~3~

10.3K 113 0
                                    

Disinilah luna berada , tepat di jalanan sepi , sendirian , ditengah malam dan angin yang berhembus kencang.

Maaf nona anda harus keluar dari rumah ini , rumah ini sudah kami sita , jadi silahkan bereskan barang mu dan tinggali tempat ini , ucap para pegawai bank tersebut dengan lembut

Ya , setelah kepergian kakaknya,Dev . Pada malamnya luna mendapatkan tamu tak diundang (pegawai bank maksudnya , jangan yng aneh aneh) , mereka menyita rumahnya karna papa nya tidak bisa membayar hutang di masa lampau.

Luna pov

- gang sempit -

Bugh bugh bugh

Suara apa itu , aku memutuskan untuk mendekati suara itu dan terlihatlah seorang lelaki seumuran denganku sedang di keroyoki banyak preman , aku harus menyelamatkannya.

"Polisi.... polisi..... ada polisi......" teriak ku dengan kencang yang membuat preman itu lari berhamburan

Dan disaat itulah aku menghampiri pria yang tidak ku kenali namanya tersebut,

"Apa kau baik baik saja tuan ? Tunggu.... kau tidak boleh pingsan... ku mohon...." ucap ku saat melihat matanya mulai tertutup.

Namun siapa sangka , preman tadi kembali lagi dan

"Awwwww ssshhh" , rintih ku memegangi kepala ku yang terasa pusing , pandangan ku kabur dan gelap.......
Luna pov end

Rey pov

"Hei nona ... bangun lah...." ucapku sambil menepuk pipinya pelan

"Tuan, maaf saya terlambat , tuan tidak papa ???" ucap aldrich orang kepercayaan ku.

"Aku tidak papa al , siapkan mobil sekarang!" ucapku tegas dan menggendong gadis yang telah membantu ku ini.

-mansion rey-

"Kau sudah bereskan kekacauan tadi al?" Tanyanya kepada aldrich

"Sudah tuan, kami sudah menyelesaikan tugas" ucapnya sambil menunduk

"Hmm baiklah , suruh beberapa maid untuk mengantarkan makanan ke kamar ku" ucapnya langsung meninggalkan aldrich yang sudah menganggukan kepalanya.

Luna pov

"Nhhhh dimana ini , akhhhh" rintih memegang kepalaku yang terasa sedikit pusing

"Kau sudah bangun? Apa masih sakit?" , tanya pria berbadan tegap di depan ku

Aku mengernyit bingung saat melihatnya , siapa kau ?? , dan kenapa aku ada disini ?? Kau menculik ku??!! , teriakku dan menatap matanya tajam

"Haha ayolah nona , siapa yang ingin menculikmu , badan kurus aja blagu , apa kau melupakan ku? Aku adalah orang yg kau kau bantu tadi di saat aku dikeroyok preman sialan , apa kau ingat manis??" Ucapnya lembut dan mengedipkan sebelah matanya kepadaku

"Ya ya ya aku mengingatnya , dan ya terimakasih sudah membantu ku , aku tidak bisa lama lama disini , aku harus pergi , sekali lagi terimakasih" ucapku lembut dan menuruni kasur , dan berjalan ke pintu keluar kamar ini , namun

"Apa aku menyuruhmu untuk keluar dari rumah ini baby? Mulai sekarang kau adalah milikku , dan turuti semua perintaku!!" ucapnya tegas tepat ditelingaku

Aku membulatkan mata saat mendengarkan pernyataan pria gila ini , "Apa yang kau katakan tuan ? Ohh ayolah aku tidak mengenalmu begitupun sebaliknya , dan aku bukanlah barang yang bisa dimiliki oleh siapapun juga!" Tegasku sambil mencoba melepaskan genggaman tangannya di tanganku

"Aku paling tidak suka dengan penolakan baby!dan apa yang sudah menjadi milikku akan tetap menjadi milikku" ucap pria itu dengan sangat tegas serta matanya yg tajam

Glekkk, aku menelan ludahku kasar ,
ma maaf tuan ta hmmmtttt , aku terkejut membulatkan mataku

Rey pov

Aku mencium bibir mungilnya , melumatnya dalam , ku tarik tengkuknya agar ciumanku semakin dalam , setelah beberapa menit kulepaskan pangutan ku dan mengecupnya sekilas

"Tidurlah sweety!! , aku tau kelelahan, good night sweet" ucapku sambil mencium keningnya lembut dan meninggalkannya yang masih mematung sedari tadi

"Aku semakin yakin , bahwa aku tidak akan melepaskanmu sampai kapanpun sweet , kau hanyalah milikku!!" Batinnya dan menampilkan smirk handalannya.

Luna pov

Aku bisa gila jika terus terusan berada disini , aku harus pergi dari sini , tapi bagaimana caranya?

Ohhh ayolahhh luna berfikirlah , arghhhhh , teriakku frustasi dan menghempaskan tubuhku ke kasur dan tertidur .........

Possessive!! *Hiatus*Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang