❃13

711 79 10
                                    

Mereka semua menatap Eunsang, membuat Eunsang takut dan tiba-tiba lari menjauh.

"Woy!! Jangan lari...!" Sihoon dan Seungyoun langsung mengejar nya.

"Pada kenal sama Minhee?" Tanya Hangyul kepada Junghwan. Tpi Junghwan hanya mengangkat bahu karena dia sendiri tidak tau apa-apa.

"Nanti kita ngobrol di rumah sakit aja ya...gw lagi dikejar sama orang gila!" Eunsang mematikan telepon nya kemudian berhenti berlari.

"Stop!! Berhenti lu semua!!" Pinta Eunsang.

Mereka ber-2 langsung berhenti lari juga.

"Duh engap...kalian kenal Minhee? Kalian siapa nya?" Tanya Eunsang.

"Minhee...kakak nya Donghyun kan?" Tanya Sihoon.

"Minhee...yang lagi deket sama Yunseong kan?"
Tanya Seungyoun.

Eunsang langsung menegapkan posisi berdiri nya.

"Iya...Minhee itu kakak nya Donghyun yang lagi deket sama Yunseong. Ada masalah apa kalian sama dia?" Tanya Eunsang lagi.

"Gw temen nya Yohan, gw juga kenal sama Donghyun lewat ekskul...dan kalo lu kenal Minhee, berarti lu sepupu nya..." Sihoon menyusun sebuah kesimpulan.

Eunsang hanya diam mendengarkan, sesekali ia mengangguk jika apa yang diucapkan Sihoon itu benar.

"Gw cuma mau memastikan, kalau Minhee ga kena penyakit yang diderita Donghyun..." tambah Sihoon, Eunsang langsung mengerutkan alis nya.

"Penyakit? Donghyun sehat-sehat aja deh perasaan..." balas Eunsang.

"Nggak..." tiba-tiba Seungyoun ikut berbicara.

"Bahkan Yunseong sendiri sempet cerita ke gw tentang kekecewaan nya karena gak menyadari penyakit Donghyun dari awal..." tambah Seungyoun.

"Sakit apa sih dia?" Tanya Eunsang.

"Kanker darah...gw takut bibit kanker nya ada di dalam tubuh Minhee juga." Jelas Sihoon.

Setelah mendengar pernyataan itu, Eunsang terdiam.

"Kanker...?" Tanya Eunsang tak percaya, Sihoon dan Seungyoun mengangguk.

Minhee sedang membaca bab terakhir dari injil yang ia baca. Tiba-tiba saja darah menetes di atas alkitab nya.

Ia pun menutup hidung nya lalu mengambil tisu yang berada tepat di sebelah nya.

Sesekali ia memegang kepala nya yang pusing dan terasa berat.

Setelah berhasil menghentikan pendarahan dari hidung nya, Minhee pun mencoba untuk beranjak dari tempat tidur nya.

Ia belum pernah meninggalkan ranjang nya sebelum nya. Biasanya ada yang membantu nya, namun kali ini ia nekat berdiri sendiri.

Minhee menapak kan kedua kaki nya di atas lantai. Baru juga ia berjalan satu langkah, tubuh nya seakan tumbang. Ia jatuh, kaki nya seakan mati rasa.

"Kok...kaki gw kenapa??" Tanya Minhee sambil memukul-mukuli kaki nya. Tidak ada rasa sakit sama sekali, ia pun berusaha menggapai benda yang bisa dijadikan tumpuan.

Disaat yang tepat, Dongpyo membuka pintu. Senyuman Dongpyo langsung pudar.

"Kak Minhee...!!" Ia panik dan langsung membantu Minhee untuk berdiri.

"Kenapa kak?" Tanya Dongpyo, tpi Minhee menggelengkan kepala nya.

Tidak lama kemudian Yohan datang dan langsung mengangkat tubuh Minhee kembali ke atas ranjang nya.

Ia mengambil tisu yang dipegang Minhee lalu memberikan nya ke Dongpyo.

"Buangin Pyo..." pinta Yohan, Dongpyo nurut saja.

"Udah minum belom? Aku ambilin air ya?" Tawar Yohan sambil bergegas mengambilkan minum, tapi Minhee menahan nya.

"Gak usah kak..." tolak Minhee sambil menahan bahu Yohan.

"Kaki ku memang belum pulih kayak nya..." tambah Minhee.

"Yaudah banyakin istirahat dulu, jangan kebanyakan gerak. Kalo mau sesuatu minta tolong aja ke Dongpyo." Tegur Yohan dengan nada lembut penuh kasih sayang.

"WOY ENAK AJA!! DIKIRA GW BABU!!" Bentak Dongpyo dengan nada kesal penuh penolakan.

"Pyo beliin minum keluar, nanti kembali nya buat lu." Yohan memberikan uang ke adik nya.

"Oke sip..." Dongpyo nurut dan pergi meninggalkan mereka berdua.

Yohan kembali menatap Minhee, tapi dari tadi Minhee menundukkan kepala nya.

Ia tidak mengerti apa yang telah terjadi dalam hidup nya.

"Lu kesini...udah jenguk Yunseong?" Tanya Minhee secara tiba-tiba.

Yohan pun memukul ranjang Minhee.
"Gw kesini cuma demi elu..." jawab Yohan, dia terlihat berbeda sekarang.

Minhee mengerutkan alisnya setelah menyadari perubahan sifat Yohan.

"Lagi pula udah ketebak kok kondisi dia sekarang gimana...pasti masih belum siuman. Bisa jadi koma malah..." Tebak Yohan santai seakan itu bukan hal serius.

Minhee kesal mendengar kesimpulan dari Yohan.

"Jaga omongan lu..." tegur Minhee, tapi Yohan justru tertawa kecil.

"Belain Yunseong? Lu dmen ya sama dia?" Tanya Yohan lagi.

"Bukan urusan lu..." balas Minhee yang mulai emosi melihat tingkah asli Yohan.

"Urusan gw juga...lu bisa tau ke-7 rahasia Donghyun juga berkat gw kan? Lu kira gw seenak nya ngasih tau rahasia Donghyun?? Nama nya juga rahasia, seharus nya gw jaga...gitu kan logika nya...? Tapi cuma ke elu doang gw kasih tau semua nya..." jelas Yohan.

Minhee menundukkan kepala nya sambil terdiam, ia berusaha mengabaikan setiap perkataan Yohan.

"Dari dulu Donghyun dmen banget cerita ke gw tentang elu, dari situ lah gw mulai paham tentang lu." Tambah Yohan, tapi Minhee masih terus menundukkan kepala nya.

"Sekarang lu pasti tau kenapa gw nyari lu...dan kenapa gw bocorin ke-7 rahasia Donghyun ke elu..."
Yohan mendekat kan wajah nya, hanya ada jarak sekitar 3cm antara mereka berdua.

"Itu semua karena gw suka sama lu." Ucap Yohan, Minhee langsung mengangkat kepala nya.

Tiba-tiba Yohan memberikan sebuah kecupan ke bibir Minhee. Memang singkat, tapi gerakan dadakan dari Yohan mampu membuat jantung Minhee berdegup tak karuan.

TBC








❝CHØICES❞ (between) || HWANGMINI ffTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang