Dibawah terik matahari yang telah menjulang tinggi. Seorang namja duduk bersimpuh didepan dua buah gundukan yang masih belum kering.
Min Yoongi, terduduk lemas dihadapan makam kedua orang tuanya dengan air mata yang terus berderai.
"Appa... Eomma.. Hiks kenapa kalian pergi hiks secepat ini.. Yoon-yoongi akan hidup bersama hiks siapa..."
Angin yang berhembus kencang... Daun-daun kering yang berguguran.. Seolah menjadi saksi pilu atas tangisan bocah berumur 15 tahun itu.
"Yoongi berjanji Yoongi akan balas kematian eomma dan appa." gumamnya pelan seraya menghapus air mata dikedua pipinya.
Tap.. Tap.. Tap..
"Sayang.. Kita pulang ne.." ucap seorang pria paruh baya yang tiba-tiba saja muncul dari belakang. Yoongi menggeleng cepat.
"Ani. Yoongi tak mau pulang. Yoongi mau disini bersama appa dan eomma"
Donggun berjongkok, mencoba menyamakan tingginya dengan posisi Yoongi sekarang. "Appa dan eomma mu akan sedih jika kau terus seperti ini.. Pulang ne.. Masih ada ahjussi yang akan mengurusmu.."
Namja pucat itu terlihat berpikir sejenak. Ucapan yang Donggun ucapkan mampu mengalihkan perhatiannya. Yoongi menoleh
"Ahjussi.. Tolong urus kepindahan sekolahku.. Aku ingin menjadi seorang detektif. Akan ku balas kematian appa dan eomma pada orang-orang brengsek itu. Apa ahjussi mau membantu Yoongi?"Sudut bibir Donggun terangkat "Tentu saja. Ahjussi akan melakukan apapun untukmu. Sekarang kita pulang ne.."
Flashback off
Pandangan itu memejam. Mencoba menghalau liquid bening yang hampir saja merembes keluar.
Kruuukkk..
Mata sipitnya terbuka kala telinganya mendengar sebuah suara aneh yang tiba-tiba keluar dari dalam perutnya.
"Ah kenapa dia harus berbunyi diwaktu seperti ini. Menyebalkan!"Yoongi bangun. Ia berjalan kearah dapur dan membuka lemari es disana.
"Tak ada susu. Aku ingin susu."'Eh! Sejak kapan kau menyukai susu yoon?' batinnya dalam hati.
"Hyung.." Yoongi menoleh.
"Eoh tae? Ada apa?"
"Kau sedang apa?" tanya Taehyung selidik.
Seolah tengah kepergok, Yoongi memutar otaknya cepat. "Aku sedang emmm mencari telur. Nde, telur." ucap Yoongi meyakinkan.
"Apa kau mencari ini?" tanya Taehyung dengan mengangkat satu kotak susu cair ditangan kanan nya.
Yoongi menggeleng cepat. "Ani. Aku tak mencari itu."
"Benarkah? Yasudah. Kuminum saja kalau begitu." Taehyung melangkahkan kakinya pergi dari dapur. Disedotnya susu itu hingga nyaris tak tersisa..
"Hiks hiks.."
Mendengar sebuah isakan, Taehyung menghentikan langkahnya.
"Suara apa itu tadi?" gumamnya pelan. Ia membalikkan badan, dan tak pernah Taehyung duga tiba-tiba Yoongi menangis dengan mengeluarkan isakan-isakan kecil dari mulut nya. Taehyung kembali mendekat."Hyung kau kenapa?" ucapnya seraya menghapus air mata hyung pucat nya itu.
Yoongi menepis tangan Taehyung kasar "Hiks hiks ugi mau cucu!! Tap.. Tapi tenapa Taetae meminumnya... Ugikan lapel taeeee.... Hiks.."
DEG!
'Apa yang terjadi dengan Yoongi hyung..'
Taehyung mengintip wajah Yoongi dari bawah. "Ssssstt.. Yoongi hyung kenapa menangis? Sssttt uljima.. Nanti Taetae belikan susu ne.. Sekarang Yoongi hyung tenang.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Syndrome
Fanfiction[COMPLETE] Min Yoongi, seorang kepala detektif terkenal yang mengalami sindrom little space. Kelemahan yang Yoongi miliki adalah sebuah kunci utama untuk para kriminal menjalankan aksinya. Lalu bagaimanakah cara Yoongi melindungi dirinya sendiri? Se...