2

459 74 11
                                    

. ♡ ∵

•Kang Daniel x Ong Seongwoo•

. ♡ ∵

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

💫

Happy reading

💫


Seperti janjinya pada kakek, pagi ini Seongwoo sudah di depan rumah nenek. Walaupun cuma sebentar kenal kakek nenek tapi Seongwoo sayang banget sama mereka.

"Nenek"

Dari dalem keliatan wanita paruh baya jalan, diusianya yang udah ngga muda lagi gurat wajah ayu nenek masih terlihat.

"Nyari siapa cah ganteng?"

"Hehe ini Iyan nek"

Mata nenek membola, buru buru dia deketin Seongwoo, nangkup pipi Seongwoo, sorot mata nenek nunjukin betapa rindunya dia sama Seongwoo.

"Iyaaaan kapan pulang dari London heum? Kenapa baru kesini?"

"Maaf nek, Iyan pulangnya udah lama,  tapi baru sempet kesini karna waktu itu persiapan masuk kuliah"

"Kamu kok makin manis"

"Nenek juga masih cantik"

Dicubitnya pipi Seongwoo. Wanita paruh baya itu masih ingat, betapa penuhnya dulu pipi itu. Sekarang entah kemana perginya. Dulu lelaki di depannya hanya setinggi dadanya, sekarang justru sebaliknya.

"Gimana London? Punya banyak temen kan"

Seongwoo senyun tipis sebelum gelengin kepala.

"Sayang, kan kakek pernah bilang sama Iyan, itu bukan kesalah Iyan. Kenapa masih dipikirin sampai bikin trauma kaya gini sayang?"

"Tapi nek, k kalo aja Iyan ngga lari ke tengah jalan buat ngambil bola p p pas pastii"

"Sssstttt udah ya, kita masuk yuk"

Hal pertama yang menyapa Seongwoo adalah sepasang wayang kulit yang menempel di dinding, hanya saja warna cat rumah itu berbeda. Dulu berwarna biru laut, sekarang berwarna mocha.

Ah dulu diruangan ini ada kursi dari kerajinan roda yang selalu Seongwoo benci. Dia selalu bilang bahwa kalau duduk disana dia akan sakit lalu kakek nenek akan tertawa geli melihat tingkah Seongwoo. Tapi sekarang kursi itu berganti dengan sofa berwarna merah dan sebuah meja kayu.

Ada setoples jelly di sana, lalu remot dan putung rokok? Siapa yang merokok?

"Duduk dulu ya, nenek bikinin minum"

"Makasih nek"

Pandangan Seongwoo lari kemana saja, TV di depannya sudah berubah, dulu itu hanya TV 14' dengan gambar yang sering kabur, tapi kini TV itu telah berganti dengan LCD TV keluaran masa kini.

Lalu ada seperangkat PS dibawahnya, disampingnya ada speaker aktif ukuran sedang. Lalu ia menolehkan ke kiri, dulu disana hanya ada sebuah lemari kaca dengan banyak foto foto kakek, tapi sekarang berubah menjadi tembok, dan beberapa foto terpampang disana.

Di tengoknya ke belakang, dulu itu dapur tempat ia selalu bersembunyi jika mamanya mengajaknya pulang. Sekarang berubah menjadi taman di dalam rumah, ada kursi malas disana.

Baru Seongwoo ingin melihat lihat lagi pintu tak jauh dari TV tadi terbuka. Oh dulu kamar nenek kakek setau Seongwoo, tapi sekarang







DURYUDANA & ARJUNA (Ongniel) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang