BAB 1

30.7K 678 14
                                    

Hai guest ini cerita pertamaku, coment2 ya, tau apapun dah..

FATHAN pov

               Awalnya gue terima dengan apa yang di pilih ortu buat gue. Mulai dari sekolah, kuliah, apartemen, dan masih banyak lagi. Gue mikir yah maklumlah gue kan anak satu2nya. Setelah mereka bicara kemaren semua berubah.

FLASH BACK

"Fathan papa dan mama mau ngomong sama kamu" panggil papa

"Iya pap, ada apa?? Jawab gue

"Gini than dulu papa yang gak seperti sekarang ini, papa dulu kerja di perusahaannya om wijaya teman papa dari SMA, trus stlah 5 tahun papa kerja dengan beliu, wijaya kasih pinjaman uang dan mendukung papa membuka perusahaan ini" Cerita papa

"Terus pap? Tanya gue penasaran

"Setelah itu papa berjanji akan membalas budiy, dengan menjodohkan kamu sama anak om wijaya" dengan hati hati papa bicaray

"APA PAP???? Tanya gue sambil melotot kaget

Seperti tersambar petir di siang bolong, seolah bumi terguncang, laut meluap (dramalisir banget) perasaan gue sekarang.

   "Udah cukup papa ngantur - ngatur hidup fathan. Selama ini fathan udah ngalah, Tapi untuk kali ini Ftah gk bisa, ini menyangkut hidup fathan selamany pap" elah gue.

"Nak nurut papamu ya, papamu pasti tahu apa yang terbaik untukmu nak" kata mama

"FATHAN GAK BISA MA" bentak gue

   Tiba-tiba mama pingsan akibat bentakan gue,. Papa langsung menangkap mama.

  SUDAH PUAS KAMU?? Jawab papa sambil megendong mama ke kamar.

Flash end.

   Sekarang mama istirahat di kamarnya. Akhirnya gue ngalah demi mama dan gue setuju menikah. Kesal, kecewa marah entah apalagi yang gue rasain. ok fix gue akan lampiasin ke perempuan itu.

VIONA pov

   Aku masih terniang wasiat papa kepadaku sebelum beliu wafat, iya papa punya wasiat buat aku, agar aku nikah sama anaknya om Hendra teman papa di jakarta, wajahnya saja belum aku liat sama sekali.

"Mikirin apa nak??"" Tanya mama

"Enggak kok ma, vi lagi siap2."" Jawabku.

"Lho mau balik? Bukany kamu udah risegn?? Tanya mama kaget

"Udah ma, vi kan cuman mau ambil sisa barang2 vi ma" jawabku

"Oiy vi akhir pekan ini keluarga om Hendra mau kesini, mau nglamar kamu

Dag, Dig, Dug , Dddddueeeerrrr

Seperti 10ribu balon meledak bersamaan membuat aku kaget dan aku cuman bisa mengaguk.

"YA TUHAN KUAT AKU MENJALANI SISA HIDUPKU BERSAMANYA" dalam hati aku berdoa



Guest ini cerita perdanaku, comenty ya
Aku harap kalian aktif memberi koment2nya
THANKS BUAT

WASIAT PAPA ( Musibah yang indah)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang