Chapter 4 : Cemburu

8.5K 944 70
                                    


⁴ . Cemburu

Wei Wuxian lebih dahulu bangun dari yang lainnya, ia berjalan keluar dari kamarnya. Kesialan di pagi hari harus bertemu Jin Zixuan.

"Pagi - pagi sudah melihat wajah seseorang yang bikin kesal." ucap Wei Wuxian menatap Jin Zixuan yang sama - sama baru keluar dari kamar nya.

Jin Zixuan berjalan melewati dirinya, tanpa memperdulikan ucapan Wei Wuxian.

"Omega tidak punya sopan santun." gumam Jin Zixuan setelah melewati Wei Wuxian.

"Apa katamu!" seru Wei Wuxian sambil menunjuk punggung lebar Jin Zixuan.

"Derajat ku lebih tinggi, asal kau tau saja Tuan muda sekte Jin." ucap Wei Wuxian tersenyum tipis.

Jin Zixuan berbalik badan menatap Wei Wuxian yang tersenyum penuh kemenangan, ia mengerutkan alis nya tidak paham apa yang dimaksud Wei Wuxian.

"Derajat ku lebih tinggi dari ayahmu, seorang raja yang selalu berselingkuh dan mengkhianati mate nya." ucap Wei Wuxian sambil berjalan melewati Jin Zixuan.

Jin Zixuan mengepalkan tangannya menatap punggung Wei Wuxian yang sudah menghilang dari pandangannya, ia dari kecil ajari untuk menahan emosi nya. Karena hanya orang bodoh saja yang sering lepas kendali.

•••••

"Makanan disini ternyata sangat enak." ucap Wei Wuxian memekik senang ketika makanan yang ia beli masuk ke dalam mulutnya.

"Kau sudah besar seharusnya makan dengan benar." tegur Seseorang berdiri tidak jauh dari dirinya.

Wei Wuxian mengerutkan alisnya, ia tahu suara milik siapa ini. Wei Wuxian melirik ke arah samping disana berdiri, Jin Zixuan. Wei Wuxian melotot hingga kedua bola matanya hampir keluar dari tempatnya.

"Kau mengikuti!" seru Wei Wuxian setelah menelan makanannya.

Jin Zixuan mengeluarkan sapu tangan, ia mengulurkan kepada Wei Wuxian. Tetapi sapu tangan tersebut bukannya di ambil malah di lihat saja. Jin Zixuan inisiatif mengelap noda bekas makanan di bibir Wei Wuxian.

"Wei Wuxian!" seru Jiang Cheng menatap keduanya sinis.

Wei Wuxian terkejut ketika Jiang Cheng berteriak, ia spontan memukul tangan Jin Zixuan. Wei Wuxian dengan senyumnya menawarkan makanan kepada Jiang Cheng yang sedang marah.

"Bukankah buruk jika orang lain melihat kalian bersama." ucap Jiang Cheng menatap ke arah Jin Zixuan.

"Bukankah benar begitu Tuan Muda Jin?" tanya Jiang Cheng menatap Jin Zixuan tepat di depan wajahnya.

Jin Zixuan menghiraukan ucapan Jiang Cheng, ia memilih pergi dari sana. Tanpa mereka ketahui Jin Zixuan tersenyum tipis sambil memegang sapu tangan.

"Dia sama seperti Ayahnya." ucap Jiang Cheng menatap pundak Jin Zixuan.

Wei Wuxian memilih pergi ke tempat dimana mereka janjian, diikuti Jiang Cheng sejak tadi mengoceh tentang Jin Zixuan.

"Kau harus menjauh darinya." ucap Jiang Cheng memperingati Wei Wuxian.

"Aku tahu, karena dia tunangan Jiejie." jawab Wei Wuxian tetapi dapat gelengan.

"Bukan."

Wei Wuxian menatap ke arahnya bingung, Jiang Cheng menatap lurus ke arah mata Wei Wuxian.

"Jauhi dia karena aku."

••••

"A-Xian." panggil Jiang Yanli sontak Wei Wuxian menoleh ke belakang.

"Apakah kamu tau apa yang terjadi pada Jiang Cheng." bisik Jiang Yanli menunjukkan Jiang Cheng yang tidak jauh dari mereka.

Wei Wuxian menggeleng tidak tahu, sejak kejadian di pasar tadi Jiang Cheng menjadi pendiam. Wajahnya pun terlihat kesal ? Atau memang wajahnya seperti itu.

"Kalian tidak bisa memasuki daerah ini tanpa surat undangan."

Jiang Yanli hanya bisa pasrah, bagaimana dirinya bisa ceroboh menghilangkan surat undangan tersebut. Wei Wuxian yang melihat Jiejie yang murung seperti berinisiatif.

"Aku ingin berbicara dengan ketua kalian." ucap Wei Wuxian menatap kedua murid tersebut.

Kedua murid tersebut menatap Wei Wuxian dari ujung kaki hingga kepala, mereka berdua menggelengkan kepala sebagai jawabannya.

"Aku hanya ingin meminta mereka diizinkan masuk dan aku akan mencari surat undangan tersebut." jelas Wei Wuxian tetapi kedua murid hanya diam tidak menggubris dirinya.

"Hanguang-Jun." kedua murid memanggil seseorang di belakangnya.

Wei Wuxian menyingkir dari pintu masuk, menatap ke arah seseorang yang di panggil Hanguang-Jun. Pria itu hanya melihat nya sekilas dengan tatapan datar lalu melewatinya begitu saja.

"Bukankah dia tampan." ucap Wei Wuxian menatap punggung Hanguang-Jun.

Jiang Cheng menatap ke arah Hanguang-Jun lalu menatap lurus ke arah mata Wei Wuxian, ia harus menjaga Wei Wuxian lebih ketat sepertinya.

"Tampan apanya!" ketus Jiang Cheng menanggapi pujian Wei Wuxian terhadap Hanguang-Jun.

Wei Wuxian memasang wajah bingung, ia melihat ke samping di mana Jiang Cheng berdiri.

"Sebenarnya apa masalahmu?" tanya Wei Wuxian pergi menjauh dari Jiang Cheng melanjutkan pembicaraannya dengan kedua murid Gusu Lan.

tbc

kalau misalnya aku salah sebut nama, gelar dll. kalian comment aja nanti langsung aku benarin

Pesona Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang