Senyumanmu mampu membuatku jatuh yang semakin dalam
Firza Kenald_A_
***********************************
Skip taman belakang
Gue berjalan santai menuju taman belakang rumah. Gue liat di samping kolam udah ada Firza yang sedang duduk santai. Seketika ide jail gue lewat gitu aja. Gue jalan mindik-mindik.....
" Hayo...lu mau ngagetin gue kan?, tapi gagal ahahahahaha," ucap Firza ngakak.
" Ihh...., lo mah gak asih," kesel gue dengan nada kekanak Kanakan.
" Hehe jan ngambek dong, ratu es masa ngambek," jawab Firza dengan alis naik turun.
" Siapa ratu es? Kagak ada tuh ratu es," elak gue. Emang gada kan? Masa iya seorang Ana di sebut ratu es, mereka aja yang belum tau sifat asli gue.
" Ya lu lah siapa lagi," ucap Firza sok cool.
" Lu belum tau aja sifat asli gue, makanya lu klaim gue sebagai ratu es. Gue emang dingin ke orang-orang yang menurut gue bukan siapa-siapa," jawab gue panjang lebar.
" Owh....., brati gue spesial dong kan lu kagak dingin sama gue," sambung Firza senyum ke gue manis banget.
" Geer lo, gue kagak dingin ke lu karna lo SAHABAT baik Abang gue," jelas gue tersenyum manis dengan menekankan
kata sahabat." Lo kalau senyum bikin jantung gue maraton tau nggak," gumam Firza pelan namun masih bisa didenger Ana.
" Emang jantung bisa maraton yah. Hahha ada-ada aja lo," jawab gue cekikikan.
" Eh, em, enggak kok. Udah malam gue pamit pulang dulu besok sekolah. Lo juga tidur Jan kemalaman ntar kesiangan," ucap Firza ngalihin perhatian.
" Yaelah selaw aja kali kalau telat mah gapapa orang sekolah punya bonyok gue," jawab gue agak sombong hehhe. Sombong dikit gapapa kan.
" Sombong amat," ucap Firza geleng-geleng kepala sambil ketawa.
" Biarin wlee, sombong dikit gamasalah kan, ehehehe," jawab gue ikut ketawa.
" Dah, dah, dah, gue mau pulang udah malam juga," sambung Firza.
" Yaudah gue anter kedepan. Yuk," jawab gue.
" Nyokap bokap lu mana gue mau pamit nih," tanya Firza ke gue.
" Gatau tidur kali," jawab gue ngaco.
" Yaudah nanti salamin aja ke bonyok lo," sambung Firza.
" Iyaa, yaudah Sono tadi katanya mau pulang," usir gue, canda eaaa.
" Oh....,jadi ngusir nih?" tanya Firza sedikit ngejek.
" Iyaa emang ngusir udah sana pulang," jawab gue dengan ketawa.
" Hahahaha, iya-iya ini mau pulang," putus Firza.
Sampenya di rumah, Firza langsung pergi ke kamarnya. Dengan kebiasaannya main game sampai lupa waktu. Firza ngelirik jam ternyata dia main game terlalu keasikan sampai-sampai ia tak sadar bahwa dia telah main game dari jam 10.00 malam sampai jam 01.00 pagi. Firza tidur dengan membayangkan wajah Ana yang selalu terbayang-bayang dalam pikirannya.
Skip pagi
Hari Senin, hari yang sangat menyebalkan bagi Ana. Ya, sesuai ketentuan jika hari senin diwajibkan upacara. Ana sangat tidak suka, bukan berarti Ana tidak suka dengan upacaranya, melainkan Ana tidak suka dengan guru yang berdiri di depan sebagai pembina upaca. Masalahnya jika waktu amanat beliau sangat-sangat lama sampai-sampai banyak yang pusing karena kepanasan.
Next part
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With Me
Teen FictionGadis sedingin es, si muka datar diam-diam mematikan. Siapa lagi kalau bukan Mercyana Queen Fadezar. Si Cantik, pintar dan tidak suka di usik itu sangat menarik perhatian seluruh cowok disekolahnya. Hari-harinya dipenuhi dengan keceriaan ditambah de...