Chapter 1

29 3 0
                                    

"Ck"
Tanpa sadar suara decakan keluar dari bibirku. Kesabaranku menipis. Dengan sekuat tenaga aku menekan klakson mobil sambil menurunkan jendela. "F*ck you, A***ole, you b**ch!" Aku menekan gas mobil dan menyelip mobil di depanku. Aku berusaha meraih handphoneku yang tergeletak di kursi penumpang.

Dering hp ku yang sangat khas sampai ke telingaku" Space unicorn soarimg through the stars delivering the rainbows all around the world....."( Space Unicorn- Star VS The Forces Of Evil).  Haha, setiap kali mendengar lagu itu senyum bodoh ku mulai keluar dari bibir ku. Kurasa aku tak akan pernah menggantinya. Lagu itu mengingatkanku pada sosok perempuan yang cantik dengan rambut merahnya yang bersinar membara. Aku membaca identitas orang yang menelponku. Sungguh, sekarang aku menyesali keputusanku untuk meraih hpku. "😈Dear Mom💋" 

Oh, sial.

"Halo ma?"
"Halo ma, halo ma?! Mana cucu berharga ku?! Segitu sibuknya kah dirimu sampai anakmu sendiri kau lupakan?!"
"Ya ma, tenang saja aku dalam perjalanan menjemput dia. Anak tersayangmu tidak lupa kok. Hanya saja orang orang berengsek di jalan yang gak tahu aturan itu membuat jalan macet."
"Mama gak mau tahu, 15 menit lagi Jeffy harus ada disini!"
"Tuuut......tuuut......tuut..."

Mati aku

Tanpa basa-basi aku langsung saja menyerobot kendaraan yang lain dengan kecepatan di atas rata-rata. 3 menit kemudian aku sudah sampai di Playground. Aku sudah tidak peduli lagi apabila mobilku melewati garis putih parkiran. Aku ingin bertemu dengan Jeffy secepat mungkin. Memang baru pagi tadi aku berpisah dengan Jeffy. Tapi khawatir tak pernah lepas dariku jika itu tentang Jeffy. Sebut saja overprotective.

Saat itu juga, aku melihat anak laki-laki berlari ke arahku. Lari kecilnya membuat senyum manis tergambar di wajahku.

"Ayah!"

Aku berlutut dan membuka tanganku lebar-lebar untuk menangkapnya. Walau hanya sebentar, tanganku menerima kehangatan kecil itu sebelum aku melepasnya. Aku melihatnya di mata dan mengusap rambutnya sambil tertawa kecil.

"Hi bocah, bagaimana harimu di sekolahan? Apakah ada yang mengganggumu? Kalo ada bilang aja ke ayah, biar ayah yang ngurus semuanya."
"Ngga ada kok, yah. Jeff, baik baik aja kok di sekolahan."
"Oh ya?"
Kataku sambil berdiri. Aku melihat kembali ke arah Jeffy yang dengan sigapnya mengangguk. Aku tersenyum kecil. Segera aku melihat ke arah seorang wanita yang sepertinya berkerja di sini dan telah menemani Jeffy. Aku berterima kasih dan mengangguk kecil padanya.
"Ayo yah kita pulang aku sudah sangat merindukan Nana."
"Ayo"

Aku langsung menggendong Jeff dan membawanya masuk ke dalam mobil.
Tanpa ku sadari aku menatap rambut dirty blonde Jeff yang mirip dengan ku dan mata coklat yang berbinar.

Sesungguhnya aku lebih ingin dia mirip dengan ibunya

"Ada apa ayah?"
Aku terkejut mendengar pertanyaannya. Sepertinya sudah terlalu lama aku menatapi dirinya.
"Tidak apa-apa" kataku meyakinkannya.
"Ayah hanya teringat masalah kerja. Bukanlah hal yang serius. Bocah sepertimu tak usah mengkhawatirkannya."

Pandanganku kembali ke arah kemudi. Sudah bertahun-tahun aku menyetir, hingga saat ini menyetir seperti bernapas bagiku. Pikiranku melayang seraya mendengarkan lagu yang terputar di radio. Aku menghela nafas dengan pelan agar tak terdengar oleh Jeffy. Satu hal terlintas dipikiranku yang membuat pandanganku buram.

Aku sangat merindukannya.....

I'm Sorry, GoodbyeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang