Benarkah dia adalah dia?

147 16 0
                                    

Turn on to multiplay🎶










----------------------------------------------------
"Ya!! Kau lihat? Aku ditinggal... Ahh sial" Jinan berbalik dan menabrak seorang namja.
"Aw... (Memegang kepalanya sambil melihat siapa namja yang dia tabrak) aw au... Sakit sakit!"
"Ya! Jinan ah!!  Gwenchana?" kata jeha menhampiri Jinan dan berbisik padanya.
"(Jinan berbisik pada Jeha dan memainkan matanya) ka!!! Pergi.. Aku tak apa!". Kata jinan
Jinan memberi kode kepada Jeha, tapu Jeha tak paham.
"Kau yang menabrakku!" kata namja itu.
"Benarkah? Wah!! Mianhae!" kata jinan sambil menurunkan tangannya
"-_-" tatap baekji cuek.
"Kkkalau begituu.. Aaku pergi.. Annyeong!" kata jinan pergi menjauh karena malu.
Jinan meninggalkan baekji dan Jeha berdua, lalu jinan berbalik melihat kedua orang namja itu
"Cih.. Mereka benar benar bodoh. Ckckckc... Sekarang apa yang akan mereka lakukan... Ah terserah.. Tapi sepertinya seru jika aku melihat kebodohan Jeha". Gumam Jinan
"Byun baekji... (Senyum sinis Jeha) kau ya murid pindahan itu? Yang semua orang bilang ganteng dan cantik.. Biasa aja sih gantengan juga gw!". Sombong Jeha.
"Benarkah?" kata Baekji datar.
"Tentu... Satu sekolah juga sudah tau.. Kau mau bukti?" tantang Jeha.
"Kalau itu maumu, silakan... Mari coba pada perempuan yang berdiri sedari tadimelihat kita dibelakangku". Kata Baekji sambil menunjuk belakang.
Jeha melihat ke arah Jinan, begitu juga Baekji. Jinan yang menyadari dirinya di awasi oleh 2 orang makhluk aneh, langsung membalikkan badannya lalu pergi. Namun, langkahnya terhenti karena Baekji menarik tangannya.

"Omo.. (Jinan berbalik lalu terdiam melihat tatapan baekji) Wae? Ada apa?". Tanya Jinan.
"Aku ingin bertanya sebentar. Bolehkah?" kata baekji.
"Bertanya? Tentu.. Silakan..." Jawab Jinan gugup.
"Sebelum itu mianhae, karena telah menabrakmu". Kata Baekji
"Ani.. Ani..  Aku yang menabrakmu, aku yang harusnya meminta maaf". Kata Jinan.
"Ani.. Aku saja!" kata baekji
"Ani.. Aku saja!" keras Jinan.
"Lupakan. Kapan aku akan bertanya kalau begini". Kata Baekji
"Oh... Baiklah kenapa? Mau tanya apa? Tentang apa?"
"Sstt... (Baekji Menaruh telunjuknya di bibir Jinan) kalau kau terus bertanya kapan aku akan bertanya?".
"Jinan terdiam dan Baekji menurunkan telunjuknya".
"Oke... Aku ingin bertanya, tapi sebelum itu apa kau kenal dengan orang itu?" Baekji menunjuk Jeha yang berdiri sedari tadi.
"Orang? Siapa? Dimana? Tidak ada orang disana... Aku tidak melihat org disana". Kata Jinan sengaja tak melihat Jeha.

"(Senyum semrik baekji karena dengan baegitu, dia sudah terbukti lebih ganteng dari Jeha) oke to the point, siapa yang lebih ganteng? Aku atau orang itu?".
"Apa? Tidak ada orang disana? Ya jelas kau lah! Apa kau menuamakan dirimu dengan setan? Jelas kau lah.  Kau itu manusia"
"(Baekji berbalik lalu berteriak) apa kau dengar? Aku yang menang".
"Sudah kan tanyanya? Kalau begitu aku pergi" Kata jinan lalu pergi.
"Gomawo!! (Teriak baekji. Namun Jinan tak mendengarnya)".
"Kau lihat? Aku yang menang"
"Ya! Kau tak punya sopan santun terhadap sunbaemu!" kata jeha.
"Sunbae? Benarkah? Kau malah terlihat seperti hoobae ku". Ledek Baekji
"Cih... Apa kau tak percaya?" tanya Jeha.

























-------------------------------------------------------
Kring... Kring
Bel masuk berbunyi
Jinan masuk ke kelas
"Jinan ah... Ada kabar boom banget" heboh Nayeon.
"Kalian tau... Ini mungkin hari keberuntunganku.. Wah.. Na haengbokhaeso!!". Heboh Jianan melebihi Nayeon.
"Ji.. Ada hal penting yang... " belum selesai berbicara, hanna dihentikan oleh telunjuk Jinan yang mendarat dibibir Hanna.
"Seperti itulah dia melakukannya padaku.. Wah..!!" Heboh Jinan
"Dengar aku dulu Ji, kau akan memyesal ketika tak mendengar ini!" kata Yerim membantu Hanna & Nayeon.
"Dengar dulu cerita ini!! Dia sungguh tampan jika dilihat dari dekat! Wah!  Kami bertatapan tanpa jarak... Jantungku seperti akan copot jika menginat kejadian itu!"
"Tapi ji.... " bantah Yerim yang dihentikan oleh Jinan.
"Sstt... Aku belum selesai bercerita!".
"Tapi ini lebih penting ji!" kata Hanna.
"Kira kira siapa ya namanya... Wah aku menyukainya!! Haei!! Apakah ini yang namanya jatuh cinta? Sungguh jantungku ingin copot!! Baiklah apa yang ingin kalian katakan?" Tanya jian.
"Telat!! Dia sudah datang!" Kata Hanna duduk di kursinya.
"Telat? Dia? Siapa?" tanya jinan kembali.
"Orang yang kau sukaitu! Itu dia". Yerim menunjuk orangyang datang bersama ibu guru tersebut.
"Mwo? Kenapa kalian tidak memberitahuku kalau dia akan sekelas dengan kita?" kata jinan kesal.
"Kami sudah mencoba, tapi kau tak mau mendengarkan. Ternyata kau lebih bodoh dari Nayeon" sahut Hanna.
"(Nayeon menganggukkan kepalanya tanda dia setuju) hooh!".
"Annyeong anak anak. Hari ini kita kedatangan teman baru. Baekji silakan perkenalkan dirimu" kata ibu guru
"Annyeong je ireumun Baekji ibnida!(baekji menundukkan kepalanya, memberi hormat kepada teman kelas barunya)".
"Byun baekji?(tanya Jinan dalam hatinya). Seperti tak asing!" dengung Jinan.
"Baiklah duduklah di belakang Lee Jinan!" perintah ibu guru
"Omo!! Jinan kau memerah!" teriak Nayeon.
"Ani.. Ini karena panas.." jawab Jinan sambil memegang pipinya.
"Lee Jinan? (Dengung baekji) Nama itu... Benarkah dia orang itu?" tanya baekji dalam hati.














------------------------------------------------
Kring kring
Bel pulang berbunyi
"Jinanie...!!" teriak seorang yeoja yang memnggil Jinan. Yup dia Eunji, kembaran Jinan.
"Oh.. Eonni... Kemana saja kau tadi? Aku tak melihatmu seharian" tanya Jinan
"Aku di perpusatakaan dengan Minju. Kau sendiri? Kata Jeha kalian telat, tapu lewat pagar belakang. Benarkah? "
"Nee... Aku melompati pagar bersamanya! Ah.. Eonni!"
"Hmm..?"
"Apa eonni kedatangan murid baru dikelas eonni?"
"Nee.. 2 namja... Wah mereka sangat tampan. Kau tau banyak yeoja yang suka pada mereka. Oh ya.. Bukannya satu lagi dikelasmu?"
"Nee.. Dia juga tampan... Aku suka😍!"
"Ya! Kau ini. Kaja pulang"
"Eunni-ya!!" teriak seorang namja, yup dia Jeha.
"Oh..  Jeha oppa!"
"Aish.. Bangsat ini kenapa datang... Ish.. Sialan" (degung Jinan).
"Eunji-ya!! Eommaku menyuruhku pulangbersamamu. Katanya dia merindukanmu." kata Jeha.
"Wah.. Jeongmal? Aku juga rindu imo. Hmm tapi bagaimana dengan Jinan?"
"Aaa.. Kau bisa jalan kan Jinan?" tanya Jeha.
"Ya!! Tentu aku bisa... Sana kalian pergi saja menemui imo. Sampaikan salmku padanya". Kata Jinan
"(Suara telpn eunji) jamka nee Jeha.." (Eunji mengangkat telpn itu).
"Nee eunji!" kata Jeha.
"Ah... Mianhae Jeha-ya... Aku harus pulang dengan so-ah karena ada tugas. Kau bisa pergi dengan Jian untuk menemui imo. Bisakan Jinan?"(Tanya Eunji)
"Ah? Tidak mau... Aku tak mau denganya --> kau saja eoni". Kata Jinan.
"Ya!! Aku juga tak mau denganmu!". Kata Jeha
"Kalau begitu bagaimana? Aku tak bisa sekarang. Hm.. Kalau begitu oppa, lain waktu saja ya". Kata Eunji.
"Hm.. Oke.. Kalau begitu aku duluan. Annyeong Eunji-ya!". Kata Jeha menjauh.
"Eonni.. Aku juga pergi.. Annyeong!" Jinan pun pergi menjauh.
Ketika di halte bus, saat Jinan akan menaiki bus untuk pulang, tiba tiba saja hujan turun sangat lebat.
"Ah.. Bigawa? Aish... Aku tidak membawa payung... Bagaimana ini.. Hm.. Apa aku berlari saja ya? Baikah aku berlari saja". Jinan bersiap untuk berlari namun langkahnya terhenti karena ada seseorang yang menarik tangannya. Jinan berbalik dan mendaatkan bahwa orang yang menariknya adalah Baek-ji.
"Gunakan payung ini! Jika kau tak memakai payung, kau bisa sakit. Ini.. ". Baek-ji memberika payung pada Jinan.
"Jinan terdiam heran".



















----------------------------------------------------
To be continued💜

Foto gratiss

Baekji & Jinan💜

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Baekji & Jinan💜






COMPLICATED LOVE [Baekiu] SLOW UPDATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang