𝐅𝐚𝐥𝐥𝐢𝐧𝐠 𝐅𝐨𝐫 𝐘𝐨𝐮 | A. SEIJUURO

Epilog

"Senyum!!"

(Name) dan kakaknya tersenyum saat ibunya memfoto keduanya di hari kelulusan (Name). Wajah (Name) terlihat cerah dan bahagia.

Ibu (Name) mengecek hasil potretnya dan dia langsung tersenyum melihat kedua putrinya yang kini beranjak dewasa itu.

"Jadi, tetap mau kuliah (Nickname)-chan?" tanya Airen sambil menyikut pelan perut (Name).

"Ya.. memangnya kenapa? Aku masih ingin belajar tahu!" ucap (Name).

"(NAME)-CHAN!!"

Momoi berlari kearah (Name) dengan tangan terbentang mempersiapkan diri untuk berpelukan dengan (Name). Saat dirinya menerima pelukan itu, (Name) kesulitan bernafas.

"U-udara..!"

"Ups! Maaf." Momoi melepas pelukannya dan menunjukkan senyuman cerianya.

Momoi dan Airen berbincang tentang topik sensitif perempuan. (Name) memutuskan untuk mendekati ibunya.

"(Name).. kau sudah lulus sekarang," ucapan tiba-tiba itu membuat (Name) menatap ibunya.

"Uh.. yeah."

"Kaa-san sangat senang dan bangga melihatmu sekarang. Dan.. otou-san pasti bangga juga padamu, (Name)."

(Name) memberikan senyuman mendengarnya. (Name) memeluk ibunya erat dengan merasakan kehangatan pelukan ibunya yang membuatnya nyaman dan terasa seperti suasana rumahnya.

"Sudah, sudah. Jangan bersedih sekarang! Hari ini adalah hari spesialmu, ingat?" ibu (Name) mencerahkan suasana dengan senyuman di wajahnya.

"(Name)-chan ayo berfoto bersama!"

Momoi sudah berdiri bersama Airen dan kamera dipegang oleh Aomine. (Name) mendekat dengan senyumannya.

"Okaa-chan juga ikut!" Momoi mengajak ibu (Name).

"Baiklah, lagipula rasanya seperti muda kembali," canda ibunya yang membuat keempatnya tertawa.

"Baiklah, gadis. Cepat berpose atau aku tidak akan memfotonya," suruh Aomine.

Ketiganya melakukan pose berpelukan dengan ibu (Name) ditengah, terpasang senyuman diwajahnya.

"Hari ini sempurna."

❀

"AIREN NEE-CHAN KEMBALIKKAN REMOTE TV-NYA!"

"TIDAK MAU! BIARKAN AKU MENONTON SEPAKBOLA, (NICKNAME)!"

"Kalian berdua berhentilah bertengkar, dan bagaimana kaa-san bisa tenang menonton tv jika salurannya dipindah terus?"

Airen dan (Name) masih berebut remot untuk menonton acara favorit mereka masing-masing. Yang akhirnya, Airen memenangkannya karena ibu (Name) bilang dia sedang ingin menonton sepakbola juga.

"Lebih baik (Nickname) tidur saja, besok kau akan pergi bersamaku ke univ 'kan?" saran Airen.

"Iya, iya. Selamat malam kalau begitu," ucap (Name) berdiri lalu pergi ke atas.

(Name) membuka pintu kamarnya lalu mencari baju tidur dan menggantinya. Setelah selesai, dia pergi ke kamar mandi untuk gosok gigi sebelum tidur.

Keluar dengan mulut segar, (Name) mengambil sisir yang ada di mejanya lalu menyisirnya perlahan. Tubuh (Name) merasakan hawa dingin yang menusuk ke kulitnya karena baju tidur yang dia pakai berbahan kain tipis.