part 6

728 31 14
                                    

Saat sudah sampai di kamar fitri pun langsung duduk di tepian kasur. Sedangkan aidan ia mendekati fitri kemudian memegang ubun ubun istrinya tersebut dan membacakan doa. Setelah membacakan doa ia berjongkok di hadapan istrinya dan ia mengenggam tangan istrinya tersebut, kemudian berucap

"Fit, memang di awal aku bersifat dingin dan berkata cuek kepadamu, tapi jujur saja aku bersifat begitu hanya untuk membentengi diriku agar tidak gampang jatuh hati ke sembarang wanita. Namun entah kenapa saat pertama kali melihatmu jantungku berdegup dengan kencangnya namun saat aku menyadari akan perasaan tersebut, aku langsung berniat untuk menghalalkan dirimu atas saran dari sahabatmu" ucap aidan dengan lembutnya membuat fitri terharu

"Tapi aku tidak mencintaimu, aku hanya mencintai teman sahabatku" ucap fitri

"Yang kamu rasakan itu bukanlah cinta tapi hanya sekedar rasa suka dan kagum saja. Kalo kamu tidak percaya kamu bisa mencoba dgn berdekatan dgnnya, jika jantungmu tdk berdetak dgn cepat itu tandanya kamu tidak cinta dgn nya namun jika sebaliknya berarti kamu cinta sama dia" ucap aidan

"Oke akan aku coba besok" ucap fitri

"Yaudah sekarang kita shalat dua rakaat dulu, kemudian kita tidur. Besok kan ada kuliah pagi" ucap aidan yg diangguki oleh fitri. Mereka pun menuju kamar mandi untuk berwudhu, setelah berwudhu mereka pun langsung melaksanakan shalat dua rakaat. Selesai shalat mereka pun duduk di tepian ranjang

"Gue manggil lo apa nih enaknya" ucap fitri dengan tiba tiba membuat aidan menoleh kepadanya

"Panggil senyamannya kamu aja, tapi kalo bicara pake aku kamu aja. Jangan pake gue-elo" ucap aidan

"Oke, tapi kata kamu panggilannya senyamanmu aja, berarti kalo aku panggil om aidan boleh dong" ucap fitri

"Ya jangan panggil gitu juga kali, panggil mas atau humamku, kalo mau panggil sayang juga boleh" ucap aidan dengan menggoda istrinya tersebut

"Oke aku akan panggil kamu mas aidan aja, gimana. Aku nggak mau panggil sayang, geli tau nggak kedengerannya" ucap fitri

"Hm yaudah deh, senyamannya kamu aja. Sekarang kita tidur yuk, besok kan ada jadwal kuliah pagi" ucap aidan membuat fitri berfikir

'Emang dia nggak minta hak nya gitu' batin fitri

"Aku nggak akan meminta hak aku sebelum kamu siap dek" ucap aidan

"Lah kok mas tahu kalo aku lagi mikir itu" ucap fitri

"Mas iya kamu mikir begitu tadi, mas hanya menebak aja kok. Tak tau nya kita sehati, ya nggak" ucap aidan sambil menggoda fitri

"Ih apaan sih, udah ah aku mau tidur" ucap fitri kemudian membaringkan tubuhnya, dan ia pun langsung tidur sambil menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut, sementara aidan yang melihat fitri bertingkah seperti itu, membuat dirinya tersenyum simpul. Ia pun kemudian membaringkan dirinya di samping fitri, sebelum tidur ia membuka selimut istrinya kemudian ia pun mengecup kening istrinya sembari berucap

"Selamat tidur zaujati, mimpi indah ya" ucap aidan. Setelah mengucap hal tersebut ia pun langsung tidur
.
.
.
.
Skip
.
.
Pagi harinya, di sebuah mansion. Seorang gadis sedang memasak untuk sarapan pagi keluarganya, saat tengah memasak tiba tiba saja seseorang memeluknya dari belakang, ia pun melihat ke arah orang yang memeluknya tersebut, kemudian ia berucap

"Mas ih, jangan ganggu deh aku lagi masak nih" ucap gadis tersebut

"Mas nggak ganggu, cuma mas hanya ingin selalu berada disisimu saja" ucap orang tersebut

"Mas ilyas jangan peluk peluk nanti anak anak liat berabe loh" ucap orang yg tak lain adalah afifah, saat ilyas akan bicara tiba tiba saja seorang anak kecil memeluk afifah dari samping

"Ayah ndak ole eluk eluk unda, unda anya ilik kita" ucap anak kecil tersebut.

"Yang harusnya ndak boleh itu kamu bukan ayah, bunda kan milik ayah. Lah kamu milik siapa" ucap ilyas

"Atu iliknya unda afifah iya tan nda" ucap anak kecil itu

"Iya kamu milik bunda dan akan selalu seperti itu" ucap afifah

"Oh iya afnan mana bang" ucap afifah kepada putranya tersebut

"Tuh di camping acu" ucap adnan dan mereka berdua pun melihat seorang anak lelaki yg menyilangkan tangannya di dada sambil bersandar pada tembok

"Kalo kalian disini, terus dimana abang twin" ucap afifah, kemudian datanglah dua orang anak laki laki dari arah tangga

"Kami disini bun" ucap mereka berdua

"Yaudah kalian semua duduk dulu, biar bunda siapin makanannya" ucap afifah

"Biar mas aja ya yang menyiapkan makanannya, lebih baik kamu duduk aja oke" ucap ilyas

"Tap----" ucap afifah yang langsung dipotong oleh suaminya tersebut

"Udah yang kamu duduk aja ya, mas nggak mau kalo bidadarinya mas ini kecapean, kasihan kan anak kita yg ada dalam kandungan kamu" ucap ilyas

"Yaudah kalo mas maksa" ucap afifah kemudian ia pun duduk di meja makan dengan anak anaknya tersebut
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Makasih yg udah baca, maaf kalo banyak typo. Baca juga cerita ilyas & afifah, disitu kalian bisa melihat bagaimana masa sma dari si fitri yg nggak aku ceritain. Makasih yg udah baca, jangan lupa vote, comment dan follow guys see you assalamualaikum.









Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 16, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Fitri & AidanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang