pelanggan yang datang.

Keesokan harinya, kupersiapkan hidanham croissantku. Aku

MorselWhere stories live. Discover now