6 Rencana menglabrak Adam

3 0 0
                                    


Happy reading😘
---------------------------------------------------------------

Natha berlari meninggalkan Adam di UKS, beruntung lapangan sepi teman temannya sudak masuk, sehingga tak ada yang melihatnya. Natha berlari ketaman belakang sekolah yang sepi.

Disana tampak sebuah kursi di bawah pohon yang rimbun, bunga bunga juga terlihat bermekaran.Natha menangis disana ia menumpahkan kekesalnnya disana.
  Natha duduk dikursi yang ada di taman tersebut, kepalanya tertunduk air matanya kembali meleleh mengingat ejekan dari Adam.

"Arghh, kesal kesal kesal!" meluapkan kekesalnnya, kemudian menghapus air matanya.
"Dasar ketos lucknud!, nggak punya perasaan!, tega kali buat anak gadis orang nangis.macam nggak punya sodara perempuan dia!. Huhh!, ku sumpahin dapat pacar pendek itu orang sekaligus istrinya pendek juga!." sumpah Natha kesal

"Liat aja besok besok aku nggak bakal nangis lagi, cukup sekali ini aja!" nggak boleh cengeng, anak mamak itu harus kuat!" ucap Natha pada dirinya sendiri.

Di balik tembok seseorang memperhatikan Natha diam diam, ia cemas melihat Natha menangis. Ingin menghampiri namun nyalinya tak kuat. Yang mampu ia lakukan adalh menatap dari kejauhan orang yang ia cintai.

(Tityd tityd, bel pertanda istirahat)

Natha bergegas meninggalkan taman pergi kekelasnya
Setelah di kelas ia di berondongin dengan pertanyaan sekelasnya.

"Ehh Natha udah datang kau rupanya!" ucap anggara antusias. Teman temannya yang mendengar nama Natha disebut langsung melihat kearah Natha dan langsung mengerubungi Natha, dan menanyai keadaan natha.

"Natha, baik baik aja nya kau kan?" tanya melin cemas

"Mana mu yang sakit natha?" tanya Nia ikut khawatir

"Iya natha, kenapa kau kok bisa pingsan kekgitu!" tanya windy ikut khawatir. Dan masih banyak lagi prtanyaan dr teman temannya.

"Nanya nya satu satu, biar aku jawab satu satu juga!" ucap natha serak. Mungkin akibat menangis tadi.
"Ok, aku baik baik aja, nggak kenapa kenapa, aku pingsan mungkin kerna lagi pms" ucap Natha dalam satu tariakan nafas.

"Bagus lah kalok gitu!" ucap mereka barengan.

"Ehh, wait wait wait!" ucap Riska kepada teman temanya

"Kenapa?" kompak teman temanya bertanya heran

"Itu mata kok bengkak sama merah Natha!" tanya Riska menatap Natha meninta penjelasan. Dan kompak lagi teman sekelasnya menatap Natha lebih memperhatikan mata Natha.

"Hooh nat., kenapa kok bisa bengkak matamu?" tanya mereka

Mendengar kata kata mata bengkak, teman laki laki sekelas Natha menoleh dan ikut melihat Natha. Mereka yang tadinya hanya mendengar di kursi , kini mereka berpindah lebih mendekat ketempat Natha.

"Kenapa mata kau Natha?" kali ini medi si ketua kelas yang bertanya.

"Owh ia, suara natha juga serak tadi, kok bisa natha?" Tanya pitri penuh selidik

"Nggak ada apa apa kok sans ae teman teman!" ucap Natha  gugup berbohong, karena ia tak mau teman temannya tahu masalah di UKS. Namun teman temannya tak percaya akan hal itu.

"Nggak betul itu!" ucap Nola tidak percaya.

"Iya, baru nangisnya kau kan Natha?" tanya elfi menatap Natha tajam mencari kebohongan di mata Natha.

"Nggak kok, ngapain pulak aku nangis!" ucap Natha berusa tenang.
Pedahal di dalam hatinya ia merutuki dirinya sendiri. Jantung juga ikut dag dig dug ser.

kepastian RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang