Luna POV"Akhirnya kenyang juga dan saatnya ke kelas" girang ku sambil melangkahkan kaki ku ke kelas
Ehh ternyata itu anak baru yang kecentilan itu
Dasar gatau diri , lebih cantikan gue kali kemana mana
Halah palingan pake pelet supaya rey bisa mau sama dia
Itulah yang terdengar di telinga ku sepanjang koridor menuju kelas dan apa yang mereka katakan? Kecentilan ? Oh shit apa dia tidak mempunyai kaca dirumahnya atau aku harus membelikannya kaca? Seakan tidak tau , aku dengan santai melewati mereka tanpa menghiraukan perkataan orang orang tersebut.
Sesampainya di kelas , ada seorang lelaki yang duduk di kursi sebelah tempat duduk ku dan jangan lupakan tatapan tajamnya yang bagaikan pedang yang menusuk ku . Tunggu! Tatapan itu , tatapan benci ? Apa aku berbuat salah pada rey ? Ya lelaki itu adalah Rey Vernandes.
Dengan pelan ku langkah kan kaki ku ke arah tempat duduk ku dan saat aku ingin duduk , dia langsung berdiri dan mencekal tangan ku dengan erat seakan meluapkan kemarahannya melalui cekalan itu.
"Arghhh apa yang kau lakukan?! Sakit lepaskan ku mohon" sungguh tanganku seperti remuk karna cekalan itu
"Ikut aku!! Ujarnya sembari menarikku lebih tepatnya menyeretku ke gudang belakang sekolah yang bahkan aku belum pernah kesini
"Ku mohon lepaskan tangan mu , ini sangat menyakitiku" isak ku dan dia langsung melepaskan cekalan tangannya ketika telah sampai di dalam suatu ruangan yang kupikir itu merupakan ruangan khusus untuk dirinya.
"Apa kau tidak sadar dengan kesalahan yang kau lakukan kepapadaku sweety?!" Geramnya dan jangan lupakan tatapan itu.
"A..aku tidak tau , a..apa kesalahan ku? Bahkan aku merasa tidak berbuat kesalahan kepadamu" ujarku seraya menundukkan kepalaku
Bugh
Rey meninju tepat di samping kepalaku dan langsung mengurungku dengan kedua tangannya yang berada di sisi kanan dan kiri kepala ku.
"Sudah berapa kali aku katakan padamu , jangan menunduk saat berbicara padaku!! Dan yang terpenting jangan membiarkan lelaki manapun kecuali aku menyentuh mu apalagi memelukmu !!! Kau paham sweety?" Ujarnya sambil mengelus rambut ku.
Sungguh aku tidak bisa menahan air mata ku lagi. Tangisku pecah saat itu juga dan aku hanya menganggukkan kepalaku sebagai jawaban dari pertanyaan nya tadi .
"Bagus , aku suka gadis penurut sepertimu , jika kau mengulang kesalahan mu lagi aku tak segan segan untuk mematahkan tangan pria itu!! Yasudah sekarang kau boleh pergi ke kelas" ucapnya sembari mengecup bibir ku lembut penuh kasih sayang
Aku tidak bisa dalam kondisi mencekam ini dan memutuskan untuk segera keluar dari ruangan ini dan masuk ke ke kelas setelah megusap air mata ku yg bercucuran.
Kringggg kringggg
Ku rapikan semua peralatan ku yang berserakan di atas meja ku . Aku sudah memutuskan untuk pergi menemui temanku yang mengatakan bahwa ia melihat kak dev sedang berada di kafetaria dekat sekolahnya atau lebih tepatnya sekolah lama ku
flashback on
Untung saja buk Yanti sedang berada di luar kota dan digantikan oleh guru pengganti . Karena jika guru Geografi itu sudah masuk maka dia akan langsung memberikan hukuman kepada murid-muridnya yang terlambat. Sepertinya Dewi Fortuna sedang berpihak padaku.
Drttttt drtttt (Nia is calling)
Ku masukkan tangan ku ke dalam saku rok seragamku untuk mengambil benda pipih tersebut dan langsung menggeser layar itu ke samping dan mendekatkan benda tersebut ke telingaku
"Hallo Nia , ada apa kau menelfon ku? Apa ada masalah? "
"Hei Luna!! Ada berita penting yg harus ku sampaikan padamu. Kakak mu! Dia sedang berada di kafetaria belakang sekolah ku. Sudah beberapa hari ini aku memergokinya sedang melayani pembeli disana saat pulang sekolah dan aku yakin dia bekerja paruh waktu disana" lapornya dari seberang sana.
"Be..benarkah?? Apa kau tidak salah orang Nia? Mungkin saja itu hanya seseorang yang mirip dengan kak dev"
"Aku sangat yakin bahwa dia adalah Davien kakak mu Luna . Emm bagaiman jika kita membuktikannya bersama , pulang sekolah nanti bisakah kau mampir ke sekolahku? Kita akan ke kafe itu untuk memastikan apakah itu kakak mu atau bukan, bagaimana?"
"Baiklah, aku setuju dengan saranmu! Setelah bel sekolah berbunyi aku akan langsung menunggu di gerbang sekolahmu. Aku sangat berharap bahwa itu kak dev. Sungguh aku sangat merindukannya" tanpa ku sadari air mata itu turun mengalir membasahi pipiku
"Oke , sudah dulu ya . Guruku sudah masuk sampai jumpa nanti pulang sekolah Luna!!" Dan sambungan itu langsung terputus secara sepihak
Aku sangat bahagia saat ini, Aku sangat merindukanmu, tunggu aku kak dev !!
Flashback off
Setelah ku masukkan semua buku dan peralatan tulis ku ke dalam tas. Aku langsung keluar kelas dan langsung menuju sekolah lamaku untuk menemui Nia sahabatku di sekolah ku yang lama. Namun belum sempat aku melangkah kan kakiku ke gerbang ada tangan kekar yang langsung mencekalku dan menarikku sehingga kepalaku bertabrakan dengan dada bidang lelaki itu. Ku dongakan kepalaku dan ternyata.........
Davien Putra Zelia
Mengharapkan sesuatu adalah suatu hal yang wajar. Namun, apa jadi nya jika kau mengharapkan sesuatu yang kau sendiri tau bahwa itu tidak akan terjadi.
Maaf slow update hehe lagi ada urusan pribadi . Jangan lupa tinggalkan vote kalian ya !!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive!! *Hiatus*
RomanceApa yang sudah menjadi milikku akan tetep menjadi milikku , aku tidak sudi membaginya dengan siapapun juga!!! -Reynan Aku bukanlah barang yang bisa dimiliki oleh siapapun juga ! -Luna Jangan lupa vote and comment!!! Ini ceritanya ada 18+ nya...