05.

3K 362 166
                                    

Suara denging pengeras suara memekan telinga, seketika para audiens (ceilah audiens, emangnya seminar. Lagi nonton dangdut juga.)

Seketika para barisan penggemar Taeyong Padalarang garis keras cabang Bandung yang sudah di organisir oleh fanbase memadati klub dangdut, Jung Jaehyun yang tentu saja sebagai ketua fanbase sudah ada di barisan paling depan supaya bisa handshake kalo Taeyong nanti lambai - lambaiin tangan kearah penonton.

Namun para penonton dikejutkan seketika oleh datangnya mas - mas dengan baju motif macan, tiga kancing teratasnya sengaja dibuka, tidak lupa dibalut dengan selendang motif bunga - bunga, belum lagi celana cutbraynya alias mas ini punya internet sama baca majalah gasih gaya taun kapan masih dipake aja?!

"JAMET NGAPAIN LO DI PANGGUNG?!" Teriak seorang penonton yang tidak sabar akan kehadiran Taeyong.

"Perkenalkan saya baru debut, nama saya Hangyul, dulunya saya yang mengang organ tunggal di Cirebon, puji syukur sekarang saya jadi rekan duetnya Taeyong Padalarang."

Seketika suasana klub menjadi hening.

---

"Yong! Lo pesen ojol sana! Cepet!!! Ini klub tiba - tiba rusuh!!" Teriak Doyoung sambil menggusur tubuh Taeyong keluar dari klub.

Jemari Taeyong langsung mengetik dengan cepat tujuan kepulangannya, tidak lupa dengan kode promo agar semakin murah.

"Ribut kenapasih? Padahal di backstage tadi orang - orang masih teriakin nama aku.."

"Fans lo tuh kacau! Pada menolak Hangyul debut jadi rekanan duet lo!"

Taeyong hanya mengedip - kedipkan matanya tak mengerti, namun ia seketika juga menjadi sedih. Dibayangannya ia setidaknya ingin merasakan seperti Anang - Ashanti, apadaya penggemar menolak.

Sedangkan disisi lain Jaehyun mengeratkan selendang Hangyul untuk mencekik lehernya. Wajah Hangyul memerah, ia terbatuk - batuk sambil terus memukuli punggung Jaehyun.

"Mas.. mas.. salahku opo toh mas, aku jauh dari Cirebon loh kok dipukuli,"  rintih Hangyul.

Namun Jaehyun semakin mendengus, ia tidak terima jika Taeyongnya berduet dengan Hangyul.

"ABANG!" Teriak Taeyong dengan dada yang naik turun, nafasnya terengah - engah. Matanya berkaca - kaca, bahkan eyelinernya sudah hampir setengah luntur.

Jaehyun dan Hangyul langsung menoleh kearah Taeyong. Melihat Taeyong dalam keadaan sekacau itu, ia langsung menghampiri Taeyong.

Namun Taeyong melawan dengan memukuli Jaehyun menggunakan tas jinjing.

"Abang mainnya kasar! Yongie gasuka!" Teriak Taeyong sambil terisak, Jaehyun masih berusaha memeluk Taeyong.

Ketika Jaehyun berhasil merengkuh Taeyong, ia masih memukuli dada bidang Jaehyun sambil mengerucutkan bibirnya.

"Yongie sebel!"

Bukannya ingin marah, Jaehyun justru ingin mencium bibir ranum Taeyong. Tetapi jika dilakukan pastinya ia akan mendapatkan tamparan pada pipinya.

"Sayang.. maafin abang ya? Abang khilaf. Gakmau kamu sama orang kaya gitu.." ucap Jaehyun sambil menangkup pipi Taeyong.

"Bang.. tapi Hangyul bukan orang jahat, loh dia itu temen duet adek.."

"Jangan sayang, jangan. Tunggu abang debut jadi penyanyi dangdut dulu, kamu baru boleh punya rekan duet, tapi sama abang."

---

Sayup - sayup suara musik dangdut terdengar mengalun dari ponsel mit0 milik Yuta yang ia taruh dipinggir sawah, sambil mencangkul tanah Yuta menikmati lagu milik Taeyong Padalarang tanpa mengetahui seperti apa visual dari sang penyanyi dikarenakan Yuta belum punya kuota untuk streaming youtube.

Winwin yang baru saja pulang mencuci baju di sungai tersenyum lebar ketika ia bertemu dengan sang pujaan hati yang sedang nyangkul.

"Baaang!" Sapa Winwin dengan nada imut.

Tetapi karena semalam hujan, dan Haechan jalan seenaknya ga liat samping kanan dan kiri, ia tak sengaja menyenggol Winwin hingga terpeleset ke dalam lumpur sawah.

"Eh beb!! Beb!!!" Yuta langsung berlari panik menyusul Winwin.

Winwin membangkitkan tubuhnya sambil menangis.

"Sakit beb? Ada yang sakit ga?"

"Cucian aku kotor lagiiii" rengek Winwin sambil memunguti cuciannya yang tercampur lumpur.

"Maafin Haechan ga liat kalo jalan di depan kamu licin" cicit Haechan.

Yuta dan Haechan mengambil lembar pakaian kedalam baskom, setelah itu ketiganya berjalan kembali ke sungai untuk mencuci pakaian.

Tentu saja Yuta mencuci sambil mendengarkan lagu. Winwin yang berada disampingnya pun turut menikmati lagu itu.

"Itu lagunya siapa, bang?" Tanya Winwin sambil menggosok pakaian diatas batu.

"Taeyong padalarang, lagi hits ini lagunya dikota."

"Taeyong?"

Yuta mengangguk pelan.

"Kakakmu bukan?" Celetuk Haechan.

Namun Winwin hanya tertawa pelan, "ya mana mungkin.. kakakku kan jaga toko di Bandung."

---

"Abang pesen kamar kamu mau ya?"

Kedua mata Taeyong terbelalak, ia menatap ragu Jaehyun tetapi tawaran Jaehyun cukup menjanjikan.

"Nanti kita rekam terus disebar, habis itu kamu bisa masuk gossip loh dek."

Taeyong semakin melebarkan matanya, jantungnya berdebar kencang. Apakah ia harus menerima tawaran Jaehyun atau tidak.




Tbc.

Bang, Goyang BangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang