01.

4.1K 483 176
                                    

Taeyong meremat selembar kertas yang menjadi tujuannya saat menaiki sebuah angkot untuk menuju desa lain. Dengan berbekal uang secukupnya dari hasil menabung dan meminta modal pada sang abah, akhirnya Taeyong nekad untuk mengejar cita - citanya menjadi seorang penyanyi dangdut.

"Punteun A, bade naros. Ieu teh bener bumina Heechul Sasmi?" Tanya Taeyong sambil memastikan sebuah alamat rumah yang ia catat dalam lembar kecil yang ia bawa sedaritadi.

(Trans : Sorry, is this Heechul Sasmi's house?)

Sang pemuda yang ditanya itu langsung menganggukan kepalanya, "oh bener ini rumahnya Heechul Sasmi, mau audisi dangdut ya?"

Taeyong tertawa manis manja sambil dorong - dorong manja mas - mas yang tadi.

Dengan melenggokan pantatnya ke kiri dan kanan, Taeyong mulai beranjak ke kediaman Heechul Sasmi yang telah menjanjikan Taeyong sebuah karir yang telah ia impi - impikan itu.

"Oke! Minggu depan kamu bisa manggung di Bandung!" Seru Heechul setelah Taeyong menandantangani kontraknya sebagai penyanyi dangdut.

"Saya ga bisa langsung ke Jakarta aja?"

Heechul menatap Taeyong heran, "kamu belum punya skandal seru buat dibawa ke Jakarta, minimal kamu harus cari cowo yang bisa ngangkat pamor kamu dulu, sayang."

Taeyong mengangguk lugu, "ohh gitu ya.. yaudah deh nanti saya kenalan sama Raffi Ahmad kalo saya udah terkenal nanti."

Ternyata cita - citanya mau saingan sama Ayu Ting - Ting :(

Taeyong menggunakan nama Padalarang sebagai nama panggungnya, ia merasa sebagai orang kelahiran Padalarang, harus bisa mengharumkan kota kelahirannya. Selain ikea mau dibangun di kota baru parahyangan padalarang, sekarang kamu baru tau kan Taeyong orang padalarang? Iya dia turunan Padalarang - Cilacap - Cirebon, makanya pinter goyang yang bisa bikin abang - abang sekampung ngegeleper pingsan karena saking seksinya.

---

"Jae! Plis deh dari banyak genre musik yang lo bisa nikmatin kenapa harus DANGDUT?!"

Amarah Chitta memuncak ketika paginya yang indah dirusak oleh dentuman musik dangdut yang merusak telinganya.

"Chitt, lo harus liat penyanyi Taeyong Padalarang seksinya setengah mati, lo harus tau gue cinta mati sama dia!"

"ANJIR LO YA DANGDUT BANGET JAE! KELUAR LO DARI RUM—"

Johnny membekap mulut Chitta dan membawanya keluar dari rumah, "kita cari sarapan aja yuk sayang, daripada kita berdua sakit kepala disini."

Jaehyun kembali dengan joged dangdutnya sambil menatap layar ponselnya dan mengusapnya pelan.

"Oh Taeyong..." Desahnya pelan.

Ia tak sabar menanti penampilan perdana Taeyong di klub dangdut daerah dalem kaum, kota Bandung.

Jaehyun mengajak Chitta dan Johnny untuk menemaninya, namun Chitta menolaknya mentah - mentah.

"NGAPAIN ANJIR?! MENDING GUE JALAN - JALAN KE PVJ, BELANJA SALE TUJUH BELASAN DARIPADA NEMENIN LO!"

Lagi - lagi Johnny meredakan amarah pacarnya itu.

"Udah sayang, sekali ini aja kita ikut ya? Daerahnya agak bahaya soalnya."

Chitta mendengus kasar, jika saja bukan Johnny yang memohon, mungkin ia sudah mengusir Jaehyun, adik kesayangannya Johnny.

Benar saja, ketika sampai di klub dangdut itu, Chitta merasa pusing, belum lagi di tempat itu banyak mas - mas ga jelas.

Johnny pun tampak tak menikmati suasana, namun mau bagaimana lagi?

Namun seketika keramaian jadi heboh ketika seorang penyanyi dangdut yang bernama Taeyong Padalarang itu menyanyi.

Goyangannya yang luwes, suara yang merdu, ditambah kemolekan tubuh para penonton mengerumuni Taeyong dan berlomba - lomba memberikan sawer.

Begitu juga dengan Jaehyun yang rela berdesakan demi dapat melihat Taeyong padalarang lebih dekat.

Seketika Taeyong tercekat ketika mendekati Jaehyun, bagaimana tidak, ia bagaikan menemukan berlian di tengah - tengah lautan mas - mas. Jaehyun tampak begitu memikat baginya.

Namun lamunan Taeyong terpecah ketika ia hendak menyentuh Taeyong lebih.

"M - maaf, aku gak maksud," ucap si pemuda tampan itu.

Taeyong langsung tersenyum sambil meninggalkan pemuda itu dan kembali ke panggung untuk menyelesaikan penampilannya.

Ketika ia selesai dengan aksi panggungnya, Taeyong langsung buru - buru menuju toilet karena sudah tak tahan menahan rasa ingin pipisnya.

Namun Taeyong kembali terkejut ketika si pemuda tampan tadi sedang mencuci tangan di wastafel.

"Eh.. Taeyong Padalarang...." Ucap Jaehyun yang salting.

Taeyongpun tidak kalah saltingnya dengan Jaehyun, senyumannya yang begitu manis membuatnya gugup.

"Eh abang.. kita ketemu lagi bang.."

"Panggil aja, Jaehyun," sahut Jaehyun sambil menggenggam tangan Taeyong.

Taeyong menjadi semakin salting dengan Jaehyun.

"Iya bang Jaehyun.. saya Taeyong.."

"Kamu udah makan belum? Mau ikut makan malem bareng saya?"

Mata Taeyong membundar mendengar ajakan Jaehyun, dalam hatinya berteriak kencang mau diajak berumah tanggapun aku ikut bang.

"Mau bang, adek mau ikut makan malem."

"Duh kita udah kaya roma irama sama ani aja yah, Yong. Kalau jadi pacar abang aja mau gak?"




Tbc.

Bang, Goyang BangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang