PART 3

88 14 0
                                    

Setelah mengendarai motornya cukup lama di jalanan karna macet tadi,akhirnya lelaki bertubuh kekar itu bisa menghela nafas lega karna dia sudah berada di depan rumah besarnya.Oh ralat rumah ayahnya.Lelaki itu berjalan santai kedalam rumahnya dengan ekspresi yang tak bisa di artikan.

Lelaki itu berhenti sejenak di depan pintu besar yang dilapisi cat putih bersih itu.Dia mematung,seakan sedang menimbang nimbang sesuatu yang ada di pikiran dan hatinya.Dia menarik nafas dalam dalam dan di hembuskannya secara perlahan melalui mulutnya.Lalu dengan yakin dia mengetuk pintu bercat putih itu berulang ulang,namun tiada jawaban,dia tersenyum kecut sebelum akhirnya dia masuk ke rumah besar itu tanpa ada kata permisi.

Lelaki itu berjalan mengutari rumah besar itu,memasuki lorong lorong yang diapit oleh banyak kamar.Dia berjalan menuju satu kamar paling ujung,paling pojok,dan paling sepi namun sangat diawasi oleh banyak pengawas.Dia meneruskan perjalanannya hingga ia sampai tepat di depan para pengawas yang sedang berjaga itu.

"biarkan saya masuk!" ucap lelaki itu datar,membuat pengawas paling depan itu itu menoleh.Penjaga itu tersenyum saat tau siapa yang datang.

"oh,tuan muda Reynand,bagaimana kabarmu tuan muda?sudah lama kau tak kesini,kau makin besar dan tampan saja seperti ayahmu" balas pengawas paling depan itu.Sepertinya dia ketua dari lima orang pengawas disini.Dan sepertinya ketua dari kelima pengawas itu senang dengan kehadiran Reynand.

"biarkan saya masuk,kabarku baik,itu urusanku,dan jangan sebut si tua itu ayahku!" ulang Reynand terdengar tegas,dan dingin.Membuat semua pengawas disana ketakutan.

"ta..tapi tuan,tuan tua Francisco sedang tidak bisa diganggu tuan Reynand" balas ketua itu sedikit gugup karna takut.

Reynand mengangkat sebelah alisnya,lalu berucap "tidak ada penolakan!" tegas Reynand lalu menyelonong masuk kedalam kamar tuan Francisco itu dengan santai,menghiraukan tahanan tahanan dari pengawas tadi.

Dia membuka pintu perlahan sambil menarik nafas dalam.Disini Reynand harus kuat iman.Perlaha lahan pintu itu terbuka dan yang Reynand dengar pertama kali melalui indra pendengarnya adalah desahan wanita.Dengan kata kata jorok yang keluar dari mulut seorang lelaki yang serak.Setelah mendengar suara suara itu semua,Reynand tambah meyakinkan niat nya agar masuk kedalam kamar itu dan berjanji pada dirinya sendiri agar tak akan pernah masuk kembali ke kamar kotor itu lagi.Dan dengan yakin Reynand membuka pintu itu,lalu tampaklah dua orang yang sedang bercinta di kasur berukuran king size itu.

Keduanya tampak kaget dengan kehadiran Reynand yang tiba tiba.Reynand berdiri di depan pintu tadi sambil beesedekap memasang wajah dingin,penuh amarah,namun tetap terlihat datar.Lelaki dan perempuan yang masih telanjang bulat itu terlihat marah.Lelaki itu memakai jas kantornya kembali dengan terburu karna marah.Dia menghampiri Reynand yang sekarang masih bersedekap di depan pintu.

"ada apa kamu masuk kesini?" tanya lelaki itu.Lelaki yang usianya sudah berkepala empat itu sedikit menaikan nada bicaranya."apa masih kurang?,semua fasilitas disini milikmu,dan kau tak perlu mengganggu ayah!" lanjutnya,namun sekarang dengan mata yang menatap tajam pada bola mata milik Reynand.Reynand tanpa takut pun membalas tatapan tajam ayahnya itu tanpa takut.

Reynand berdecak lalu berucap "ayah?,anda bukan ayah saya.Ayah saya bukan penggila wanita,ayah saya bukan pecinta JALANG!" balas Reynand dingin dan sengaja menekankan kata JALANG pada ayahnya."bahkan ayah saya bukan psikopat!" lanjut Reynand dengan membantak wajah ayahnya yang membuat ayahnya kesal dan hampir melayangkan pukulannya pada Reynand.

"and i think,you dont deserve to wear that suit!,mr Francisco!" ucapan Reynand menantang ayahnya,yang berhasil membuat ayahnya melayangkan tamparan cukup keras dipipi Reynand.Namun tak bisa membuat Reynand meringis atau kesakitan.Reynand menatap tajam nata ayahnya itu "anda akan menyesali semuanya!" ucap Reynand dingin,lalu keluar kamar dengan langkah besar menuju parkiran dan langsung melajukan motor ninjanya dengan kecepatan tinggi menuju suatu tempat yang biasa menenangkannya.Pantai

*****

Embun di pagi buta
Menebarkan bau basah
Detik demi detik kuhitung
Inikah saat ku pergi

Oh tuhan kucinta dia
Berikanlah aku hidup
Takkan ku sakiti dia
Hukum aku bila terjadi

Aku tak mudah untuk mencintai
Aku tak mudah mengaku ku cinta
Aku tak mudah mengatakan
Aku jatuh cinta

Senandungku hanya untuk cinta
Tirakatku hanya untuk engkau
Tiada dusta,sumpah kucinta
Sampai ku menutup mata
Cintaku,sampai ku menutup mata

Acha Septriasa - sampai ku menutup mata

Gadis itu bernyanyi dengan penuh hati,mata hazelnya menatap keindahan langit malam yang dihiasi bintang bintang terang.Jari jarinya tidak berhenti dari senar gitar yang ia petik mengikuti alunan lagu.Gadis itu tersenyum manis saat lagu yang ia nyanyikan telah selesai.



REYNAND√(Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang