Dialog Kedua

20 3 1
                                    

"Kenapa jadi anak IPA kalau akhirnya belok ke IPS?"

"Disuruh orang tua."

"Kalau alasan masuk sekolah favorit?"

"Disuruh ortu juga."

"Terpaksa dong? Kok mau-mau aja sih diauruh ortu? Bukannya masih bisa diomongin baik-baik? Dan lagi, kamu kan keras kepala, tumben mau aja disuruh-suruh."

"Ya, mau gimana lagi. Habisnya, ortu punya ekspektasi tinggi sama akademisku. Aku emang dari dulu pengen masuk IPS, tapi gara-gara nilai eksakku selalu hoki waktu sebelum SMA ortu jadi nganggep aku "pintar" dan ya, begitulah. Diomongin baik-baik pun aku bakal tetep kalah."

"Yakin itu semua murni keinginan orang tua kamu? Bukan karena kamu gak terlalu yakin sama keinginan kamu sendiri dan pilih nurutin ortu biar ada alasan kalau lagi tersesat? Karena kalau kamu pilih pertahanin keinginan kamu, saat tersesat penyesalanmu bakal lebih besar 'kan?"

"..."

Sepenggal DialogTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang