Chapter 3

290 17 8
                                    

Up lagi siapa tau masih ada yang mau baca...

Jangan lupa Vote ok.

#  #  #

Seorang wanita dengan balutan dress cantik berwarna biru yang tampak sangat pas dengan riasan yang ia pakai sedang berlengak-lenggok memasang berbagai pose sesuai intruksi.

"Ok!"

Tersenyum puas sang cameraman mendekati modelnya setelah foto terakhir selesai diambil.

"Gimana?" tanya sang model a.k.a Xiao ni.

"Beauty. Seperti biasa." ia memperlihatkan salah satu foto yang sepertinya adalah foto terakhir yang ia ambil.

"Btw  baby, are you have bad problem huh?" lanjutnya bertanyanya.

Xiao ni menghela nafas lelah "ahh you know? Kalau boleh milih sebenarnya aku akan lebih suka profesi ini daripada berkutat di depan komputer...and now it's imposible."

Sang kameraman hanya bisa pasang muka prihatin dengan kondisi modelnya.

Mereka udah kenal cukup lama jadi ia tahu betapa Xiao ni menyukai profesinya yang kerap ia bilang sebagai sampingan ini.

"Oh ya setelah ini mau langsung pulang?" tanyanya lagi sambil jemarinya sibuk membereskan barang-barangnya.

Xiao ni mengangguk pelan "Aku mungkin kekantor dulu..." nadanya sedikit mengambang menandakan ia tak begitu yakin dengan jawabannya.

Kemudian Xiao ni berbalik menuju ruang ganti untuk menukar pakaiannya dan mungkin mengurangi beberapa riasan di wajahnya yang dirasa terlalu tabu untuk sehari-hari hell dia bukan pecinta make up tebal ok ya walaupun riasannya itu memang tak terlalu tebal.

Beberapa menit berlalu Xiao ni keluar dari ruang ganti menemukan kameraman nya itu tidak sendiri lagi sekarang ada dua orang lainnya yang Xiao ni kenali sebagai tata rias yang sebelumnya menghias dirinya.

"A-quan, aku duluan ya..."

Xiao ni meraih tas dan Hp nya setelah memberi salam pada sang kameraman dan kedua temannya itu.

"Perlu kuantar?" tawar Ming quan dibalas gelengan pelan dari Xiao ni.

"Gak perlu, Yibo sudah menungguku dibawah."

Sementara di depan gedung tempat pemotretan terakhir Xiao ni Yibo sedang menikmati waktu membosankannya tak lupa sesekali menggerutu.

"Aiyo dimana anak itu? Apa dia lupa kalau sepupu tampannya ini punya janji makan malam keluarga?" tanyanya entah pada siapa.

Siapa yang tak akan menggerutu jika harus menunggu hampir satu jam lamanya. Big nothing.

Tok tok.

Ketokan di kaca mobil menyadarkan nya dari acara mari mengerutu yang amat sangat jarang bisa di saksikan siapapun.

Ia menurunkan kaca mobil langsung memasang tatapan tajam pada Xiao ni yang hanya diabaikan sepertinya sama sekali tak mempan.

"Berhenti menatap dan buka pintunya aku sibuk kau tau..." ujarnya tak merasa bersalah sedikitpun.

Yibo membukakan pintu penumpang dari dalam masih kesal sebenarnya tapi ia bisa apa.

"Tak sadar siapa yang membuat ini semua jadi lama." yibo bergumam kesal.

"Apa kita akan langsung ke mansion 'Wang'?" tanya Yibo tanpa mengalihkan pandangannya dari jalanan.

"Kekantor sebentar ada beberapa barang yang harus ku ambil."

Kemudian hening beberapa saat sampai Yibo tak tahan untuk menanyakan hal yang sedari kemarin mengganggu pikirannya.

Emergency Love //TU ff imagineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang