dari sudut-sudut kedai, aku
melihat mata-mata yang bertemu.
menyelesaikan rindu yang
ditimbun setiap hari.di ujung lain, terlihat
satu mata dengan pandangan kosong.
entah menunggu atau merayakan,
barangkali luka sudah menjalar.di bagian dada, ia ingin tahu
mana yang lebih
pahit hidupnya
pahit kopinya.