Enjoyed!!!
.
.
.
.Selama dalam perjalanan menuju rumah mereka, tidak ada yang memulai topik pembicaraan. Mereka hanya terjebak dalam pikiran masing-masing. Sesekali Taehyung melirik ke sang adik yang masih terlihat emosi, karena ia yang terus-terusan mengumpat pada jalan macet atau pada pengemudi lainnya yang tidak langsung melajukan mobilnya saat lampu hijau sudah menyala.
“Brengsek!”
Tin tin tiiiinnn
Mingyu mengumpat lagi pada sebuah mobil yang tiba-tiba berhenti didepan mobil mereka atau ia yang tidak sadar pada lampu lalu lintas yang sudah berubah menjadi merah, dengan cepat ia menginjak rem yang membuat tubuh mereka kedepan sebentar sebelum kembali terantuk pada kursi yang mereka duduki.
“Akh” suara pekikkan Taehyung saat merasakan sakit pada kepalanya yang terantuk. Suaranya yang dapat membuat Mingyu dengan cepat menoleh kearahnya.
“Aku tidak apa-apa” ucapnya saat menyadari sang adik yang terlihat mengkhawatirkannya.
“Maafkan aku hyung. Aku tidak bermaksud___”
“Tidak. Aku tidak apa-apa” potong Taehyung atas ucapan bersalah Mingyu.
“Mingyu-ah. Bisakah kau menyetirnya dengan hati-hati?”
“Maaf hyung. Aku akan lebih hati-hati” jawab Mingyu dengan menyisir helaian rambut depan Taehyung ke samping. Dan setelahnya ia melanjutkan kemudinya dengan kecepatan sedang.
.
.
.Mingyu mendorong sedikit kasar pintu utama kediaman mereka dengan raut wajah yang menjelaskan bahwa masih ada emosi yang berada pada dirinya.
Taehyung hanya bisa mengikuti sang adik berjalan dibelakangnya dengan memandangi lantai. Tidak menyadari kehadiran seorang pria paruh baya yang menautkan kedua alisnya melihat tingkah mereka.
“Ada apa ini?” pertanyaan dari pria paruh baya itu membuat Taehyung maupun Mingyu mencari sosoknya.
“Appa” gumam Taehyung mendapati sang ayah yang berdiri tidak jauh dari mereka dengan menyilangkan kedua tangannya didepan dadanya.
“Appa. Kenapa appa tidak mengatakan kalau pulang hari ini” kata Taehyung dengan berhambur memeluk sang ayah.
“Appa hanya ingin memberi kalian kejutan sayang. Tapi bukannya kalian yang terkejut, malah apa yang terkejut melihat wajah kalian muram seperti ini. Apa ada yang terjadi? Apa Mingyu mengerjai mu lagi? Atau apa kau membuat kesalahan sehingga membuat adik mu marah sayang?” tanya sang ayah dengan bergantian melirik keduanya.
“Aku tidak menjahili Tae-hyung appa. Aku hanya kesal karena Tae-hyung terlalu bodoh” kata Mingyu ikut memeluk sang ayah setelah Taehyung bergeser kesamping kanan ayahnya.
“Bodoh?”
“Appa. Apa tawaran ke Jepang masih berlaku untuk Tae-hyung?” bukannya menjawab, Mingyu malah bertanya pada ayah mereka. Membuat Taehyung yang mendengarnya terkejut.
“Oh. Tentu. Jadi, apa Taehyung mau pindah ke Jepang?”
“Tentu appa. Tentu Tae-hyung mau. Jadi appa bisa mengurus semua kepindahnya dari sekarang” belum sempat Taehyung menggelengkan kepalanya atas pertanyaan ayah mereka, Mingyu telah berucap terlebih dahulu memotongnya.
“Baiklah. Appa akan segera mengurusnya, kemungkinan bulan depan Taehyung sudah bisa pindah ke Jepang. Karena dari awal appa sudah menemukan sekolah yang bagus untuk Taehyung disana, dan juga sekolahnya dekat dengan rumah kita di Jepang” Taehyung hanya bisa terdiam dengan meremat kuat ujung bajunya saat ayahnya berucap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Someday (KookV)
Fanfiction(Completed) Kebodohan seorang Jeon Jungkook yang mengikuti permainan dan taruhan bodoh dari sahabatnya. kebodohannya yang pada akhirnya membuat namja manis dan cantik itu terluka karenanya. Mampukah Jungkook mempertahankan namja cantik itu tetap men...