****Junhui dan Yerin sekarang berada di taman dekat restaurant tempat mereka makan siang tadi. Yang ngajakin itu Junhui, katanya gabut dan bosan jadi dia ajak saja Yerin jalan-jalan sekalian modus, canda.
Yerin lagi melihat sepatunya, bingung mau ngomong apa. Begitu pun Junhui yang lagi asik menatap lurus ke depan. Salah apa sih Yerin masa dia di kelilingin orang-orang yang wajahnya datar macam tembok, dan kaku kaya kanebo kering?
"Kau mau pulang sekarang?" tanya Junhui memecahkan keheningan.
"Gak tahu, tanyakan pada rumput yang bergoyang," jawab Yerin asal. Junhui gemas banget sampai nyubit pipi gadis itu.
"Don't touch me! Tangan lu bau!" protes Yerin sambil menghindar dari Junhui.
"Lu lebih bau dugong! Kesal anjir," kesal Junhui menatap julid Yerin di sampingnya. Ya gini kerjaan Junhui dan Yerin dikit-dikit berantem dikit-dikit sayang-sayangan tapi gak nyadar.
"Jun-"
"Rin-"
Mereka sama-sama menoleh, bingung mereka kok bisa sih manggilnya bersamaan? Padahal tidak janjian.
"Kenapa Rin?" tanya Junhui mengalah.
"Kayaknya langkah pertama lu berhasil deh, gue mau bertanya langkah kedua lu apa?" tanya Yerin terlihat penasaran.
"Buat lu jatuh dalam pesona gue mungkin?" jawab Junhui ragu-ragu dan hal tersebut membuat mereka saling pandang.
"Terus ketika gue lagi sayang-sayangnya sama lu, dengan mudah lu jatuhin gue ke jurang dan nyakitin perasaan gue gitu?" selidik Yerin sembari tersenyum miring.
"Kenapa sih lu mikirnya sejauh itu? Emang gue kelihatan sebrengsek itu di mata lu? Gue tahu kita baru kenal setahun, gue tahu gue bukan Joshua, dan gue tahu bukan gue yang milikin hati lu sekarang, tapi Rin kita sudah terikat dan gue rasa percuma kalau lu pertahanin orang yang nyia-yiain lu, padahal ada orang lain di samping yang selalu siap sedia jagain lu," jelas Junhui panjang lebar, wajah seriusnya itu membuat Yerin termenung sesaat.
"Lu salah ngertiin ucapan gue Jun. Bahkan lu berhasil buat gue punya secuil perasaan untuk ngelupain kak Joshua," lirih Yerin yang dapat di dengar Junhui, pria itu bahkan mendongkak dan melihat wajahnya.
"Lu beneran punya rasa sama gue Rin? Serius lu? Masa sih?" ujarnya masih tak percaya.
"Gue gak tahu rasanya nyaman aja lu ada di samping gue, gue pikir rencana lu gak bakal berhasil." Junhui tersenyum miring lalu memegang tangan Yerin membuat gadis itu mengernyit dibuatnya.
"Gue sama lu, sama-sama ragu dengan perasaan masing-masing. Ada satu cara yang buat keraguan itu sirna Rin."
"Apa itu?"
Bugh
Junhui tersungkur saat Yerin tiba-tiba memukul pipi pria itu. Pasalnya, ia terkejut saat Junhui mendekatkan wajahnya dan hal itu membuatnya reflek memukul Junhui.
"Bisa gak sih jangan kasar, pantat gue woy," kesal Junhui bangkit dari acara jatuhnya itu.
"Lu ngada-ngada yah? Mau apa lu tadi?" tanya Yerin dengan ketus.
"Ya mau bagaimana lagi dodol? Itu satu satunya cara, kalau lu merasa biasa saja berarti lu memang masih suka kak Joshua tetapi saat lu-"
"Stt berisik lu," potong Yerin bangkit dari duduknya dan menuju mobil dan hal tersebut membuat Junhui mengikutinya.
"Mau gak Rin??" tawar Junhui saat ia sudah menyetir menjauhi taman itu.
"Mulut lu bau sumpah, ogah gue," tolak Yerin sukses membuat Junhui mengecek mulutnya.
"Jangan ngarang! Ya sudah cium pipi saja," tawar Junhui lagi mendapat tatapan tajam dari Yerin.
"Lebam di pipi lu kurang tuh, gue tambahin boleh?" ancam Yerin dengan senyum phsyconya.
"Engga makasih neng," tolak Junhui pada akhirnya.
Dalam perjalanan mereka kembali hening, Junhui melirik Yerin yang fokus menatap pemandangan dari jendela dan hal tersebut membuatnya tersenyum tipis.
"Rin ingat lu punya gue," ujar Junhui tiba-tiba mendapat tatapan malas dari Yerin.
"Hmm, terserah."
Junhui menatap Yerin terkejut, dia tidak habis pikir rencana keduanya bakal semudah ini dia lalui. Terserah itu artinya iya kan? Apa semudah itu dapatin hati Yerin?
Bersambung ...
15 Agustus 2019 - 13 Desember 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Tsundere Couple || Junhui X Yerin
Teen FictionMungkin ... Junhui datang sebagai pria yang membuat Yerin kembali sadar bahwa pengorbanannya sia-sia. Cinta bertepuk sebelah tangan yang membawa mereka bersama, membawa mereka ke tempat yang tak terduga. Tetapi, sayangnya mereka sama-sama Tsundere...