"Sama Kania?" Azka bertanya.
"Iya," jawab pacarnya. "Kamu pasti kaget ya?"
"Bisa dibilang begitu."
Dalam beberapa saat Sonya terdiam hingga akhirnya seseorang pria yang berada dilain tempat berkata lagi pada kekasihnya melalui sambungan telepon. "Sayang?"
Sonya menjawab, "Gak aku apa-apain Kania kok, Azka. Aku cuma mau ngobrol sama dia doang. Sekalian aku minta maaf soal yang kemarin."
"Oh ... gitu .."
"Kamu khawatir banget sama Kania."
Azka sontak memotong. "Sayang, udah deh! Kamu tahu kan maksud aku apa?"
"Iya aku tau, Azka."
"Besok kamu bisa temenin aku gak pas pulang sekolah?" ucap Sonya lagi.
"Temenin kemana?" tanya Azka.
Sonya menjawab. "Ke toko buku."
"Mau ngapain ke toko buku?"
"Mau beli buku lah, make segala nanya kamu. Sekalian aku mau baca-baca buku juga."
"Tumben," ucap Azka secara spontan.
"Kok tumben si jawabnya?"
Azka berujar, "Kaget aja aku dengernya. Soalnya kan kamu jarang baca buku."
"Dih?! Kata siapa aku jarang baca buku?"
"Udah begitu setiap malam sering banget main game sampai gatau waktu," Azka mengalihkan pembicaraan. "Paginya pas dibangunin buat sekolah malah gak bangun-bangun. Mana bobonya kaya orang meninggoy."
"AZKA?! UDAH DEH!"
Azka terkekeh-kekeh. "Bener kan kata aku?"
"Mamah aku udah cerita apa aja tentang aku?"
"Ada deh," Azka sengaja menggodanya.
"Ihhh ... kamu mah!" ringik Sonya.
Karena Azka tak mau membuat pacarnya tambah kesal akhirnya dia membeberkan yang sebenarnya pada Sonya.
"Mamah kamu udah cerita semuanya tentang kamu ke aku."
"Haah? Semuanya?"
"Iya, Sayang."
"Emang bener-bener ya mamah aku."
"Heh, gak boleh begitu ah sama mamahnya!"
"Habisnya mamah aku ngeselin banget make segala cerita-cerita. Udah tau kan itu kebiasaan buruk aku yang gak perlu orang tahu. Apalagi sampai pacar sendiri tau."
"Loh kenapa, Sayang?" Azka kebingungan.
Sonya menjawab. "Takut kamu ilfil dengernya terus kamu jauhin aku."
"Kamu tau darimana kalau aku bakalan ilfil sama kamu?" tanya Azka.
"Menurut aku sendiri."
"Selanjutnya kamu gak usah berpikiran yang aneh-aneh ya, Sayang, tentang aku. Kita berdua kan sama-sama manusia jadi wajar punya sisi baik dan buruknya."
Hampir satu jam akhirnya percakapan antara Azka dan kekasihnya melalui sambungan telepon berakhir. Namun seperkian detik setelah panggilan telepon dengan Sonya berakhir Azka mendapatkan panggilan lain.
Itu berasal dari ibunya. Lebih tepatnya dari ibu tiri. Wajah Azka yang ceria seketika menjadi masam setelah melihat layar ponselnya.
Setelah beberapa kali panggilan telepon dari ayahnya sengaja tidak diangkat oleh Azka, segelintir pesan pun muncul pada layar lock screen ponselnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/184281837-288-k25348.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
AZKA SEGERA TERBIT!
Teen FictionUTAMAKAN FOLLOW AKUN AUTHOR SEBELUM MEMBACA! MASIH LENGKAP UNTUK DI BACA❗ Seorang laki-laki biasa yang merupakan bagian dari anggota futsal di SMA Tunas Bangsa bisa menaklukkan hati seorang perempuan yang terkenal tegas dan galak di sekolahnya. Seka...