Setelah keluar dari tahanan karena tindakan konyol yang dibuatnya, Emma Doris tidak punya ide untuk melakukan apa pun selain nongkrong di Bar&Grill. Sampai kemudian dia bertemu dengan Vincent Pierre, pemilik toko buku Gustave yang membuatnya terseny...
Saya masih ingat ketika ide cerita ini muncul tiba-tiba, dan alih-alih melanjutkan cerita yang sedang ditulis, saya memutuskan untuk mulai menulis Strangers In the Night. Tidak peduli pada waktu itu jumlah pembaca tak lebih dari 10 orang, saya tetap menulis cerita ini sampai tuntas, dan berharap bisa menyelesaikannya dalam waktu satu bulan sebanyak 30 BAB, kemudian mengunggahnya ke Wattpad setiap hari. Namun, banyak hal yang bisa mengacaukan rencana. Dua bulan saja sudah cukup cepat bagi seorang penulis siput seperti saya, yang memilih menulis ketika pikiran tenang.
Tahun 2020 kemarin, saya tidak punya ekspektasi apa pun ketika mengikutsertakan SITN dalam ajang tahunan wattpad, Wattys Award. Lalu di akhir tahun, saya mendapat kabar bahwa SITN terpilih sebagai salah satu pemenang, yang tentu saja membuat saya sempat tidak yakin sehingga memutuskan untuk tidak mengisi formulir pengumuman kemenangan yang disediakan oleh pihak Wattpad.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Namun setelah melihat antusiasme kalian terhadap cerita ini dan bagaimana pihak Wattpad kembali mengapresianya dengan memberikan saya kesempatan—lagi—untuk bergabung bersama Program Wattpad Originals, agaknya saya mulai percaya diri. Serta menyadari kalau sebuah ungkapan yang pernah saya baca di suatu tempat itu benar, bahwasanya ini bukan hanya soal bagus atau tidaknya cerita yang kamu tulis, melainkan karena setiap buku akan memiliki pembacanya masing-masing.
Jadi, terima kasih...
Terima kasih kepada kalian yang memutuskan untuk membaca SITN, lalu jatuh cinta dan terluka bersama Emma&Vincent.
