Pagi seperti biasanya tanpa warna..
hari pertamaku di kelas 11 SMA, bersyukur masih masih bisa naik kelas.
Jojo namaku, cukup "jo" sekelilingku memanggilku
Rambut tebal, kulit gelap dan perawakan tegap seperti debtcollector... ya itu aku7.30 tepat, saat bel masuk.. gak sabar melihat produk zonasi yg masuk ke sekolahku.. ada siih, secuil harapanku untuk punya adik kelas yang random.. gak monoton seperti angkatanku dan kakak kelasku.
Dari dalam jendela yg kokoh peninggalan belanda, kulihat jalan utama di sekolahku.. semua kelas 10 dan 12 pasti lewat sini.. ada pengecualian sih, merry dan mara anak kembar guru BK ku yang bisa masuk sekolah lewat pintu neraka, begitulah teman-teman angkatanku menamai pintu untuk masuk parkiran guru.. akses terbatas dan VIP.
13 menit terlewati, ada yang berbeda... ada seorang gadis lewat dengan sepatu hitam.. kaos kaki panjang dan rambut terurai berwarna merah..
"Wah, gila ini.." sambil mangap ketika aku mengucapkannya..
sekilas senyumnya mirip nadine chandrawinata...
tidak terlalu tinggi sih.. tapi menarik dan mungkin keturunan bule.. mungkin karena rambutnya yang berombak seperti mie keriting special yang dimasak agak lama."Hai gadis.." sambil kubuka jendela tua ini lalu kupanggil dengan nama gadis.. entahlah dia dengar atau acuh..
ternyata menengok lho.. kuperhatikan bibir tipis merah jambu yang bergumam.. "Apa sih.." (Jutek mode on) begitu jelas gerak bibirnya terekam di pandanganku. lalu dia berjalan lebih cepat dari sebelumnya.. lenyaplah dia dari mataku..senyummu itu lho dis..
Gadis berambut merah aku menamaimu..
semoga kita segera bertemu ya... "hatiku berbicara saat itu"

KAMU SEDANG MEMBACA
Pusat Dunia
Teen FictionPintaku terhadap semesta untuk memilihmu menjadi pusat dunia