06.

3.5K 358 115
                                    

Taeyong menghela nafasnya sebentar sambil menatap dinding dengan tatapan kosong. Ia memiliki harapan tinggi untuk menjadi seorang penyanyi namun nyatanya, seperti tidak ada satu orangpun yang mengapresiasi bakat menyanyi melainkan mengapresiasi betapa indah tubuhnya hingga harus membuat satu sensasi yang dapat mendompleng karirnya.

"Aku kayaknya mau pulang kampung aja, Gyul," celetuk Taeyong ketika ia sedang latihan untuk manggung nanti malam.

"Loh? Kenapa? Keluarga ada yang sakit?"

"Enggak Gyul, aku belum siap sama kehidupan kota, aku mau nyerah aja."

"Loh kok gitu? Jangan dong kak, kan kita belum sukses sampe Jakarta."

Kini Taeyong menatap Hangyul dengan lesu, kedua ujung bibirnya tertekuk, matanya berkaca - kaca, "aku gak kuat kalau harus bikin gossip dulu, bukan harus punya album sendiri, Gyul!"

Hangyul tertegun menatap Taeyong, ia dapat merasakan kesedihan yang dialami oleh Taeyong, "kakak punya uang berapa? Kita satuin uang aja gimana? Kita bikin album duet bareng - bareng."

Ucapan Hangyul memberi secuil harapan untuk Taeyong dapat meniti karirnya sebagai penyanyi dangdut. Bersama dengan Hangyul, ia berusaha menghasilkan album duet dengan lagu yang sudah mereka karang dan aransemen sendiri, dengan modal yang pas - pasan pun mereka rela melakukan promo alakadarnya demi mendongkrak penjualan album.

Manusia hanya bisa berencana, namun tetap Tuhanlah yang menentukan segalanya. Harapan tak sejalur dengan kenyataan, penjualan album mereka tidak dapat mencapai titik harapan mereka. Lagi - lagi Taeyong hanya menghela nafasnya.

"Apa iya, Gyul aku harus bikin skandal?" Tanyanya sambil menangis menatap kepingan albumnya yang masih banyak belum terjual.

"Aku juga ga ngerti kak.."

Jawaban Taeyong hanya membuat dirinya semakin frustasi. Jika ada yang bertanya kemana Jaehyun pergi selama ini, Taeyong sengaja menjauhinya karena ia tidak melihat cinta yang tulus dari Jaehyun, ia kerap kali mengajak Taeyong hanya untuk sekedar bercinta, maka dari itu Taeyong menyerah dan menjauhi Jaehyun.

Tak lama kemudian Heechul datang menghampiri kedua artisnya yang tampak begitu lesu.

"Kalian dapet panggilan off air tuh di tempat karoke dangdut," ucap Heechul sambil berkacak pinggang.

"Dimana?" Tanya Taeyong datar.

"Jakarta," balas Heechul dengan senyum lebarnya.

"Jakarta?!" Tanya Taeyong dan Hangyul serentak.

Heechul menganggukan kepalanya, ia dapat melihat perubahaan mood yang jauh berbeda. Kebahagiaan kini tampak begitu jelas di wajah keduanya.

Karena ini adalah kali pertamanya bagi Hangyul dan Taeyong pergi ke Jakarta, satu - satu angkutan yang mereka tahu hanyalah bus. Mereka berdua pergi pagi sekali dari terminal Cicaheum Bandung untuk membeli tiket bus menuju Jakarta.

"Gyul tolong aku bawa tas yang ini," ucap Taeyong yang kwalahan dengan barang bawaannya yang banyak.

"Ya ampun kak, buat apa bawa barang banyak - banyak? Kita kan cuma sehari disana."

Taeyong menyunggingkan senyumnya, "bawa makeup sama baju Gyul. Loh aku gamau kesaing sama Nagita Slavina, Gyul. Biar sama cantiknya," jawab Taeyong sambil terkekeh.

Hangyulpun ikut terkekeh, ia membopong satu koper besar yang berisikan makeup serta kostum panggung milik Taeyong.

Mereka berdua pun pergi menuju terminal dan membeli tiket untuk keberangkatan jam 6 pagi. Keduanya memilih makan kupat tahu petis Singaparna yang berada di dekat terminal.

"Nanti di Jakarta gimana ya?" Tanya Taeyong sambil berandai - andai tentang kota Jakarta.

"Aku juga ga ada bayangan, tapi kostum aku kata kakak keren gak? Aku kemaren seharian belanja di Gedebage buat cari kostum panggung keren."

"Bagus kok bagus, aku suka. Aku juga beli baju di pasar kemaren sekarang aku bawa supaya bisa cantik."

Keduanya melayangkan harapan yang begitu besar pada penampilan pertama mereka di kota Jakarta.

Sesampainya di kota Jakarta, mereka bertemu dengan bapak Taeil sebagai sang pengada acara.

"Makasih pak udah ngundang kita," ucap Taeyong dengan sopan.

"Heheh sama - sama, tapi bukan saya yang ngusulin undang kalian. Ini bos saya, dia sekalian mau ngasih kostum panggung khusus buat Tae - Taeyong Padalarang?"

Taeyong sempat terdiam, karena sudah sangat lama ia tidak menggunakan nama Padalarang itu lagi sebagai nama bekennya. Namun ia berpikir, mungkin bos dari Taeil adalah seorang penggemarnya dulu.

Ia mengambil koper yang diberikan oleh Taeil, begitu sampai di ruang ganti, Taeyong membuka koper itu, dan ia sedikit terkejut dengan kostum panggung yang begitu minim. Di dalam koper itupun terdapat sebuah pesan yang berisikan ;

"Jangan lupa goyang Padalarangnya ya."

Taeyong terdiam, ia sudah melepaskan imej sexy dari dirinya, namun ia sudah terlanjur berada di Jakarta. Apa artinya dangdut tanpa goyang, bagaikan sayur kurang garam, gumam Taeyong dalam hati.

Ia mengganti bajunya dan memakai kostum panggung yang telah disiapkan. Begitu selesai, ia langsung menghampiri Hangyul untuk latihan sebelum manggung.

Hangyul terpaku akan penampilan Taeyong.

"K - kak.."

"Aku mau balik lagi jadi Taeyong Padalarang."

Hangyul hanya menahan nafasnya, ia berusaha untuk tidak melirik sedikitpun kearah Taeyong.

Keduanya naik keatas panggung untuk tes suara sebelum manggung. Dari kejauhan Jaehyun tersenyum begitu lebar menatap Taeyong dengan kostum panggungnya yang telah ia siapkan dari lama.

"Welcome back Taeyong Padalarang" ucap Jaehyun pelan.



"Welcome back Taeyong Padalarang" ucap Jaehyun pelan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tbc.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 21, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bang, Goyang BangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang