Hari Penyambutan

149 4 0
                                    

           Banyak pepohonan kota yang mulai tumbuh bersemi. Membawa kesejukan di pagi hari di Seoul. Alonza dan Jisoo sudah tiba di Kampus sedari tadi. Hari ini adalah hari pertama pesta penyambutan Mahasiswa baru di kampus meraka. Karena itu mereka diharuskan untuk datang lebih pagi.

"Hufffftt.. Untung kita datang lebih awal yaaa.. "(Jisoo mulai membuka obrolan).

"Hmmm... "(Alonza melamun menjawab seadanya).

"Heii yaaaa! Kau kenapa lagi? " (Jisoo memukul kepala Alonza).

"Awww.. Heii ahh sakitnya, memang aku kenapa?! " (Alonza mengelus kepalanya).

"Ahh, sudahlah lupakan saja... "(Jisoo memilih pergi berlalu karena merasa kesal).

❇❇❇❇❇❇

         Jam 08.00 tepat, seluruh Mahasiswa dan Mahasisiwi Universitas Seoul sudah berkumpul memenuhi Ballrom Kampus.
Setelah pesta pembukaan selesai, semua diwajibkan untuk berganti pakaian mengenakan pakaian olahraga.

"Apa yang akan kita lakukan disini? "
(Jisoo bertanya bingung).

"Entahlah.. Ayo kita bergabung dengan yang lain, " (Alonza berlari menggandeng tangan Jisoo dan mencoba membaur dengan yang lainnya).

❇❇❇❇❇❇

"Baik semua harap tenang dan menggrombol membentuk sebuah kelompok di sini,setelah kalian dibagi per fakultas, sekarang kita akan mulai dengan perkenalan diri kalian masing-masing.. Baik kita mulai dari... "
(Ucap salah seorang Mahasiswa Senior).

"Kau.. ! Kau yang akan mulai duluan dan maju ke depan.. " (Tiba-tiba saja Morgan masuk ke grombolan dan langsung menunjuk ke arah Alonza).

"Aa-a-kuuu? " (Alonza kaget).

"Yaaa.. Tentu saja kau, lalu siapa lagi?" (Jawab Morgan enteng).

        Alonza tak habis pikir apa yang sebenarnya dipikirkan oleh pria itu, kenapa ia senang sekali menggodanya. Dan apa yang sebenarnya ia lakukan di sini?.
       Seorang konglomerat pemilik kampus dan ketua komite di kampusnya, tak seharusnya punya waktu untuk datang dan mengikuti kegiatan tidak penting seperti ini. Tentu saja dibandingkan dengan pekerjaannya yang lebih penting,  kegiatan ini pastilah bukan apa-apa baginya.
        Lalu apakah ia sengaja datang hanya untuk mengerjainya saja? Benar-benar pria menyebalkan, batin Alonza. Dengan terpaksa Alonza pun maju ke depan seraya yang lain menyorakinya. Mereka sebenarnya merasa terpukau oleh kecantikan yang dimiliki Alonza. 

"Hallo semuanya..  perkenalkan namaku Alonza, salam kenal semuanya.. Mohon bantuannya untuk ke depannya nanti.."
(Sambil menundukan kepala).

"Emm.. Baiklah, apa ada pertanyaan lain dari yang lainnya? " (Morgan menambahi).

"Ahh siapa nama panjangmu, spertinya kau bukan asli orang korea? "
(Pertanyaan dari Mahasiswa lain).

"Ahh ya.. Nama panjangku Alonza Park, Ibuku..  dia asli orang Indonesia dan Ayahku..  dia asli orang korea, dan aku keturunan dari dua negara tersebut.. "

"Apa kau sudah punya pacar? "

"Ahh soal itu sejujurnya saja..  aku belum memikirkan sampai kesana.. "

"Apa hobimu? "

"Ehh.. Entahlah mungkin membaca novel dan komik, "

"Baik, cukup pertanyaannya.. sekarang tunjukan bakatmu... Apa yang bisa kau tampilkan disini sekarang untuk menghibur semua yang ada di sini? (Pinta Park Morgan).

"Apa? "(Alonza bingung harus melakukan apa, ia merasa sedang dikerjai).

        Beberapa saat ia terdiam, kemudian ia meminjam gitar dari salah seorang Mahasiswa lain. Ia mulai memetik gitar dan mulai bernyanyi.. Ia menyanyikan lagu dari Disney : A whole new world kesukaannya. Dengan suara khas yang ia miliki. Ia mampu menghipnotis semua yang ada di sana.
         Semua orang pun tertegun dan seketika bertepuk tangan setelah ia berhasil menyelesaikan lagunya. Banyak yang memuji kemampuannya bernyanyi. Dan diam-diam Park Morgan memperhatikan Alonza dengan mengulas senyum manis di bibirnya. Seolah-olah ia sedang berkata
"lihat dia pacarku, luar biasa bukan?"

MY SECRET LOVE STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang