Chapter 1

1.1K 44 6
                                    

Jangan lupa Vote ya sayang...

#   #   #

"XIAO YO LA BERHENTI DI TEMPATMU!! KAU-"

BRUK.

"Aww.."

Suara teriakan itu berhenti seketika berganti dengan suara ringisan dari seorang wanita yang tengah duduk *terduduk dilantai koridor.

Dengan kesal ia bangkit masih dengan mengelus pantat malangnya yang baru saja mencium kerasnya lantai keramik.

Saat nertanya menangkap seseorang di depannya yang hanya.pasang.muka.acuh seketika sudut siku-siku muncul di wajahnya.

"Ka-a a a aww."

Ia ingin protes tapi tangan seseorang yang tadi meneriakkan namanya tiba-tiba saja sudah bertengger dengan manis di telingnya *dijewer.

"Aiyo Gege kau itu kejam sekali sih!"

Protesnya pada seorang pria yang ia panggil Gege itu setelah jeweran itu terlepas.

"Cih. siapa yang menyuruhmu mengganggu tidur siangku huh? Dan lagi, tadi pagi kau- berapa banyak garam yang kau masukkan pada sup iga buatanku huh?! Ketampananku bisa luntur kau tau?!"

Apa hubungannya?

Mereka malah berantem gak perduli sama dua orang lainnya yang tengah menatak keduanya datar.

Ekhem.

Reflek keduanya kembali kealam nyata.

"Ahh ya lupakan tentang sup igamu yang tak penting itu. Dan KAU. kau belum meminta maaf karena menabrakku..."

Ujar yang bernama Xiao Yo la dengan menunjuk tepat di depan wajah pria yang masih pasang muka masa bodoh.

Jelas dia yang nabrak tapi malah nyalahin orang lain, dasar cwe. *author juga cwe btw.

"Menyingkir." ujarnya tak kalah datar dari tampangnya.

"Kau-"

Ahh sepertinya sudut siku-siku itu bertambah.

"A-ah Yo-"

"Ahh. Aku Chen Xiao ni minta maaf atas nama saudaraku Wang Yibo, kurasa *lirikYibo dia tidak sengaja."

Ujar seorang lainnya yang sepertinya ter abaikan sedari tadi dengan senyum tipis.

Yo la tampak ragu sesaat sebelum dengan setengah hati berkata.

"Huhh baiklah."

Suasana baru saja membaik sebelum suara datar mengintrupsu.

"Menyingkir."

Dan membuat Yo la kembali menatap pria muka datar *Yibo.

Ia kesal tapi akhirnya hanya bisa menghela nafas pasrah dan menarik tangan Gege nya yang entah kesambet setan apa tiba-tiba jadi pendiam memberi jalan pada keduanya.

Ia kembali menatap sang Gege saat setelah Xiao ni dan Yibo sudah cukup jauh.

"Aiyo Zhanzhan Gege sepertinya punya incaran baru huh?"

Ujarnya dibalas cengiran polos membuatnya berdecak.

"Ya Gege, yang kemaren aja baru dua hari jadian jangan macam-macam deh..."

Dia sebenarnya kesal dengan kakaknya yang playboy cap kelinci itu, bagaimana bisa ada orang yang bisa seminggu dua kali ganti pacar? Gak ada selain Xiao Zhan seorang.

"Yo la Yo la, kau itu harusnya bangga punya Gege setampan aku Lagipula Gege itu gonta-ganti pacar itu bukan tanpa alasan, Gege itu sedang mencari calin kakak ipar yang terbaik untukmu kau tau..."

Ujarnya ke pedean.

"Cih alasan."

Yo la berlalu pergi meninggalkan Xiao zhan yang mulai pasang muka puppy tapi gak bakal mempan sama Yo la *udah kebal katanya.

Menatap kepergian adik tengilnya Xiao zhan berbalik dimana dua orang tadi pergi ahh lebih tepatnya seseorang yang menarik perhatiannya.

"Menarik." komentarnya.

Hayo apanya yang menarik huh?

#   #   #

Sementara di tempat lain dua orang tengah duduk dengan tumpukan buku di depan mereka tepatnya di depan Yibo.

Helaan nafas panjang terdengar di susul gebrakan antara buku dan meja.

"Aku bosan."

Xiao ni dengan badan yang merosot pada sandaran kursi.

"Lalu kau mau apa?"

Yi bo bicara tanpa mengalihkan pandangan dari buku yang ia baca.

Mengerucutkan bibirnya sebal Xiao ni menatap Yi bo dengan pandangan mencurigakan sebelum senyum *smirk muncul di wajahnya.

"Yi bo Wang Yi bo, melihat caramu bersikap pada dua orang tadi membuatku berfikir..."

Melihat Yi bo menurunkan sedikit bukunya dan melirik kilas dari ekor matanya membuat Xiao ni semakin memekarkan smirk nya.

"Sepertinya aku tau kenapa kau tak pernah membawa satu wanita pun kerumah..."

Seketika mendapat delikan tajam dari empunya.

Seolah bilang 'jangan macam-macam!' lewat tatapannya.

"Hey hey hey jangan menatapku begitu memangnya siapa yang mau jadi pacarmu jika kau saja menatap mereka seolah mereka itu semut yang berjalan diatas sepatu limited edition mu huh?"

Memutar bola matanya jengah Yi bo meninggalkan buku bacaannya.

"Kau mengataiku seolah kau sendiri punya pacar saja."

Tak terima di remehkan.

"Wang Yi bo sialan. Setidaknya aku pernah membawa tiga laki-laki ke hadapan orang tuaku selama hidupku tapi kau...satu saja tak pernah."

Yi bo semakin mendelik tajam tapi seolah tak mempan pada saudara sepupunya itu.

"Apa? Aku benar bukan? Jangankan pacar temanmu saja aku bisa hitung dengan jari, itu berarti wajah tampanmu sama sekali tak berguna bukan?"

Mendengar hal yang udah dipastikan fakta itu Yi bo hanya memalingkan mukanya *ngambek mode on.

"Yaya aku ini sebagai saudara yang baik sedang menasehatimu kau tau? Menurutku ya, tambahkan sedikit saya senyum pada wajahmu itu dan kupastikan wanita satu sekolah akan antri hanya untuk dapat berdiri disampingmu."

Meski masih membuang muka tapi Xiao ni bisa melihat kalau saudara sepupunya itu tertarik dengan apa yang ia katakan.

"Kau tau. Sedikit cover itu dibutuhkan untuk membuat bintang tampak di langit malam."

Yup. Sebenarnya Yi bo itu pria yang sempurna. Wajah tampan, mapan, pintar, berbakat, dan baik *sempurna banget malah  tapi sayang sedikit terlalu menjaga jarak dari orang baru.

Bukankah tak akan ada teman lama tanpa kenalan baru?

Tapi menurut Xiao ni Yi bo itu bukannya gak punya pacar tapi gak mau punya pacar but saat junior high school dia sering mendapati surat warna-warni *surat cinta pada locker nya Yi bo.

#   #   #

TeBeCe sayang...

Jangan lupa Vote nya ok.

Coment dibutuhkan.

Sorry buat Typo dll.

Paii paii

Emergency Love //TU ff imagineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang