❃04

893 123 24
                                    

Pagi nya di sekolah, Wonjin dan Changwook sedang ngobrol.

"Masa tadi pagi gw sarapan mie pake odol..." cerita Changwook.

Tidak lama kemudian Minhee datang dan langsung menatap mereka berdua.

Changwook dan Wonjin hanya diam sambil menatap satu sama lain.

"Ngapain lu?" Tanya Wonjin nyolot.

Karena kelas yang masih sepi, Minhee berani masuk ke dalam kelas itu.

"Yunseong udah dateng?" Tanya Minhee.

"Sopan dikit dong, dia senior lu..." tegur Wonjin.

"Lu hobi banget sih ngajak berantem!" Kesal Minhee.

"Lah...elu duluan!" Balas Wonjin makin nyolot.

Minhee mendorong Wonjin, di balas dengan jambakan oleh Wonjin.

Mereka berdua berantem di dalam kelas. Changwook langsung berusaha melerai mereka berdua.

"Woy udah woy!! Jangan berantem!!" Pinta Changwook sambil berusaha menengahi mereka berdua.

Selang beberapa menit, Yunseong datang bersama Jungmo.

"Wuih!! Ada yang berantem!! Seru-seru...!!" Teriak Jungmo.

Awal nya Yunseong masih belum tau siapa yang tengah berantem konyol di dalam kelas.

"Minhee!?" Yunseong berlari kecil menghampiri mereka lalu menarik tubuh Minhee dengan memeluk nya dari belakang.

"Bocah dasar!!" Kesal Wonjin.

"Udah...udah...masih pagi, tahan nak tahan..." pinta Changwook sambil mengelus kepala sahabat nya.

"Kenapa bisa berantem gini?" Tanya Yunseong, membuat Minhee terkejut.

Ia baru sadar kalau dari tadi Yunseong memeluk nya erat dari belakang.

"Tuh dia nyariin lu...capek ah gw mo beli minum." Wonjin berjalan meninggalkan kelas, di susul oleh Changwook.

"Yah bentar banget..." keluh Jungmo sambil menaruh tas nya di meja.

"Kenapa lu nyariin gw?" Tanya Yunseong sambil melepas pelukan nya.

Minhee berusaha berperilaku biasa saja, ia berbalik menghadap Yunseong.

"Tadi nya gw mau tanya sesuatu ke elu, tapi gajadi deh. Lain kali aja..." Minhee beranjak meninggal kan kelas, tapi Yunseong menahan nya.

"Tanya sekarang aja...gw paling males nunggu." Pinta Yunseong sambil menahan tangan Minhee.

Minhee menghela nafas.
"Gw tunggu di perpus. Hari ini gw tugas jaga disana..." pinta Minhee yang dengan kasar melepas kan pegangan Yunseong.

"Rajin ya dia...paling males gw jaga di perpus." Keluh Jungmo.

Yunseong hanya diam, mengingat bagaimana ia menggandeng tangan Donghyun dulu.

Di perpustakaan, Minhee tengah melihat-lihat buku disana sembari menunggu Yunseong.

"Lama banget sih...." kesal Minhee, ia melihat jam. Masih ada sisa 30 menit sebelum jam masuk.

Ia kembali melihat-lihat buku, ada seseorang memasuki perpustakaan tapi Minhee tidak menyadari nya.

Sebuah buku dengan judul yang unik telah menarik perhatian Minhee. Ia mengambil buku itu dari dalam rak.

"Hai..." sapa Yunseong begitu buku di ambil.

"Ngagetin anjir!!" Minhee nyaris berteriak karena Yunseong ternyata dari tadi berdiri di sebrang nya.

Yunseong tertawa kecil.
"Mirip banget sama Donghyun." Batin Yunseong.

"Lama banget sih...dari mana!?" Bentak Minhee.

"Yaelah cuma nunggu berapa menit doang, lebay." Ejek Yunseong.

Minhee berjalan menuju meja perpus. Tanpa disuruh, Yunseong juga ikutan duduk di sebelah nya.

"Mau tanya apa? Setengah jam lagi masuk nih...ayok cepet!!" Pinta Yunseong.

Minhee membanting buku nya. Yunseong langsung diam sambil bergeser sedikit menjauh.

"Lu mandang gw apa?" Tanya Minhee secara tiba-tiba.

"Maksud nya?"

Minhee tidak menatap Yunseong, kepala nya tertunduk. Ia menggigit bibir nya demi menahan air mata jatuh.

"Minhee?" Yunseong sampai harus agak menunduk demi memastikan kalau Minhee tidak melamun.

Perlahan Minhee menghela nafas yang terdengar cukup berat, bahkan sedikit gemetar karena menangis.

Dengan lembut Yunseong menarik dagu Minhee agar anak itu menatap nya.

"Kenapa malah nangis?" Tanya Yunseong sambil menahan air mata Minhee yang nyaris terjatuh.

Minhee mengenggam tangan Yunseong, ia mencoba untuk menatap orang di depan nya itu dalam-dalam.

"Setiap kali gw ngeliat lu...kadang gw berfikir...sebahagia apa Donghyun dulu..." suara Minhee terdengar serak.

Yunseong sebenar nya terkejut dengan pernyataan Minhee, tapi ia berusaha untuk bersikap biasa.

Perlahan Yunseong menaruh telapak tangan nya di belakang kepala Minhee lalu memberikan pundak nya sebagai tempat bersandar untuk Minhee.

"Bahkan wangi nya persis dengan Donghyun..." batin Yunseong.

"Jujur...gw juga ga bisa nebak, apakah Donghyun bener-bener bahagia sama gw...atau nggak." Jawab Yunseong ditemani kenangan buruk kematian mantan nya itu.

5 menit lagi bel masuk, tapi kursi Minhee masih kosong.

"Mana sih si Minhee? Bentar lagi masuk, masa iya demi jaga perpus dia ga ikut ulangan..." keluh Hyungjun.

"Yaelah bentar lagi juga balik." Tegas Dongyun.

Hyungjun hanya menunjuk kan wajah melas.

"Njun...ini si ka Wonjin habis berantem sama Minhee katanya tadi..." lapor Dongyun.

"Berantem? Kenapa?? Pukul-pukul an ga!?" Tanya Hyungjun panik.

"Jambak-jambak an...KAYAK CEWEK ANJIR!!" Teriak Dongyun, bersamaan dengan Minhee yang masuk ke dalam kelas.

Dongyun dan Hyungjun sama-sama bingung menatap Minhee yang seperti nya habis menangis.

Minhee duduk di tempat nya dengan tampang se akan tidak terjadi apa-apa.

"Habis nangis? Kalah lu ya berantem nya??" Tanya Dongyun.

"Dongyun!" Tegur Hyungjun agak berbisik.

"Kelilipan beton tadi gw..." bohong Minhee.

"Ngaco. Kelilipan penghapus aja gak muat..." ejek Dongyun, Hyungjun menatap Dongyun datar.

"Maap-maap..." ucap Dongyun tidak kalah datar.

Minhee terus terbayang kejadian tadi, untuk pertama kali nya Yunseong menunjuk kan rasa peduli nya.

Walaupun belum jelas tentang cara pandang Yunseong pada nya, tapi Minhee senang karena ia merasa semakin dekat dengan senior nya itu.

TBC








❝CHØICES❞ (between) || HWANGMINI ffTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang