Mereka bilang aku terbuang.
Sendirian bertumbuh dan berjuang,
tak pernah mengerti jalan menuju pulang.Mereka bilang aku bukan bagian dari kumpulan.
Diriku ada hanya untuk ditertawakan,
disisihkan, lalu dilupakan.Mereka bilang aku tak berharga.
Kehadiranku tak pernah ada artinya,
jadi untuk apa aku ada di dunia?Cukup sudah! Aku muak, aku lelah!
Aku ingin menyerah.
Teman bicara pun aku tak punya.
Membuka mulut sedikit saja, aku dicerca.Haruskah kuakhiri saja semua?
Gelap...
Semua begitu pekat.
Aku tak mampu melihat....
Dalam kebutaan aku mendengar panggilan.
Suara itu sungguh sangat menenangkan.
Ia bisikkan kalimat yang telah lama kutunggu,
"Maukah kau melepaskan bebanmu?"Ia membawa seluruh memoriku,
menyusuri satu per satu jejak masa lalu.
Hingga kusadari aku tak pernah sendiri,
sebab Ia selalu hadir menemani.Ia berduka saat jiwaku didera,
turut merasakan sakit luka saat hatiku kecewa.
Ia mengerti makna setiap tetesan air mata,
dan Ia selalu ada meski aku tak menyadarinya.Cahaya itu berkata aku memang berbeda,
namun bukan berarti aku tak berharga.
Tiap manusia dicipta untuk sebuah makna,
siapa pun tak dapat menggantikannya.Aku berharga karena aku berharga, bukan karena apa kata dunia.