09.30 PM
Eunsang sedang pusing.
Salahkan pada guru matematika yang barusan mengajar dan meninggalkan segudang tugas. Padahal Eunsang itu sudah mencanangkan kalau dua malam nanti dirinya akan mangkir dari meja belajar. Sedang kemusuhan gara-gara seminggu kemarin dirinya bergelendot manja di sana karena ujian tengah semester.
Eunsang yang berjiwa tidak mau kalah soal nilai dan ranking tentu saja akan mati-matian belajar. Dan sepertinya rencananya akan berakhir menjadi wacana saja kalau begini caranya. Eunsang sedih.
"Padahal baru mulai masuk, kenapa sudah diberi tugas sih. Pak Sunho itu jenis guru apa sebenarnya?" Dongpyo teman sebangku Eunsang sudah mulai merengek. Bergelayut manja pada lengan kiri Eunsang dan mulai berpura-pura terisak.
Eunsang yang menjadi korban curhatan Dongpyo mengangguk-angguk setuju mengiyakan. Ucapan Dongpyo memang benar. Kan baru kemarin selesai ujian, masa sudah diberi tugas. Eunsang ingin istirahat juga.
Oh! memang Pak Sunho itu benar-benar menyebalkan.
"Kau mau tukar kepala denganku tidak? Aku juga mau sekali-sekali jadi pintar sepertimu. Aku sudah tidak kuat diberi beban hidup seperti ini terus. Aku mau menikah saja kalau begini jadinya."
"Menikah denganku, mau?"
Dongpyo langsung menegakkan badannya. Melepas pegangannya pada lengan Eunsang. Secara bersamaan beralih memerhatikan seseorang yang barusan masuk ke kelas dan secara sembarang duduk terbalik di bangku depan Eunsang.
Eunsang tersenyum lebar. Manakala kedua matanya bertemu pandang dengan Junho yang barusan masuk ke dalam kelasnya.
Pacarnya itu memang satu hal yang paling mengerti bagaimana cara menghibur Eunsang yang sedang dirundung kemelut kekesalan pada tugas barunya. "Hai, Junㅡ"
"Aku juga lelah belajar. Mau cepat-cepat menikah saja. Jadi bagaimana? Menikah denganku yah, Son Dongpyo?" Junho mencolek dagu Dongpyo pelan.
Dongpyo memerah seketika. Sehingga dirinya buru-buru membuka jendela kelas yang tepat berada di sisinya dan melongokkan wajahnya keluar sana. Dongpyo butuh angin segar untuk menetralkan perasaannya. Cha Junho dan mulut manisnya itu terkadang suka sembarangan bicara.
Tidak tahu saja si manis satunya yang sejak awal memang berada di samping Dongpyo sibuk melirik ke arah Dongpyo dan Junho bergantian. Jadi barusan Eunsang diabaikan oleh pacarnya sendiri atau bagaimana. Oh! Apa tadi, Junho bilang apa?
Eunsang berdeham. Berdiri dari duduknya secara tiba-tiba membuat Junho balik memandang ke arahnya keheranan.
"Eunsang mau ke toilet sebentar ya."
Dongpyo memutar tubuh kilat. Kedua matanya melotot lebar. Mampus, teman baiknya marah. Bisa tidak dikasih contekkan dia.
Dongpyo sih pakai lupa kalau Junho sekarang sudah pacaran dengan Eunsang.
"Eunsang, jangan marah dong. Junho cuma bercanda kok." Dongpyo segera meraih tangan Eunsang yang langsung ditepis begitu saja. Dongpyo ingin menangis di tempat jadinya.
"Eunsang, aku minta maaf. Jangan marah padaku. Aku tidak suka Junho, sumpah! Yang tadi itu cuma bercandaan. Iya kan, Junho?"
Junho segera mengangguk mengiyakan. Lantas dirinya beranjak dari duduk dan jalan mendekat ke Eunsang. "Eunsang, yang tadi itu bercanda. Akuㅡ"
"Eunsang tidak marah kok. Eunsang beneran mau pipis. Junho titip Dongpyo sebentar. Hari ini dia piket kelas. Jangan sampai lolos sebelum Dongpyo selesai menghapus papan tulis. Kalau Eunsang lihat Junho keliaran sebelum sepuluh menit Eunsang balik, Eunsang minta putus. Dah."
ㅡ끝.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kita Putus Saja, Ya? ㅡ C. Junho + L. Eunsang
Short StoryTuhan dulu menciptakan Eunsang dengan kadar kesabaran yang berlebihan mungkin sehingga dirinya diberi pacar yang brengseknya minta ditinggalkan saja. ➡ Dimulai : 20190824 ➡ Berakhir : 20190824 YAOI! Boy x Boy ©dprvtfngrls.