JKLM 14

4.7K 341 6
                                    

JENNIE POV

Kami sedang menikmati liburan kami setelah coachella minggu kedua. Disini sangat nyaman, kami bisa cukup bebas melakukan apapun tanpa dipantau paparazi. Dan 3 hari ini benar-benar aku manfaatkan untuk jalan-jalan dan bersantai.

Seperti sekarang aku lisa rose sedang menghabiskan waktu di sebuah cafe pinggiran namun tempatnya sangat nyaman. Jisoo tidak bisa ikut karena dia kelelahan dan memilih istirahat di hotel.

"Unnie jangan membuat mood ku hancur", keluh rose.

Aku langsung melihat ke arahnya, dia memasang muka cemberut ke arahku. Why?

"Why?", pertanyaanku didahului lisa.

Lisa masih betah bersandar di bahuku, yg ku pastikan itu tidak nyaman. Karena jelas perbedan tinggi  kami, lehernya pasti sakit.

"Kalian bermesraan di depan mataku. Ck lebih baik aku tadi menolak ajakan mu unnie", jelas rose.

Lisa tertawa terbahak mendengar penjelasan rose, bahkan dia menjatuhkan kepalanya ke atas pahaku.

"Yah rosie mian, aku sebenarnya ingin menghabiskan waktu berempat dengan jisoo juga. Maaf kalau membuat mu tak nyaman", jelasku.

Aku menepuk lengan lisa cukup keras, memberi tahunya supaya berhenti tertawa.

"Ahaha mian chipmunk, hanya saja aku tidak bisa pura-pura menyukai berada di dekat jennie. Ah jangan terlalu iri ne? Hehe", lisa malah menggoda rose.

Rose yg tak terima langsung melempar kentang goreng ke arah lisa.

Mereka berdua kalau sudah sehati ramainya minta ampun, tapi kalau nggak akur seperti ini pasti ada aja kelakuan anehnya.

Kita bertiga banyak membicarakan banyak hal disini, mulai dari jadwal sampai hal pribadi. Hmm aku baru tahu ternyata chaeng benar-benar jomblo. Hahaha.

Yap, aku kira dia seperti irene, walaupun tidak dating dia memiliki seseorang. Tapi ternyata chaeng tidak, tipe idol ideal hehe.

"Umm sayang, aku harus pergi. Daddy mommy menyuruhku datang", lisa tiba-tiba berdiri.

What? Mereka disini?

"Kamu pergi sekarang?", tanyaku memastikan.

"Em ya. Wae? Kamu mau ikut? Kajja", ajaknya seperti tanpa beban.

"Apa kamu gila? Nope, hati-hati di jalan", ucapku.

Dia sempat terkekeh pelan, setelah mengecup pipi kiriku dan mendapat reaksi muak chaeng, akhirnya dia pergi menemui orang tuanya.

Huh.

Apa mereka akan merestui kita?

Tapi lisa bisa meluluhkan hati eomma, jadi pasti aku juga bisa meluluhkan hati mereka. Ya, aku hanya harus berusaha mendekati mereka. Aku harus lebih berani.

"Yak unnie!".

Aku langsung melihat chaeng.

"Unnie kamu keterlaluan, setelah tadi aku diacuhkan sekarang saat lisa tak ada pun unnie tetap mengabaikanku ck", rajuk rosie.

"Haha mian mian ne, aku tadi melamun", jelasku.

"Wae? Orang tua lisa? Kalian sudah membicarakannya?", kali ini rose terlihat antusias.

Dia bahkan pindah tempat duduk disampingku, ditempat lisa tadi. Wajah penasarannya menggemaskan.

Sayangnya aku hanya bisa menggeleng menjawab pertanyaannya.

"Wae??? Kalian serius kan? Em i mean, hubungan kalian", jelasnya.

"Jelas serius rosie. Hanya saja, aku belum berani menemui mereka seperti lisa menemui eomma. Arghh aku bingung", keluhku.

Only you, J! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang