Caffetaria

45 1 0
                                        

Pagi ini tepat di Hari Minggu. Bersama dengan teman-teman penghuni kelas Fisika. Berjalan bersama melepaskan kepenatan selama 6 hari berturut-turut dengan rentetan materi dan tugas menumpuk.

Pelipis mulai menyipit. Air mulai mengguyur dari atas dahi membasuhi wajah mungil ini. Kulit memerah dan mulut mulai mengering karena merasakan dehidrasi berlebih. Berhentilah disebuah Caffe kecil di ujung jalan. Kutatap hangat bentuk dan letak bangunan pada kota metropolitan ini.

Warna coklat,putih dan hitam menjadi dominan setiap interiornya.

"Mau pesen Ama nih gaess jadinya?"
Allexa menatapku serius sambil menyodorkan buku menu yang sedari tadi tak kuhiraukan.

"Hmmm...Es Capuccino latte aja deh" ucapku sambil menatapnya dan tersenyum simpul.

"Makanannya apaan nih?" Ucapnya lagi.

"Gue Chocholate Cake aja deh" Timpal Audrey.

Setelah beberapa menu terpesan. Akhirnya mereka datang dengan nampan coklat dari seorang pramusaji.

"Loe kenapa kok bengong aja sih Sel?" Ucap Allexa menatapku bingung.

"Gapapa" ucapku singkat.

" Loe ada masalah? Cerita dong Ama gue" ucapnya lagi dengan nada khawatir.

" Gak lagi ada masalah apa-apa kok. Cuma lagi pengen sendiri aja" Ucapku yang berusaha membuat Allexa tak bertanya lagi. Setiap pertanyaan dari mulut Allexa tak akan ada habisnya. Jika begitu tak akan ada lagi jawaban untuk setiap pertanyaan yang akan ia lontarkan padaku nanti.

Seusai menikmati segelas Es Capuccino yang kurasa hambar. Aku kembali pulang dengan taxi online yang sudah kupesan. Dengan beralasan tidak enak badan akhirnya aku bisa keluar dari zona ketidaknyamanan ku saat ini yaitu dengan kebisingan.

Kimia VS FisikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang