Kekanakan - 18

1.1K 56 0
                                    

Saat aku tidur, akhirnya mereka datang, bersamaan. Al dan Rendra saling bertabrakan bahu.

"Sorry.. " ucap mereka berbarengan

Lalu melanjutkan berjalan kearah ku yang sedang tertidur pulas.

Al mengira Rendra akan berjalan kearah yang berbeda, begitu pun dengan Rendra. Lagi-lagi mereka saling bertabrakan. Mereka mulai kesal satu sama lain.

Saat Rendra akan duduk di kursi di depanku, tiba-tiba Al berbicara.

"Heh ngapain lo duduk disitu?"

"Masnya siapa? Gue duduk disini, ya karna gue mau ketemu sama orang" jawab Rendra

"Salah! Itu tempat duduk gue, coba cek lagi"

"Lo tuh yang salah! Ini udah jelas tempat duduk gue, nih liat foto yang temen gue kirim" jawab Rendra tak kalah nyolot

"Pasti dia cuma prank lo doang, udah cepet bangun" timpa Al

Mereka terus berebut kursi, yang membuat seisi cafe sangat risih dengan keadaan mereka berdua, di tambah suara mereka yang nyaring.

Sampai akhirnya aku bangun karna terlalu berisik.

Dengan keadaan mengantuk, aku langsung mendongak, dan mataku langsung terbelalak melihat mereka berdua beradu argument dengan jawaban masing-masing.

Aku melihat sekeliling, semua orang melihat namun enggan melerai karna mereka tidak bermain tangan dan mungkin karna mereka tidak akan mengerti apa yang terjadi.

Setelah aku bangun, orang-orang langsung melihat kearah ku, malunya.

"Ayo keluaaaaaaar!" Aku menarik dasi keduanya dan pergi.

Setelah sampai di parkiran.

"Heh! Apa-apaan sih kalian bikin malu aja deh" ucapku kesal

"Abisnya dia nih, udah tau itu bangku booking an lu buat kita, dia ngaku-ngaku, pasti dia nih orang-orang mesum yang mau gangguin lo vi!" Kata Rendra sembari melihat kearah Al

"Heh! Maksud lo apa" mereka beradu dada,* mentang-mentang roti sobek* ucapku dalam hati

"Stoooooooooppppp!!!" , "Gue tuh nyuruh kalian kesana, ya karna gue mau Langsung ngomong sama kalian berdua.."

"Tapi lo gak bilang." Timpa Rendra

*Ah sial, salah gue juga sih* kataku dalam hati, "ah kalian tuh yang gak peka" jawabku, namanya juga perempuan, pasti tidak mau kalah.

Aku langsung pergi meninggalkan mereka.

"Ini semua gara-gara lo" kata Al sembari pergi

"F*ck!" Kata Rendra sembari mengacungkan jari tengah kepada Al

Hari ini aku membawa mobil sendiri, ya walaupun mobil milik perusahaan. Yang penting, aku bisa pulang lebih cepat.

Aku kira pendebatan mereka sampai di sini, aku kira juga mereka tidak akan mengikuti aku, tapi salah mereka berdua mengikuti mobil ku.

Mau apalagi mereka.
Aku mempercepat laju mobilku, karna terlanjur kesal aku lupa tentang kerjasama dengan mereka.

"Ngapain sih nih mobil, mepet-mepet banget" kata Rendra

"Ngapain mepet-mepet sih nih orang" kata Al

Karna kesal, mereka berdua membuka jendela mobil.

"Hah! Lo lagi lo lagi" kata Al

"Heh lo cowok mesum! Ngapain ngikutin temen gue!"Rendra tak kalah nyolot

Mereka berdua mengacungkan jari tengah, sembari menyetir mobil mengikuti mobilku. Mereka seperti anak kecil yang berebut mainan.

Jalanan bising gara-gara suara klakson mereka, hingga semua orang di pinggir jalan berteriak meminta mereka berhenti membunyikan klakson.

Aku malu.

***
Suka ceritanya?
Beri jejak di notifku❤️💛❤️

PEKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang