Carpe Diem

24 1 0
                                    

"I think I can really fall in love when I know everything about someone – the way he's going to part his hair, which shirt he's going to wear that day, knowing the exact story he'd tell in a given situation. I'm sure that's when I know I'm really in love." — Before Sunrise (1995) — 

March 01st, 2009

Kim's Mansion

Pukul 05.00 a.m. - kst

Kemudian terdengar suara alarm menggema di ruangan itu.

.

.

Perlahan gadis itu mencoba membuka kedua matanya. Dengan tersenyum, ia segera membangunkan dirinya dalam posisi duduk, kemudian dia menutup matanya dan mulai berdoa sebelum memulai harinya. 

Setelah selesai, dia dengan riang bangkit dari tempat tidurnya, untuk membuka tirai jendelanya, membiarkan sinar matahari yang belum nampak sepenuhnya muncul untuk memenuhi sudut kamarnya.

Gadis itu keluar sebentar untuk menghampiri ruangan di sebelah kamarnya, 

Beberapa menit kemudian, gadis itu kembali ke kamarnya dan segera mengambil baju yang telah disiapkan dan pergi ke kamar mandi.

Setelah selesai dengan kegiatannya di kamar mandi, tanpa ia sadari, ia menghabiskan waktu cukup lama, raut wajahnya berubah panik mengetahui jarum jam hampir berubah menjadi pukul 06.00, buru-buru ia merapikan dandanannya di kaca, dan membuka pintu kamarnya untuk melangkah tergesa-gesa..

"Selamat pagi bibi" ujar Yerim dengan senyum manisnya berjalan tergesa-gesa ke dapur dan melewati meja makan tempat dimana bibi Han telah menyiapkan sarapan.

"Selamat pagi Nona" balas bibi Han mennyapa Yerim. Bibi Han hanya bisa tersenyum melihat Yerim sibuk dengan bahan-bahan yang telah ia siapkan di dapur,

Yerim bersenandung kecil dengan tetap fokus mengambil bahan-bahan untuk memasak nasi goreng. Sesekali dia berpikir, apakah perlu memakai kimchi atau tidak, akhirnya dia memutuskan menanyakan kepada bibi Han

"Bi, apakah kimchi ini jika dicampur dengan nasi dan digoreng akan menjadi pahit?"

Bibi Han yang menunggu dan hanya bisa melihat yang Yerim lakukan menjawab
"tentu tidak nona, semuanya tergantung dari bumbu yang nona campur."

"Baiklah, aku akan membawanya sedikit ya bi" ijin Yerim sembari menyendok 3 kali jumlah kimchi yang dia masukkan ke kotak makanan

"Apakah nona ingin memasak nasi goreng?" tanya bibi Han

"Iya bi,hehe" dengan cengengesan Yerim mengiyakan,

"Aku takut Jungkook akan bosan memakan sandwich atau omlette terus-terusan selama ini... jadi kupikir, sudah saatnya mencoba menu baru" senyum Yerim kepada Bibi Han dengan yakin.

"Baiklah nona, saya yakin anda mampu membuat nasi goreng yang enak" ujar bibi Han memberikan semangat untuk Yerim, kemudian bibi Han masuk ke dapur dan mendekat pada Yerim,

"Tapi, ini sudah waktunya nona sarapan" ajak bibi Han sambil merangkul pundak Yerim

"Tapi bi.. aku belum selesai.." ujar Yerim sembari memegang sendok di tangannya,

"Sudah nanti saya yang bantu  untuk memasukkan semua bahan-bahan tersebut ke kotak makan. Sekarang, nona duduk saja, saya sudah membuatkan sarapan kesukaan nona", bibi Han membantu Yerim duduk di ruang makan.

Di meja makan sudah tersedia susu strawberry dengan roti bakar bersama selai rasa strawberry kesukaan Yerim. 

"Terima kasih banyak bibi Han. Aku menyayangimu", Yerim memeluk bibi Han yang berdiri di sampingnya dan mereka sama-sama tersenyum,

[1] Amor  : Follia d'amoreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang