Turnamen Triwizard

423 47 26
                                    

Turnamen Triwizard resmi diadakan kembali pasca peristiwa perang lalu. Kementrian sihir mengeluarkan informasi tersebut dengan dalih mempererat dunia sihir. Banyak pro dan kontra pastinya, tapi pada akhirnya juga tetap dilaksanakan. Keamanan dan keselamatan peserta menjadi fokus utama agar kejadian lalu —Cedric Diggory, salah satu perwakilan dari Hogwarts yang gugur— tidak terjadi lagi.

Dan tahun ini, Hogwarts terpilih kembali menjadi tuan rumah dari turnamen antar sekolah sihir.

Sudah sehari semenjak kedatangan institut Durmstrang dan akademi Beauxbatons yang membuat gempar warga Hogwarts karena, pertama kemunculan kapal durmstrang di black lake secara tiba-tiba juga pendaratan kereta kuda di depan kastil Hogwarts dari Beauxbatons beserta kuda bersayap —semua berlapis emas— mengakibatkan murid-murid terfokus akan megahnya kereta kuda itu. Kedua, visual murid dari dua sekolah yang nyaris sempurna walaupun bertolak belakang.

Durmstrang berperawakan tegap, visual yang tidak usah diragukan lagi, aura dominan, tegas, dingin dan agak sedikit mencekam. Sedangkan Beauxbatons bak keluarga kerajaan, anggun, elegan, mewah, visual mereka yang indah, serta wangi harum menguar setiap langkah kaki mereka.

Membuat siswa-siswi Hogwarts agak sedikit segan dengan mereka. Namun, hal tersebut tidak berlaku lagi karena dengan mudahnya ketiga sekolah tersebut berbaur. Apalagi seperti saat ini mereka mengerubungi goblet of fire di great hall, terlihat garis tipis mengelilingi goblet of fire sebagai penanda bahwa tidak sembarangan orang dapat memasukkan nama mereka terlebih bagi mereka yang berumur di bawah tujuh belas tahun.

Maka dari itu, murid-murid dari ketiga sekolah silih berganti datang untuk menyaksikan siapa saja yang berani memasukkan kertas berisi nama mereka.

Walaupun katanya tidak akan ada korban jiwa, tapi tetap ada resiko yang akan terjadi karena turnamen Triwizard merupakan turnamen yang cukup berbahaya apalagi track recordnya yang banyak menelan korban jiwa.

Paling tidak, cidera berat akan mereka dapatkan. Seperti luka bakar, patah tulang dan sebagainya. Ya, lebih baik dari pada kematian.

Juga hadiah sebanyak lima ribu galleon bagi pemenang. Dan pasti mengangkat nama sekolah.

Seperti saat ini, Hangyul beserta Ryujin menemani saudara mereka, Seungwoo untuk memasukkan secarik kertas bertuliskan nama Seungwoo dan asal sekolah.

Kumpulan orang yang mengelilingi goblet of fire dengan sendirinya terbuka, mempersilakan Durmstrang bersaudara mendekati goblet of fire yang selalu mengeluarkan api berwarna biru.

Sejak kedatangan ketiga sekolah tersebut, berita akan adanya Durmstrang bersaudara yang disegani santar terdengar oleh kalangan di luar Durmstrang itu sendiri.

Keluarga yang sangat dihormati karena kekuasaan, kekuatan, kecerdasan dan darah murni. Sempurna.

Langkah lebar Seungwoo diiringi suara ketukan sepatu bergema, sedangkan di belakangnya diikuti Hangyul dan Ryujin yang bertengkar tapi masih berusaha terlihat tidak terjadi apa-apa. Iya, mereka bertengkar sambil berbisik serta tatapan mata yang menusuk satu sama lain.

Walaupun begitu, orang-orang di sekeliling mereka tetap merasa terintimidasi akan kehadiran ketiga saudara Durmstrang. Karena hawa di sekitar berubah sedikit mencekam, ditambah visual ketiga orang tersebut yang sempurna, wajah tampan dan cantik serta tubuh proporsional.

Padahal Seungwoo sudah berusaha tersenyum seramah mungkin —sebenarnya jika dilihat hanya lengkungan kurva tipis pada bibirnya— agar tidak terlalu awkward. Atau mungkin karena kedua adiknya yang bertengkar sehingga tanpa adik-adiknya sadari telah mengeluarkan aura permusuhan, pikir Seungwoo. Ingatkan Seungwoo untuk menghukum kedua adiknya nanti.

Marsepein ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang