Suatu saat akan kau jumpai manusia yang memberi dan memberi tanpa harap materi.
Sebagian yang lain mungkin sedang berambisi memperkaya diri pun sedang menumpuk pundi-pundi.
Kehilangan? Tak peduli, nyawanya jadi tak berarti untuk perjuangan nan suci ini.
Suatu saat akan kau jumpai manusia tanpa ambisi pribadi, ukuran suksesnya bukan tentang mimpi seorang diri melainkan tentang kemenangan islam diseluruh negeri.
Ialah saat tanah nan suci direbut kembali.
Sebagian yang lain mungkin sibuk mengejar gelar tinggi, meniti karir tanpa peduli kontribusi. Namun sebagian yang lain sedang giat menyiapkan seluruh pencapaian diri agar dapat dipersembahkan untuk pembebasan tanah nan suci.
Manusia-manusia diatas rata-rata, mereka berjalan dibumi dengan prespektif langit.
Menjalani hidup dengan perjuangan tiada henti, sambil menunggu-nunggu Allah istirahatkan ditempat tertinggi.
Perjuangan yang tiada henti memang melelahkan, tapi siapa sangka surga terasa lebih dekat dengan mereka. Sedangkan kita? Semoga tidak sebaliknya.
Ya tempat itu bernama Palestina.
Maka sebuah hal yang harus disyukuri saat Allah sertakan kita dalam setitik perjuangan ditanah Palestina.
Semoga menjadi sebab Allah izinkan kita menengguk madu-madu keberkahan ditanah nan suci itu.
Semoga menjadi bukti, rasa cinta pada Allah SWT dan Rasulullah SAW saat hari persidangan nanti.
Dekap hangat tuk saudara Palestina.
Semoga Allah pertemukan kita.Jabat erat,
@januarjanuari_
KAMU SEDANG MEMBACA
Catatan Sajak
خيال (فانتازيا)Aku tak tahu apa itu sajak, apa itu majas, apa itu puisi, apa itu diksi, sebab mereka selalu bersandar pada persepsi tiap-tiap pribadi. Anda harus menyadari bahwa pencapaian atau keberhasilan dimulai dari pemikiran.