BAB IV

15.1K 510 2
                                    

VIONA POV.

Akhiry hari ini tiba, hari dimana aku akan menikah dengan laki-laki yang wajahy baru sekali kulihat, apa rasay? Jangan di tanya yang jelas sedih. Tapi demi kebahagiaan ibu dan wasiat papa aku lakukan dengan ikhlas.

Sambil berjalan menghampiriku di kamar terdengar suara ibu "kamu cantik sekali nak" puji ibu.

" ibu mengagetkanku saja" sambil ngelus dada jawabku.

Ku putar tubuhku menghadap ibu "bu fandi benar2 gk bisa datang bu? Tanyaku

"Iya, tadi dia telfon ibu dan minta maaf gak bisa datang" tandas ibu sambil membelai rambutku dengan penuh kasih sayang.

Kupang sendu wajah ibu yang terlihat bahagia, terlihat wajah ibu tanpa beban lagi seperti kemaren2, mungkin ibu lega karena aku sudah melakukan wasiat papa. "Papa apakah kau disana senang pah? Batinku.

Suara gaduh fanya menyadarkanku, saking senangy fanya berlari kearahku bertieriak " vivivivivivi" memelukku.

"Vi sumpah loe cantik banget secantik kate middleton, lebih cantik dari istriy raffi ahmad (lebay banget)" sanjung fanya

Lebay ah fanya, ibu tinggal dulu ya" ibu berjalan meninggalkan kami.

"Kabur aja yuk vi, gue bantuin? Daripada liat muke loe kusut kayak baju belum di setrija, tau gtu gue bawaain setrikaan" ledek fannya terkekeh.

Gue jitak kepala fanya. "Loe gila apa, klo ibu gue tiba2 jatungan gimna? Gue melotot melihat ke arahny, fanya terlihat meringis kesakitan.

Fan loe tadi gk liat ibu? Ibu terlihat begitu bahagia fan. Keliatan seluruh bebannya hilang, gue rela fan, gue ikhlas melakukan apapun demi kebahagiaan ibu walaupun nyawa taruhany.

"Udah udah calon pengatin kok sedih, sini sini akyu peluk" hibur fanya.

"Maksih ya fan, loe selalu di samping gue" balasku.

Setelah terdengar para tamu meneriakan kata-kata sah, ibu menjemputku. Dengan di hampit ibu dan fanya ku langkahkan kaki dengan pelan menuju ruag akad nikah.

Terlihat wajah2 bahagia para tamu2, kecuali fathan, ku alihkan pandangan ke arahnya. Terlhat wajahnya kaku, rahangnya di eratkan, terlihat seperti menahan amarah yang tertahan.

FATHAN POV.

SAYA TERIMA NIKAH DAN KAWINNYA VIONA PUTRI WIJAYA BINTI WIJAYA DENGAN MASKAWIN TSB DI BAYAR TUNAI.

"SAH" sahut para tamu2

Akhirnya dengan satu kali nafas, gue lafalkan kalimat tersebut dengan lancar dan tegas, gamana perasaan gue? Jangan di tanya sedih, kecewa, marah entah apalagi yang gue rasakan. Tapi yang jelas gak ada rasa behagia sama sekali walaupun hanya 1 titik di hati gue.

Aneh seharusnya hari seperti ini menjadi hari yang paling bahagia di hidup gue. Tapi gue gaj ada sama sekali.

Setelah menunggu beberapa menit, terdengar langkah2 kecil menuju samping gue, dia di dudukan di samping gue, ku lirik perempuan itu. Dengan di balut kebaya putih pemberian mama dia sebenarnya terlihat cantik, tapi gak nyangkut di hati gue tuh.

Setelah acara resepsi yang di hadiri keluarga, teman2 dekat dan kolega2 tertentu saja selesai.

Ku arahkan langkah kakiku menuju kamar pengatin (apa boleh aku menyebutnya kamar pengati?). Ah males, BT banget klo harus sekamad dengan dia, tibalah gue di depan pintu kamar, ku putar kenop pintu, gue masuk.

"Kenapa diem aja loe? Nyesel? Suara gue mengagetkanya.

"Gak papa, than gue boleh sesuatu ke loe? Jawabnya.

"Apa? Jawab gue sebel.

"Gimana perasaan loe setelah melekukan ini smua? Tanyanya.

Dengan amarah yang udh mencapai ubun2 ku raih ke dua bahuny ku arahkan matanya hingga menatapku, gue pancarkan aura kemarahan. Berani2 dy tanya spti itu.

"Gue? Loe masih pertanyakan perasaan gue? Gue tatap matay tajam " gue akan buat loe nyesel nyesel. Terus loe minta cerai. Dengan bgtu papa gk akan kecewa ama gue" jawaban gue.

" ok fine, klo loe punya rencana seprti itu, gue juga punya recana dan cara agar loe cinta ama gue, gue gak akan minta cerai kecuali klo loe yang nyerain gue, dan satu lagi jangan harap loe bisa nyentuh tubuh gue, tubuh gue hanya untuk orang yang gue sayangi dan gue cintai. Bentaknya.

" PD banget. Siapa yang mau nyentuh loe, mendingan gue tidur ama pelacur" jawab gue berjalan ke kamar mandi, ku banting pintu kamar mandi, (hehehe perlu di catat ya, gue punya prinsip no sex, before meried ok)

Halo halo, malming ane datang lagi. Walaupun votenya sedikit, ane gk mau ngecewain yang udh vote.
Maaf2 klo arahnya jadi nglantur.
Happy reading dan jangan lupa kasih saran dan votenya.

WASIAT PAPA ( Musibah yang indah)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang