chapter 2

84 4 0
                                    

Author pov

"asalamualaikum,huuhh capek banget."arsyila duduk di ruang tamu karena dia megucapkan salam tidak ada yg menjawab berarti bunda dan juga ayah sedag tidak ada di rumah.

seketika ada suara orang berjalan namun arsyila tidak memperdulikan nya dia melanjutkan duduk santai nya di ruang tamu karena memang dia sangat capek sekali,walaupun tadi dia di jemput oleh supir nya tapi tetap saja di sangat kesal,baru pertama sekolah saja sudah di hukum.

"eh kamu udh pulang,ko ga salam sih kalo kamu udah pulang?."ucap aneta bunda arsyila.

"eh bunda asalamualaikum bun,aku kira bunda ga ada di rumah abis nya tadi aku salam ga ada yang jawab."

"waalaikumsalam,oh gitu bunda ga denger sih soal ya bunda lagi ada di dapur"aneta berbicara kepada ank gadis nya itu.

"yaudah deh bun,aku mau ke kamar dulu ya bun aku capek."arsyila berpamitan kepada sang bunda karena memang dia sangat capek sekali sekarang.

arsyila pun langsung berjalan menuju kamar nya yang berada di lantai atas.

•••

Para anggota OSIS belum pulang padahal semua siswa sudah pulang dari satu jam yang lalu, mereka semua sedang mengadakan rapat OSIS.

"Gini guys jadi berhubung gue udh kelas 12 dan gue bakaln ngundurin diri sebagai wakil ketua OSIS dan kita bakalan cari kadidat OSIS baru, tapi ga sekarang mungkin sekitar 1 bulanan atau 2 minggu lagi. "Rahma selaku wakil ketua OSIS dia berbicara.

"Kita milih dari kelas 10 dan 11 doang kan vin? Rahma?. " Dan sekarang yg berbicara adalah aksa.

"Yaiyalah, kadal kejepit gimana sih lo udh 1 tahun jadi OSIS ga ngudeng²juga lo. " Zidan kesal sekali dengan teman nya yang satu ini tampang nya saja di atas rata²beda dengan otak nya yg berada di bawah standar.

"Itu aja, selesai. " Hanya tiga kata yg di ucapkan oleh gavin, dan akhirnya rapat pun selesai mereka pun langsung bubar dari ruang OSIS dan segera pulang menuju rumah nya masing².

Sesampainya di parkiran Gavin dan juga kedua sahabat nya yaitu zidan dan juga Aksa mereka langsung mengambil kendaraan mereka masing²mereka ke sekolah tidak menggunakan  mobil. Mereka hanya menggunakan motor ninja mereka masing².

"Vin nongki dulu lah ayo di cafe biasa." Zidan mengajak Gavin untuk pergi ke cafe yang biasa mereka untuk menongkrong.

"Yaudah." Gavin pun menyetujui tawaran dari zidan.

"Sedihh akyu bang, kenapa akyu ga di ajhaak." Aksa berbicara dengan nada yang begitu alay nya persis sekali dengan banci kaleng yang berada di pinggir jalan.

Pletak. Zidan menyentil kepala Aksa dia heran menggapa sahabt nya seperti laki²kurang belaian.

"Sakit ya bangsul lo sentil lagi pala gue. " Aksa mendumel tidak jelas, Gavin yg malas dia pun langsung mengeluarkan motor nya dan menancap gas.

"Kan gara²lo Gavin jadi ninggalin kita." Ucap zidan kepada Aksa.

"Lo."

"Lo."

"Bacot udh ayo berangkat. " Zidan yang mulai jengah akhir nya mereka ber2 pun pergi menyusul Gavin.

Gavin sekarang sedang menancap gas dengan kecepatan rata². Namun ada seseorang yang memanggil nama nya seperti suara perempuan.

"GAVIN." Perempuan itu berteriak memanggil nama Gavin.

Sreett.

Gavin pun mengerem mendadak ketika mendengar nama nya di panggil, sekarang dia sedang berada di halte yang tidak jauh dari sekolah nya.

"Vin, gue boleh numpang ga sama lo? Kaya nya gue ga di jemput deh. " Perempuan itu berharap Gavin akan mengizinkan diri nya untuk menumpang kepada Gavin.

Gavin belum menjawab namun sudah ada dua kecebong saja dia datang. Siapa lagi kalau bukan Aksa dan juga zidan.

"Gue kira lo udh jauh vin, eh sha ko lo masih di sini?. " Aksa bertanya Gavin dan juga Shakila.

"Gue kaya nya ga di jemput deh. " Shakila berbicara seperti itu kepada mereka ber3.

"Vin, anterin  tuh kasian cewe masa udh sore kaya gini harus jalan tangan. Ehh salah maap maksud nya jalan kaki. " Zidan berbicara seperti itu kepada Gavin tapi kesan nya itu sangat tidak lucu dan di bilang sangat krik.

"Naek!. " Gavin berbicara kepada Shakila, Shakila pun sedang akhirnya dia bisa berboncengan dengan Gavin sekian lama dia memendam perasaan kepada Gavin namun  dia takut untuk mengungkapkan nya dia tau akan sikap Gavin yang begitu dingin kepada semua orang.

"Yaudah lo anterin Shakila dulu aja gue sama Aksa duluan ya. " Zidan dan Aksa pun pergi meninggalkan Gavin dan Shakila. Tidak butuh waktu lama Gavin pun langsung menancap gas menuju rumah Shakila, Gavin tidak tau di mana rumah Shakila.

"Dmna? " Gavin bertanya kepada Shakila karena dia memang benar²tidak tahu di mana rumah Shakila.

"Itu vin di komplek mulya indah III. " Shakila memberi tahun rumah nya kepada Gavin.

"Makasih ya vin udah mau nganterin gue. " Shakila berterimakasih kepada Gavin sambil tersenyum jujur saja dia sedang senang sekali hari ini.

"Hmm." Hanya deheman saja lah yang di ucapkan oleh Gavin tidak butuh waktu lama Gavin pun langsung pergi meninggalkan  rumah Shakila dan dia segera pergi ke cafe yang biasa dia sedang menongkrong dengan kedua sahabat nya.

Setelah Sampai di cafe Gavin pun langsung g memarkir kan motor nya di sana sudah ada kedua sahabat nya.

"Lama banget lo abis ngapain  ae?. " Aksa bertanya kepada Gavin karena dia sudah hampir menunggu satu jam setengah.

"Macet." Gavin menjawab ucapan Aksa dengan satu kata.

"Emang susah ngomong sama tembok hidup mah. " Aksa sebal sekali jika berbicara kepada Gavin pasti dia hanya membalas dengan satu atau lebih panjang nya 5 kata seperti sambutan, dan menurut nya 5 kata itu sudah panjang sekali untuk seorang Gavin.

Mereka pun mengobrol sampai akhir nya waktu sudah begitu larut, mereka pun memutuskan untuk pergi ke rumah masing².

•••

"Asalamualaikum." Gavin  pulang kerumah nya dengan mengucapkan salam kepada orang yang berada di rumah nya.

"Waalaikumcalam,ba gapin uda ulang?.(waalaikumsalam bang Gavin udah pulang?). " Ucap Alsava adik dari seorang Gavin.

"Ah, Sava ko kamu yang bukain pintu mamah mana?. " Gavin  bertanya kepada adik perempuan nya, sifat Gavin dapat berubah ketika dia sedang berada orang yang dia sayangin yaitu keluarga nya.

"Mama, adi ilang ke ava au ke upelmalket (mama tadi bilang ke Sava mau ke supermarket). Gavin sudah tau jelas dengan ucapan adik nya itu karena adik nya belum terlalu lancar berbicara masih agak berantakan.

" Yaudah abang ke kamar dulu ya Sava mau ikut ga?. "Gavin bertanya kepada adik nya itu.

" Auuu."Sava sangat antusias sekali dengan ajakan Gavin, lalu Gavin pun ke kamar nya dengan mengajak Sava yang sekarang sedang berada di gendongan  nya.

TBC.

IG:lauraputrimustara

my perfect ketos dan waketosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang