TYPO AREA!!
.
.
LIFE DANGER!
.
.
.
. Mari bacaa!!Aku berjalan pulang, dengan menatap kearah depan dan berjalan santai.Perasaanku aneh, seperti—seperti ada seseorang yang mengikutiku, Aku memutar tubuhku dengan cepat, Tidak ada siapa - siapa.
Aku takut, apa yang mom bilang soal bandit penculik anak - anak sepertiku. Akan datang, dan menangkapku. Aku berlari, dan tidak menatap ke belakang, dengan kencang.
"Au—akh.."
Pekikku saat menubruk seseorang yang berada didepanku, aku mengangkat wajahku dan menatapnya.
"kau tidak apa?" tanya pria itu, pria yang satu kelas denganku.
Tatapannya yang membuat aku diam, menyeramkan. Aku mendorongnya "aku tidak apa" ucapku memeggang keningku, nyeri. Pria itu menatapku garang, namun masih dengan tatapan yang menyeramkannya."kau berbohong," ucapnya dan menarikku untuk duduk di bangku taman disana.
Memasangkan plester luka di keningku , entah dari mana dia mendapatkan plester itu. Bagaimana mungkin, aku hanya menubruk dadanya saja sudah berdarah seperti ini.
Benar kata mom aku lemah.
"terimakasih Deon," ucapku dan Deon tersenyum, meskipun sedikit tapi aku tetap bisa melihatnya.
Satu kata yang ada dibenakku, Tentangnya hari ini,
Tampan.
***
" habis dari mana kamu?" ucap pria paruh baya itu kepada sang anak. Sementara anak itu diam tidak bergeming.
" DEON? "
Deon menghadap pria itu berkata" Ini bukan urusan ayah "
" bagaimana mungkin ini bukan urusan ayah? jangan seperti ini dan jangan mempersulit keadaan "
Deon memalingkan wajahnya dan tersenyum kecut. " apa menurut ayah aku ini memperselit keadaan, jika saja ayah ada disana pasti ibu akan selamat" ucapnya terakhir dan berjalan kearah kamarnya.
pria patuh baya itu hanya menghembuskan nafas kesal, dia tidak ingin bertengkar dan membuat keadaan menjadi sangat buruk. Pria itu berjalan kearah lukisan besar dengan tersenyum.
" apa yang harus aku lakukan Amora "
***
" Apa maksud ayah berucap seperti itu " dengus Deon dengan membiarkan rambutnya basah, dengan memperlihatkan perut sixpacknya.
Seketika Deon teringat wajah perempuan itu dengan senyum secerah matahari, rambut coklat panjang yang bergelombang dan matanya yang memancarkan sinar bintang.
Dia teringat dengan Wajah Nana yang begitu menggemaskan.
" aku tidak sabar ingin bertemu denganmu lagi, Selamat malam Nana " ucapnya dengan senyum merekah.
***
© oppainhere and account wifey_najaemin
and babystory_
Itu akun aku ya gess.. kalo Klian berkenan mampir silahkan:)
-
Beda akun beda tema.
-
Thank you for voment❗ily.
KAMU SEDANG MEMBACA
b i t e s
Misterio / Suspensodia berbeda dengan yang lain. Pendiam, dingin,Dan pucat. Teman sebangku-ku. Yang mencurigakan. © shashaaam