Teman yang baik tak akan tega melihat temannya kesusahan
_Mersyana Queen_F
***********************************
Setelah keluar kelas Gue dan Wahyu menuju parkiran pribadi khusus pemilik sekolah." Lah, kenapa kita kesini An?" tanya Wahyu yang lagi-lagi dibuat terkejut oleh Ana.
" Ambil mobil terus pulang," kata gue santuy.
Wahyu masih tercengang dengan pikiran yang kemana-mana. Tapi dia memilih untuk diam dan tidak mau terlalu kepo dalam kepribadian Ana.
" Yu, gue duluan ya, lu gapapakan gue tinggal," tanya Ana pada Wahyu.
" Gapapa An, santuy aja bentar lagi jemputan gue sampai kok," ucap Wahyu.
Skip rumah
" Assalamualaikum mah, bang Dezar...Ana pulang....yuhu...," teriak gue kenceng.
" Waalaikumsalam. Yaelah dek jan pake teriak bisa kan. Gak malu emang noh diliatin teman-teman abang," ucap bang Dezar yang bikin gue nyengir kuda.
" Ehh...sapa nih bro bening banget," tanya Varo salah satu teman bang Dezar.
" Iyaa sapa nih bro," sambung Iyan sambil melihat ke Ana tanpa kedip.
" Kedip oiii, ini Ana adek gue. Jan digodain mulu, " jawab bang Dezar.
" Lu punya adek secantik ini ko nggak bilang-bilang ke kita sih," keluh Iyan.
" Emang harus ya gue bilang ke kalian," sewot bang Dezar.
" Harus dong biar babang Varo kenal Ama dedek Ana ehehe," ucap Varo.
" Halo Ana, gue Firza," sapa Firza dengan melambaikan tangan berharap Ana mau menjabat tangannya sebagai tanda perkenalan.
" Ana," jawab gue cuek dan dingin.
" Wihh gaspol Fir," kompor Varo
" Emangnya Firza mau balapan yah sampe harus gaspol segala," tanya Iyan bingung.
Dari semua sahabat bang Dezar cuman Iyan yang selalu bikin naik darah. Pasalnya dia dibilang polos kagak bego juga kagak. Cuman Lola ataknya, loading lama ehehe.
" Kagak tapi mau nyuci genting di pohon Yan, " jawab bang Dezar ngaco.
" Owh emangnya gentingnya Firza kotor ya harus dicuci segala," kata Iyan kek orang kebingungan.
" Udah diem deh lu Yan, ngomong sama lu nggak akan pernah selesai," lerai Varo.
" Temen lu tuh Var," jawab Faizin atau yang biasa gue panggil Dezar.
" Teman lu juga kali zin," sambung Varo.
" Udah lah pusing Ana ngeliat kalian ber 4 ngoceh mulu kek cewek," sewot gue memutar kedua bolanya malas.
" Yaudah daripada lu pusing disini mending ikut gue aja yuk ke taman belakang," kata Firza tersenyum manis dan baru kali ini dia senyum kek gini ke cewek.
" Sikat fir...,sikat," ucap Vero.
" Emang Firza belum sikat gigi ya di suruh sikat," komen Iyan.
" Iyain Yan," jawab Faizin
" Ihhh, gue kan tanya benar-benar kok kalian jawabnya gitu," drama Iyan.
" Ya elu aja tanya ga mutu," sewot Varo.
" Gimana mau nggak ketaman?" tanya Firza tersenyum manis, manis banget ke gue. Gue si b aja tetep dingin.
" Okee, bentar gue ganti baju dulu. Lu duluan aja ketaman ntar gue nyusul," jawab gue sedikit senyum.
Senyum dikit aja udah bikin jantung gue maraton apalagi senyum tulusnya. Gue rasa gue suka sama Ana ehh ralat sayang dan cinta sama Ana. Ana lu berhasil bikin gue senyum-senyum kaya orang gila guman Firza panjang lebar.
Maaf singkat hehhe
Vote and coment ny ditunggu ehehee
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With Me
Teen FictionGadis sedingin es, si muka datar diam-diam mematikan. Siapa lagi kalau bukan Mercyana Queen Fadezar. Si Cantik, pintar dan tidak suka di usik itu sangat menarik perhatian seluruh cowok disekolahnya. Hari-harinya dipenuhi dengan keceriaan ditambah de...