4

439 68 14
                                    

. ♡ ∵

•Kang Daniel x Ong Seongwoo•

. ♡ ∵

.
.
.
.
.
.
.
.

Ps : Sebelumnya disarankan untuk menyiapkan tissue dan mencari tempat nyaman yg sepi 😂

Oh iya ini bahasanya campur ya, kadang abis baku trus nonbaku.

Sekian.

💫

Happy reading

💫

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Kemarin malam Daniel merasa sakit, dan masih berlanjut hingga pagi ini. masih segar diingatannya tentang cerita masa lalu iyan, seongwoo.

Masih jelas pula gurat sesak di wajah pria paruh baya itu.

-Flashback-

Daniel di bawa ke ruang kerja oleh si papa, lebih mudahnya panggil saja om Eunhyuk.

"Duduk Niel"

"Iya om..."

"Mungkin Iyan bakalan cerita dengan versi yang dia ingat. Tapi versi aslinya... Akan om ceritain"

"Maksud om?"

"Dulu... Iyan anak yang ceria, temannya dimana-mana, dan saat itu kita tinggal tepat di samping rumah nenek kamu. Dian sendiri selalu memilih bermain di rumah, sedangkan Iyan, dia lebih suka bermain dengan teman temannya. Tapi selalu ada waktu dia main sama Dian..."

Lelaki paruh baya itu menghela nafas, seolah menghapus debu-debu dari lembaran masa lalu yang ingin ia ceritakan pada Daniel. Daniel hanya menunggu dan menerka.

Bagaimanakah kelanjutannya? Apa yang selanjutnya terjadi? Kenapa Dian masuk cerita ini sedangkan ini masalah Seongwoo?

"Saat itu... Iyan dan anak-anak komplek main bola ke lapangan, lewat jalan besar. Semua orang tau Iyan jago main bola. Tapi tetep kan... Main bola di jalan itu buruk?"

Daniel hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Lalu anak-anak itu mulai memarahi Iyan karena bermain di jalan. Tapi Ilyas, anak tertua dari teman-teman Iyan melerai perkelahian Iyan dengan Abas, dan saat itu Abas justru mendorong Iyan ke jalan, dan saat itu juga ada truk melintas. Ilyas berhasil narik Iyan sebelum truk itu melintas, tapi Ilyas sendiri justru malah terpeleset dan jatuh terlindas truk itu..."

Air mata menetes dari mata om Eunhyuk. Tangannya memukul-mukul dadanya, menunjukan betapa menyesakan cerita ini

"Saat itu om ada disana hiks ada ngga jauh dari tempat kejadian, tapi om bodoh Daniel hiks... Om cuma diem terpaku. Hiks hiks om liat dengan mata kepala om gimana Iyan dimarahi, di dorong-dorong, dibentak sama temen-temennya. Om dengan bodohnya malah diem aja di tempat hiks"

Daniel menepuk punggung pria di depannya. Menyalurkan setidaknya sedikit kekuatan untuk pria paruh baya itu.

"Bahkan om liat Niel, Iyan di tampar dan di kata-katain sama mama papanya Ilyas, tapi om bodoh Niel, malah diem dan cuma liat gimana Iyan bahkan di jambak disana. Iyan nangis, Iyan teriak, temen-temennya juga malah nyalahin Iyan. Sampai akhirnya kakek kamu dateng hiks hiks haaahhh"

Sungguh Daniel ingin memukul pria di depannya. Bagaimana bisa dia sebagai ayah justru hanya diam melihat anaknya di lukai begitu? Ingin rasanya, saat ini juga Daniel keluar dan merengkuh Seongwoo.

DURYUDANA & ARJUNA (Ongniel) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang